RINGKASAN: Tri Widyastuti. E03499021. Pengaruh Media Dasar dan Penambahan Persenyawaan Organik . Kompleks terhadap Pertumbuhan Semai Anggrek Bulan Raksasa (Phalaenopsis gigantea J.J. Smith, 1909) pada Kultur In Vitro. Dibawah Bimbingan Ir. Edhi Sandra, MSi. dan Ir. Djauhar Asikin, MSc.
Anggrek Bulan Raksasa (Phalaenopsis gigantea) adalah salah satu anggrek endemik Kalimantan, bunganya cukup besar, berbau harum, bentuknya menarik dengan warna kelopak dan mahkota bunga kuning-kehijauan sampai putih dihiasi totol-toto1 merah keunguan sampai kecoklatan (Iswanto, 2001; Puspitaningtyas & Mursidawati, 1999). Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 anggrek ini termasuk tumbuhan yang dilindungi dan berstatus kritis dalam kategori tumbuhan langka (Mogea, 2001). Di alam keberadaan jenis anggrek ini mengalami keterancaman. Hal ini disebabkan banyaknya eksploitasi yang dilakukan oleh manusia serta rusak dan hilangnya habitat asli. Jika ha1 ini terjadi 'terus-menerus, anggrek bulan raksasa akan mengalami kepunahan. Untuk mencegah hal tersebut maka diperlukan suatu upaya konservasi secara eks-situ. salah satu caranya melalui teknik kultur in-vitro. Dengan teknik ini perkecambahan biji anggrek dapat ditingkatkan.
Modifikasi media dapat meningkatkan produksi anggrek bulan raksasa secara kualitatif dan kuantitatif dibandingkan dengan produksi dari alam. Salah satu modifikasi media yaitu melalui penambahan persenyawaan organik pisang ambon lumut, ubijalar dan kentang pada berbagai media dasar, yaitu Murashige & Skoog Yo konsentrasi (1/2 MS), Vacin & Went (VW), Knudson C (KC) dan Hyponex (pupuk daun). Dengan cara ini diharapkan pertumbuhan dan perkecambahan anggrek bulan raksasa dapat dioptimalkan.
Penelitian ini di1aksanakan di Unit Kerja Laboratorium Kultur Jaringan Anggrek Kebun Raya Bogor se1ama 6 bulan (Februari - Juli 2003). Percobaan ini terdiri atas dua faktor, faktor pertama adalah 4 jenis media dasar (1/2 MS, VW, KC dan Hyponex) yang dikombinasikan dengan faktor kedua yaitu 4 persenyawaan organik (tanpa persenyawaan organic/kontrol, pisang 100 g/I; ubi jalar 100 g/I; kentang 100 g/l). Kombinasi tersebut ditambahkan dengan gula pasir, arang aktif, pepton dan agar¬agar. Bahan eksplan yang digunakan adalah semai hasil perkecambahan biji yang berumur 21 bulan, dengan tinggi berkisar 9-21 mm dan jumlah daun 1-4 helai. Parameter pertumbuhan yang diamati adalah jlmllah akar, panjang akar maksimum, tinggi plantlet, jumlah daun, lebar daun maksimum, warna daun dan jumlah tunas.
Perlakuan media dasar dan penambahan persenyawaan organik kompleks terhadap eksplan anggrek bulan raksasa (Phalaenopsis gigantea) serta interaksi antara kedua faktor perlakuan tersebut memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap parameter pertumbuhan plantlet. Jenis media dasar memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah akar, panjang akar maksimum dan jumlah daun; berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas serta tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi plantlet dan lebar daun maksimum. Media dasar Yo MS, VW dan KC
memberikan pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan jumlah akar, panjang akar maksimum, jumlah daun dan jumlah tunas. Sedangkan media dasar Hyponex selain berbeda sangat .nyata terhadap ketiga media dasar lainnya juga memberikan hasil terendah terhadap pertumbuhan jumlah akar, panjang akar maksimum, jumlah daun, lebar daun maksimum dan jumlah tunas.
Persenyawaan organik kompleks memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah akar, panjang akar maksimum, jumlah daun serta lebar dann maksimum dan tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi plantlet dan jumlah tunas.
Ekstrak pisang 100 g/l, ubi jalar 100 g/l dan kentang 100 g/l memberikan pengaruh 'yang sama terhadap pertumbuhan jumlah akar dan jumlah daun. Sedangkan ekstrak pisang 100 g/I dan ubi jalar 100 g/l selain memberikan pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan jumlah akar, panjang akar makimum, jumlah daun dan lebar daun maksimum juga memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan ekstrak kentang 100 g/l dan kontrol. Tanpa penambahan persenyawaan organik memberikan hasil terendah terhadap parameter pertumbuhan jumlah akar, panjang akar maksimum, tinggi plantlet, jumlah daun dan lebar daun maksimum.
lnteraksi antara media dasar dengan persenyawaan organik tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter pertumbuhan plantlet kecuali pada panjang akar maksimum. Dari semua parameter pertumbuhan plantlet yang tidak nyata terlihat bahwa kombinasi antara perlakuan media dasar Yz MS, VW dan KC dengan penambahan persenyawaan organik cenderung menunjukkan hasil yang lebih baik bila dibandingkan dengan kontrol.
Sedangkan untuk semua kombinasi media dasar Hyponex baik itu dengan penambahan persenyawaan organik maupun kontrol memberikan hasil yang lebih rendah bila dibandingkan dengan ketiga media dasar lainnya. Interaksi antara media dasar VW dengan penambahan ekstrak pisang 100 g/l memberikan hasil terbaik pada panjang akar maksimum.
Media dasar Yz MS dan penambahan ekstrak pisang 100 g/I menghasilkan warna daun hijau tua pada plantlet. Sedangkan pada media dasar Hyponex, semua perlakuan mengalami gejala klorosis (daun berwarna hijau kekuningan). Media dasar y, MS, VW dan KC yang dikombinasikan dengan penambahan ekstrak pisang 100 gr/l atau ubi jalar 100 gr/l adalah media dasar yang baik untuk pertumbuhan tanaman anggrek bulan raksasa (Phalaenopsis gigantea) dalam kultur in-vitro (sub-kultur).
Anggrek Bulan Raksasa (Phalaenopsis gigantea) adalah salah satu anggrek endemik Kalimantan, bunganya cukup besar, berbau harum, bentuknya menarik dengan warna kelopak dan mahkota bunga kuning-kehijauan sampai putih dihiasi totol-toto1 merah keunguan sampai kecoklatan (Iswanto, 2001; Puspitaningtyas & Mursidawati, 1999). Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 anggrek ini termasuk tumbuhan yang dilindungi dan berstatus kritis dalam kategori tumbuhan langka (Mogea, 2001). Di alam keberadaan jenis anggrek ini mengalami keterancaman. Hal ini disebabkan banyaknya eksploitasi yang dilakukan oleh manusia serta rusak dan hilangnya habitat asli. Jika ha1 ini terjadi 'terus-menerus, anggrek bulan raksasa akan mengalami kepunahan. Untuk mencegah hal tersebut maka diperlukan suatu upaya konservasi secara eks-situ. salah satu caranya melalui teknik kultur in-vitro. Dengan teknik ini perkecambahan biji anggrek dapat ditingkatkan.
Modifikasi media dapat meningkatkan produksi anggrek bulan raksasa secara kualitatif dan kuantitatif dibandingkan dengan produksi dari alam. Salah satu modifikasi media yaitu melalui penambahan persenyawaan organik pisang ambon lumut, ubijalar dan kentang pada berbagai media dasar, yaitu Murashige & Skoog Yo konsentrasi (1/2 MS), Vacin & Went (VW), Knudson C (KC) dan Hyponex (pupuk daun). Dengan cara ini diharapkan pertumbuhan dan perkecambahan anggrek bulan raksasa dapat dioptimalkan.
Penelitian ini di1aksanakan di Unit Kerja Laboratorium Kultur Jaringan Anggrek Kebun Raya Bogor se1ama 6 bulan (Februari - Juli 2003). Percobaan ini terdiri atas dua faktor, faktor pertama adalah 4 jenis media dasar (1/2 MS, VW, KC dan Hyponex) yang dikombinasikan dengan faktor kedua yaitu 4 persenyawaan organik (tanpa persenyawaan organic/kontrol, pisang 100 g/I; ubi jalar 100 g/I; kentang 100 g/l). Kombinasi tersebut ditambahkan dengan gula pasir, arang aktif, pepton dan agar¬agar. Bahan eksplan yang digunakan adalah semai hasil perkecambahan biji yang berumur 21 bulan, dengan tinggi berkisar 9-21 mm dan jumlah daun 1-4 helai. Parameter pertumbuhan yang diamati adalah jlmllah akar, panjang akar maksimum, tinggi plantlet, jumlah daun, lebar daun maksimum, warna daun dan jumlah tunas.
Perlakuan media dasar dan penambahan persenyawaan organik kompleks terhadap eksplan anggrek bulan raksasa (Phalaenopsis gigantea) serta interaksi antara kedua faktor perlakuan tersebut memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap parameter pertumbuhan plantlet. Jenis media dasar memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah akar, panjang akar maksimum dan jumlah daun; berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas serta tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi plantlet dan lebar daun maksimum. Media dasar Yo MS, VW dan KC
memberikan pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan jumlah akar, panjang akar maksimum, jumlah daun dan jumlah tunas. Sedangkan media dasar Hyponex selain berbeda sangat .nyata terhadap ketiga media dasar lainnya juga memberikan hasil terendah terhadap pertumbuhan jumlah akar, panjang akar maksimum, jumlah daun, lebar daun maksimum dan jumlah tunas.
Persenyawaan organik kompleks memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah akar, panjang akar maksimum, jumlah daun serta lebar dann maksimum dan tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi plantlet dan jumlah tunas.
Ekstrak pisang 100 g/l, ubi jalar 100 g/l dan kentang 100 g/l memberikan pengaruh 'yang sama terhadap pertumbuhan jumlah akar dan jumlah daun. Sedangkan ekstrak pisang 100 g/I dan ubi jalar 100 g/l selain memberikan pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan jumlah akar, panjang akar makimum, jumlah daun dan lebar daun maksimum juga memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan ekstrak kentang 100 g/l dan kontrol. Tanpa penambahan persenyawaan organik memberikan hasil terendah terhadap parameter pertumbuhan jumlah akar, panjang akar maksimum, tinggi plantlet, jumlah daun dan lebar daun maksimum.
lnteraksi antara media dasar dengan persenyawaan organik tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter pertumbuhan plantlet kecuali pada panjang akar maksimum. Dari semua parameter pertumbuhan plantlet yang tidak nyata terlihat bahwa kombinasi antara perlakuan media dasar Yz MS, VW dan KC dengan penambahan persenyawaan organik cenderung menunjukkan hasil yang lebih baik bila dibandingkan dengan kontrol.
Sedangkan untuk semua kombinasi media dasar Hyponex baik itu dengan penambahan persenyawaan organik maupun kontrol memberikan hasil yang lebih rendah bila dibandingkan dengan ketiga media dasar lainnya. Interaksi antara media dasar VW dengan penambahan ekstrak pisang 100 g/l memberikan hasil terbaik pada panjang akar maksimum.
Media dasar Yz MS dan penambahan ekstrak pisang 100 g/I menghasilkan warna daun hijau tua pada plantlet. Sedangkan pada media dasar Hyponex, semua perlakuan mengalami gejala klorosis (daun berwarna hijau kekuningan). Media dasar y, MS, VW dan KC yang dikombinasikan dengan penambahan ekstrak pisang 100 gr/l atau ubi jalar 100 gr/l adalah media dasar yang baik untuk pertumbuhan tanaman anggrek bulan raksasa (Phalaenopsis gigantea) dalam kultur in-vitro (sub-kultur).