RINGKASAN: Indarto. Pengaruh Eksplan dan Konsentrasi Arang Aktif Terhadap Pertumbuhan Akar, Biomassa dan Kandungan Alkaloid Pule pandak (Rauwolfia serpelltlna Bentb.) Hasil Kultur in Vitro (Dibawab bimbingan Ir. Edhi Saudra, MSi dan Ir. Diny Dinal'ti, MS).
Pule pandak (Rauwolfia serpentlno Benth.) merupakan salah satu spesies tumbuhan hutan tropika yang dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat dan tergolong langka di dunia. Menurut WHO (1994) dalam Siswoyo dan Zuhud (1995), spesies ini merupakan salah satu spesies yang termasuk dalam Hand Book of Herbal Medicine, Traditional Medicine Division, WHO-Genewa. Kebutuhan Pule pandak saat ini masih dipenuhi dad hasil pemanenan langsung dari alam Sedangkan kebutuhan baban baku simplisia Pule pandak terus meningkat dan belum terpenuhi. Untuk itu perlu adanya usaha pelestarian dan budidaya. Salah satu altematif penerapan tehnologi yang dapat melestarikan dan menghasilkan tanaman baru dalam jumlah yang banyak dan waktunya singkat adalah dengan kultur jaringan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh eksplan dan konsentrasi arang aktif terhadap pertumbuhan akar, biomassa dan kandungan alkoloid Pule pandak (Rauwolfia serpentina Benth.). Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Unit Kultur Jaringan Laboratorium Konservasi Turnbuhan Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, yang berlangsung dari bulan Maret sampai Oktober 2002.
Bahan tanaman yang digunakan berupa eksplan darl hasil subkultur sebelumnya yang berasal dari induk tanaman yang diberi perlakuan colchicine 0.25 % dan dari induk tanaman kontrol. Penelitian ini terdiri dari dua tahap percobaan. Tahap pertama adalah tahap pengaruh perlakuan eksplan terhadap pertumbuhan akar, biomassa dan kandungan alkaloid Pule pandak. Media yang digunakan dalam tahap pertama ini adalah media MS yang sudah dimodifikasi dengan penambahan vitamin, gula (30 g/l), arang aktif (2 g/I), lEA (2 mg/I) dan agar-agar (7 g/l). Tahapan ini terdiri dari dua perlakuan, yaitu perlakuan kontrol dan perlakuan yang eksplannya berasal dari Induk tanaman yang diberi perlakuan colchicine 0.25 %, masing-masing perlakuan terdiri dari 10 ulangan.
Pada tahap kedua, yaitu pengaruh perlakuan konsentrasi arang aktif terhadap pertumbuhan akar dan biomassa Pule pandak. Media yang digunakan adalah media MS yang sudah dimodifikasi dengan penambahan vitamin, agar-agar (7 g/I), lBA (2 mg/I), gula (30 g/I) dan arang aktif masing-¬masing dengan konsentrasi 0 gll, 0.1 g/l, 0.2 g/l, 0.5 g/l dan 1.0 g/l. Tahap Ini terdiri dari lima perlakuan dengan tujuh kali ulangan dengan sumber eksplan berasal dari perIakuan kontrol pada penelitian sebelunmya. Kultur diinkubasi pada suhu 25' C - 28' C selama enam bulan untuk tahap pertama dan dua bulan untuk tahap kedua dengan lama penyinaran 12 jam perhari.
Hasil penelitian pada tahap pertama, menunjukkan pengaruh yang tidak nyata pada semua parameter yang diukur. Meliputi parameter pertumbuhan akar jumlah akar, panjang akar, berat basah akar, berat kering akar, kadar air akar) dan pada parameter biomassa (tinggi tunas, berat basah tunas, jumlah tunas, berat basah batang, berat kering batang, kadar air batang). Hasil terbaik untuk semua parameter pertumbuhan akar pada tahap pertama adalah pada perIakuan kontrol, sedangkan pada parameter biomassa, hasil terbaik untuk tinggi tunas, jumlah daun dan berat kering batang adalah pada perlakuan kontrol. Untnk berat basah tunas, berat basah batang dan kadar air batang, hasil terbaik adalah pada perlakuan yang eksplan yang berasal dari induk tanaman yang diberi perlakuan colchicine
0.25 %.
Berdasarkan hasil HPLC (High Performance Liquid Chromatography), diketahui nilai tertinggi untuk senyawa yohimbine, reserpine dan serpentinine adalah pada akar perlakuan yang induk tanamannya diberi perlakuan colchicine 0.25 %. Sedangkan lmtuk senyawa ajmaline, kandungan tertinggi adalah pada batang perlakuan kontrol. Jika dibandingkan dengan kandungan alkaloid Pule pandak pada penelitian-penelitian sebelumnya, maka kandungan alkaloid Pule pandak pada penelitian ini jauh lebih tinggi untuk jenis senyawa dan ukuran sampel yang sama.
Hasil penelitian pada tahap kedua, nilai terbaik untuk parameter pertumbuhan akar (jumlah akar, panjang akar, berat basah akar, berat kering akar, kadar air akar) adalah pada perlakuan kontrol yang mengandung konsentrasi arang aktif 0 g/I. Sedangkan untuk parameter biomassa (tinggi tunas, berat basah tunas, berat kering tunas, kadar air tunas, jumlah daun), nilai terbaik juga pada perlakuan kontrol. Pada uji sidik ragam peugaruh konsentrasi arang aktif terhadap pertumbuhan akar dan biomassa pada tahap dua ini mcnunjukkan pengaruh yang nyata sampai sangat nyala pada semua parameter yang diukur.
Kesimpulan akhir dari penelitian ini menunjukkan pengaruh perlakuan eksplan tidak begitu nyata berpengaruh dalam pertumbuhan akar dan biomassa, sedangkan pengaruh arang aktif begitu nyata sampai sangat nyata pada pertumbuhan akar dan biomassa. Adanya perlakuan awal dengan colchicine pada tanaman induk sebelum eksplan diambil, terbukti mampu meningkatkan kandungan alkaloid dan berat tanaman.
Pule pandak (Rauwolfia serpentlno Benth.) merupakan salah satu spesies tumbuhan hutan tropika yang dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat dan tergolong langka di dunia. Menurut WHO (1994) dalam Siswoyo dan Zuhud (1995), spesies ini merupakan salah satu spesies yang termasuk dalam Hand Book of Herbal Medicine, Traditional Medicine Division, WHO-Genewa. Kebutuhan Pule pandak saat ini masih dipenuhi dad hasil pemanenan langsung dari alam Sedangkan kebutuhan baban baku simplisia Pule pandak terus meningkat dan belum terpenuhi. Untuk itu perlu adanya usaha pelestarian dan budidaya. Salah satu altematif penerapan tehnologi yang dapat melestarikan dan menghasilkan tanaman baru dalam jumlah yang banyak dan waktunya singkat adalah dengan kultur jaringan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh eksplan dan konsentrasi arang aktif terhadap pertumbuhan akar, biomassa dan kandungan alkoloid Pule pandak (Rauwolfia serpentina Benth.). Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Unit Kultur Jaringan Laboratorium Konservasi Turnbuhan Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, yang berlangsung dari bulan Maret sampai Oktober 2002.
Bahan tanaman yang digunakan berupa eksplan darl hasil subkultur sebelumnya yang berasal dari induk tanaman yang diberi perlakuan colchicine 0.25 % dan dari induk tanaman kontrol. Penelitian ini terdiri dari dua tahap percobaan. Tahap pertama adalah tahap pengaruh perlakuan eksplan terhadap pertumbuhan akar, biomassa dan kandungan alkaloid Pule pandak. Media yang digunakan dalam tahap pertama ini adalah media MS yang sudah dimodifikasi dengan penambahan vitamin, gula (30 g/l), arang aktif (2 g/I), lEA (2 mg/I) dan agar-agar (7 g/l). Tahapan ini terdiri dari dua perlakuan, yaitu perlakuan kontrol dan perlakuan yang eksplannya berasal dari Induk tanaman yang diberi perlakuan colchicine 0.25 %, masing-masing perlakuan terdiri dari 10 ulangan.
Pada tahap kedua, yaitu pengaruh perlakuan konsentrasi arang aktif terhadap pertumbuhan akar dan biomassa Pule pandak. Media yang digunakan adalah media MS yang sudah dimodifikasi dengan penambahan vitamin, agar-agar (7 g/I), lBA (2 mg/I), gula (30 g/I) dan arang aktif masing-¬masing dengan konsentrasi 0 gll, 0.1 g/l, 0.2 g/l, 0.5 g/l dan 1.0 g/l. Tahap Ini terdiri dari lima perlakuan dengan tujuh kali ulangan dengan sumber eksplan berasal dari perIakuan kontrol pada penelitian sebelunmya. Kultur diinkubasi pada suhu 25' C - 28' C selama enam bulan untuk tahap pertama dan dua bulan untuk tahap kedua dengan lama penyinaran 12 jam perhari.
Hasil penelitian pada tahap pertama, menunjukkan pengaruh yang tidak nyata pada semua parameter yang diukur. Meliputi parameter pertumbuhan akar jumlah akar, panjang akar, berat basah akar, berat kering akar, kadar air akar) dan pada parameter biomassa (tinggi tunas, berat basah tunas, jumlah tunas, berat basah batang, berat kering batang, kadar air batang). Hasil terbaik untuk semua parameter pertumbuhan akar pada tahap pertama adalah pada perIakuan kontrol, sedangkan pada parameter biomassa, hasil terbaik untuk tinggi tunas, jumlah daun dan berat kering batang adalah pada perlakuan kontrol. Untnk berat basah tunas, berat basah batang dan kadar air batang, hasil terbaik adalah pada perlakuan yang eksplan yang berasal dari induk tanaman yang diberi perlakuan colchicine
0.25 %.
Berdasarkan hasil HPLC (High Performance Liquid Chromatography), diketahui nilai tertinggi untuk senyawa yohimbine, reserpine dan serpentinine adalah pada akar perlakuan yang induk tanamannya diberi perlakuan colchicine 0.25 %. Sedangkan lmtuk senyawa ajmaline, kandungan tertinggi adalah pada batang perlakuan kontrol. Jika dibandingkan dengan kandungan alkaloid Pule pandak pada penelitian-penelitian sebelumnya, maka kandungan alkaloid Pule pandak pada penelitian ini jauh lebih tinggi untuk jenis senyawa dan ukuran sampel yang sama.
Hasil penelitian pada tahap kedua, nilai terbaik untuk parameter pertumbuhan akar (jumlah akar, panjang akar, berat basah akar, berat kering akar, kadar air akar) adalah pada perlakuan kontrol yang mengandung konsentrasi arang aktif 0 g/I. Sedangkan untuk parameter biomassa (tinggi tunas, berat basah tunas, berat kering tunas, kadar air tunas, jumlah daun), nilai terbaik juga pada perlakuan kontrol. Pada uji sidik ragam peugaruh konsentrasi arang aktif terhadap pertumbuhan akar dan biomassa pada tahap dua ini mcnunjukkan pengaruh yang nyata sampai sangat nyala pada semua parameter yang diukur.
Kesimpulan akhir dari penelitian ini menunjukkan pengaruh perlakuan eksplan tidak begitu nyata berpengaruh dalam pertumbuhan akar dan biomassa, sedangkan pengaruh arang aktif begitu nyata sampai sangat nyata pada pertumbuhan akar dan biomassa. Adanya perlakuan awal dengan colchicine pada tanaman induk sebelum eksplan diambil, terbukti mampu meningkatkan kandungan alkaloid dan berat tanaman.