Arti kata tissue culture
1. Sel. Sel adalah dianggap kesatuan hidup terkecil dalam mahluk hidup atau suatu kesatuan biologis yang terkecil yang mempunyai kemampuan mengadakan segala aktivitas yang berhubungan dengan proses-proses hidup seperti : metabolisme, tumbuh, berkembang, berkembang biak dan perangsangan.
2. Tissue atau jaringan. Jaringan atau tissue adalah sekumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan funksi yang sama.
Sekelompok sel-sel tertentu mempunyai bentuk yang sama berfungsi memperbanyak diri terus-menerus dengan membelah. Sekumpulan cel tersebut di atas dinamakan jaringan meristem yang terutama bertanggung jawab atas pertumbuhan tanaman.
Ada jaringan lain yang merupakan jaringan penguat, yaitu jaringan yang menyebabkan tanaman menjadi kuat : serabut buah dan tempurung misalnya pada kelapa. Ada jaringan pengangkutan yang mengangkut air, makanan dan membagi ke seluruh bagian tanaman. Masih banyak jaringan-jaringan lain lagi.
3. Tissue culture atau budaya jaringan. Tissue culture berasal dari kata tissue artinya jaringan dan culture artinya budaya, atau pemeliharaan, sehingga arti keseluruhannya tissue culture adalah, budaya jaringan yang dapat memelihara jaringan.
Pada budaya jaringan, pemeliharaan jaringan adakalanya hanya dapat menghasilkan pertumbuhan saja pada jaringan. Misalnya, akar tanaman tomat sepanjang 1 cm ditumbuhkan pada media, tetapi tidak tumbuh menjadi tanaman, hanya tumbuh memanjang saja, tetapi tetap berupa akar.
Tissue culture mendasarkan suatu konsep dari SCHLEIDEN dan SCHWANN (TEO) (32) yaitu ada atau tidaknya totipotency pada sel. Sel mempunyai totipotency artinya : teoritis darimana saja sel itu diambil asal masih muda dan hidup akan mampu tumbuh menjadi tanaman yang sempurna.
Beda meristem culture dan tissue culture
Dahulu para ahli menganggap, bahwa meristem culture adalah sama dengan tissue culture. Tetapi akhir-akhir ini prinsip tissue culture dapat di bedakan dengan jelas. Pada meristem culture prinsipnya menanam sebuah jaringan meristem, yang hsilnya nanti menjadi sebuah tanaman atau beberapa tanaman saja yang tidak banyak jumlahnya.
Pada tissue culture yang sekarang prinsipnya berbeda yaitu menanam sebuah jaringan meristem, yang hasilnya nanti menjadi beratus-ratus atau beribu-ribu tanaman yang sempurna.
Penggunaan tissue culture
Tissue culture sekarang sudah merupakan teknologi bagi beberapa jenis tanaman, khususnya tanaman anggrek. Tidak dapat di sangkal lagi bahwa tissue culture mampu memperbanyak tanaman secara vegetatif dan besar-besaran. Banyak jenis hybrid tanaman anggrek sudah dapat diperbanyak dengan cara ini.
Pembuatan tanaman bebas dari penyakit virus yang telah berhasil, dikerjakan oleh TEO et al (33) pada tahun 1960. pada suatu tanaman Cymbidium yang terserang penyakit virus ternyata titik-titik tumbuhnya yang sedang aktif membelah dan memanjang masih bebas dari penyakit virus. Tissue culture terhadap bagian-bagian tanaman ini menghasilkan tanaman-tanaman yang bebas dari penyakit virus.
1. Sel. Sel adalah dianggap kesatuan hidup terkecil dalam mahluk hidup atau suatu kesatuan biologis yang terkecil yang mempunyai kemampuan mengadakan segala aktivitas yang berhubungan dengan proses-proses hidup seperti : metabolisme, tumbuh, berkembang, berkembang biak dan perangsangan.
2. Tissue atau jaringan. Jaringan atau tissue adalah sekumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan funksi yang sama.
Sekelompok sel-sel tertentu mempunyai bentuk yang sama berfungsi memperbanyak diri terus-menerus dengan membelah. Sekumpulan cel tersebut di atas dinamakan jaringan meristem yang terutama bertanggung jawab atas pertumbuhan tanaman.
Ada jaringan lain yang merupakan jaringan penguat, yaitu jaringan yang menyebabkan tanaman menjadi kuat : serabut buah dan tempurung misalnya pada kelapa. Ada jaringan pengangkutan yang mengangkut air, makanan dan membagi ke seluruh bagian tanaman. Masih banyak jaringan-jaringan lain lagi.
3. Tissue culture atau budaya jaringan. Tissue culture berasal dari kata tissue artinya jaringan dan culture artinya budaya, atau pemeliharaan, sehingga arti keseluruhannya tissue culture adalah, budaya jaringan yang dapat memelihara jaringan.
Pada budaya jaringan, pemeliharaan jaringan adakalanya hanya dapat menghasilkan pertumbuhan saja pada jaringan. Misalnya, akar tanaman tomat sepanjang 1 cm ditumbuhkan pada media, tetapi tidak tumbuh menjadi tanaman, hanya tumbuh memanjang saja, tetapi tetap berupa akar.
Tissue culture mendasarkan suatu konsep dari SCHLEIDEN dan SCHWANN (TEO) (32) yaitu ada atau tidaknya totipotency pada sel. Sel mempunyai totipotency artinya : teoritis darimana saja sel itu diambil asal masih muda dan hidup akan mampu tumbuh menjadi tanaman yang sempurna.
Beda meristem culture dan tissue culture
Dahulu para ahli menganggap, bahwa meristem culture adalah sama dengan tissue culture. Tetapi akhir-akhir ini prinsip tissue culture dapat di bedakan dengan jelas. Pada meristem culture prinsipnya menanam sebuah jaringan meristem, yang hsilnya nanti menjadi sebuah tanaman atau beberapa tanaman saja yang tidak banyak jumlahnya.
Pada tissue culture yang sekarang prinsipnya berbeda yaitu menanam sebuah jaringan meristem, yang hasilnya nanti menjadi beratus-ratus atau beribu-ribu tanaman yang sempurna.
Penggunaan tissue culture
Tissue culture sekarang sudah merupakan teknologi bagi beberapa jenis tanaman, khususnya tanaman anggrek. Tidak dapat di sangkal lagi bahwa tissue culture mampu memperbanyak tanaman secara vegetatif dan besar-besaran. Banyak jenis hybrid tanaman anggrek sudah dapat diperbanyak dengan cara ini.
Pembuatan tanaman bebas dari penyakit virus yang telah berhasil, dikerjakan oleh TEO et al (33) pada tahun 1960. pada suatu tanaman Cymbidium yang terserang penyakit virus ternyata titik-titik tumbuhnya yang sedang aktif membelah dan memanjang masih bebas dari penyakit virus. Tissue culture terhadap bagian-bagian tanaman ini menghasilkan tanaman-tanaman yang bebas dari penyakit virus.