Q&A WEBINAR AGRICULTURE
SESI 1 – PAK EDHI
1.
Bagaimana mengkultur tanaman varigata supaya anakannya tetap
varigata? krn pengalaman saya, anakan yang dihasilkan tidak variegata. apakah
bagian ekplan yang dikultur mempengaruhi munculnya fenotip varigata? - Exsyupransia
Mursyanti
Jawab:
Iya,
sebaiknya bagian yang di kultur adalah bagian yang diduga variegata. Dalam hal
ini adalah titik tumbuh yang daunnya variegata, terutama titik tumbuh apical
(tunas yang paling ujung). Inipun belum menjamin titik tersebut akan variegata.
Titik tumbuh yang sudah mengeluarkan daun lebih dari 3-5 kali dan variegata
maka titik tersebut relative stabil, dan
dalam multiplikasinya diusahakan jangan sampai menggunakan titik tumbuh
lainnya, dan dalam perbanyakannya menggunakan metode multiplikasi tunas. Di
jaga jangan sampai tumbuhnya tunas adventif, atau juga embro somatic
Jadi
agar anakan hasil perbanyakannya tetap variegate, menggunakan teknik
perbanyakan stek mata tunas dan tunas yang digunakan adalah tunas yang sudah
lebih dari 3 – 5 kali menghasilkan daun variegate secara konsisten. Bila kita
mau memperbanyaknya lagi dari titik tumbu lateral (titik tumbuh diketiak daun)
maka untuk memastikan titik tumbuh tersebut stabil atau tidak, maka di
potong-potong dan ditumbuhkan titik tumbuh lateral tersebut dan dilihat apakah
daun yang tumbuh konsisten variegata atau tidak sampai 5 daun. Bila 5 daun variegata
semua maka peluang besar akan stabil. Dengan demikian semua titik tumbuh apikal
(tunas paling ujung yang sudah stabil dipisahkan dan itu bisa kita andalkan
sebagai titik tumbuh penghasil tanaman variegata. Bila kita ingin menggunakan
titik tumbuh lateral harus dibuktikan dulu menghasilkan 5 daun variegata secara
konsisten, bila berhasil maka pisahkan lagi maka lambat laun kita akan memiliki
semua titik tumbuh apikal yang menghasilkan anakan yang stabil dan permanen
variegatanya.
Misalnya
kita menggunakan suatu tanaman monstera variegata 10 daun, semua daun variegata
, kita potong-potong permata tunas, maka di dapatkan 10 potongan mata tunas,
dengan rincian 1 potongan mata tunas apical, 8 mata tunas lateral, 1 mata tunas
lateral dengan bonggol. Kemudian semua ditumbuhkan dan semua menghasilkan daun variegata.
Hal ini belum berarti semua variegata stabil. Peluang yang paling besar stabil
variegatanya adalah yang mata tunas apical/ujung. Nah bibit ini kita pisahkan
dengan yang lain, karena bibit ini relative akan menghasilkan tyanaman
variegate yang stabil. Sedang yang 9 mata tunas laeral lainnya , untuk menjamin
stbail atau tidaknya harus ditumbuhkan sampai 5 daun konsisten menghasilkan
semua daun variegata atau tidak. Bibit yang menghasiklkan semua daun variegata
kita pisahkan lagi, berarti ini juga berpeluang menghasikkan tanaman yang
stabil variegate yang belum atau tidak konsisten, kita cacah lagi dan tumbuhkan
lagi, demikian seterusnya. Untuk bibit yang sudah stabil, maka setelah 3 kali
perbanyakan tetap stabil maka bisa dijamin dia adalah titik tumbuh yang stabil
dalam menghasilkan anakan variegata, hal ini bisa kita jadikan garansi untuk
menyampaikan bawa tanaman kita sekitar 80 -90 % stabil, maksudnya masih tetap
menghasilkan tanaman variegata tapi tidak 100% semua daun variegata.
2.
Saya praktisi tissue culture tanaman kehutanan. Kami
bermaksud mengirim produk kami yg ada di seberang pulau menggunakan jasa kurir.
Saya mohon sharing tips dan saran bagaimana perlakuan dan packing agar produk
kita bisa tahan selama perjalanan dan sampai ke kustomer utk aklimatisasi
disana? -Harry Yuriiko, Tissue culture lab_
R&D PT RAPP
Jawab:
Kultur
yang sudah siap aklimatisasi sebaiknya melalui Proses aklimatisasi yang lengkap:
1.
Normalisasi
hormon (di masukan pada media tanpa hormon, melatih kultur untuk menghasilkan
hormon endogen)
2.
Hardening, meletakkan kultur di rumah kaca atau nursery (sekitar
satu bulan) agar dapat menerima paparan fluktuasi harian, siang kepanasan dan
terkena radiasi sinar intensif malam
kedinginan. Tapi masih aman karena ketersediaan makanan masih terjamin,
kelembaban terjamin, maka kultur tidak akan stress. Tapi hal ini akan melatih
kultur untuk dapat bermetabolisme tinggi, dan mempertebal dinding selnya.
3.
Aklimatisasi
bertahap sampai dapat beradaptasi dengan kondisi diluar. Aklimatisasi dengan
pelindung 3 lapis: rumah kaca berparanet
untuk mengurangi intensitas sinar = blower untuk menurunkan suhu udara, sungkup
bedengan untuk menjaga agar sirkulasi udara tetap baik dan lingkungan lebih
terlindung dari ama penyakit serta angin yang terlalu keras, sungkup wadah
semai untuk menjaga kestabilan kelembaban dan kebersihan (bila bias steril
lebih baik)
Semua
sungkup tadi dibuka secara bertahap sampai bibit hasil kultur bias bertahan
pada kondisi semua sungkup bias terbuka semua.
Proses
Pengemasan:
1.
Kultur
dikeluarkan dari botol kultur dan dibersihkan dari media agarnya, sampai bersih,
jangan ada agar yang tertinggal.
2.
Kemudian
kultur ditiriskan di dalam laboratorium (steril, bersih, suhu dingin , sampai
kering segar
3.
Kemudian
kultur di masukkan ke dalam wadah plastik seperti topperware. Bagian bawah
dilapis tissue sekitar 3 lapis, kemudian kultur di jejer, ditidurkan sebaiknya
tidak ada bagian kultur yang bersentuhan kecuali suda dilapis tissue, jadi setiap
kultur dilapis dengan tissue. Di letakkan berjejer, setelah penuh dilapis lagi
dengan tissue, dijejer lagi, tumpuk lagi sampai wadah tersebut penuh.
4.
Tutup
topperware, dan di lapis/diperkuat dengan diselotip sehingga rapat. Topperware
berfungsi agar kultur tidak tertekan, tapi dalam kondisi kering segar, dingin
(jangan sampai keringatan dan juga tidak dehidrasi), kemudian wadah topperware
dimasukkan dalam kardus tebal yang juga di bolongi.
5.
Jadi
syaratnya kondisi bibit tersebut harus dalam kondisi kering segar, dingin,
tidak keringatan, gelap (di dalam topperware biasanya karena tanaman
berespirasi maka suhu akan lebih tinggi apalagi tanaman dijejer dan ditumpuk
sehingga agar suhu di dalam topperware bisa dingin, maka suhu d iluar kardus
harus jauh lebih rendah lagi. Syarat lain adalah jangan sampai bibit kultur
tergoncang yang dapat menyebabkan patah atau tertekan yang menyebabkan luka
atau memar.
3.
Assalamu'alaikum wr wb Saya ayu ipb university, knp eksplan
yv digunakan harus dari meristem, apakah kemungkinan terjadinya backward
mutation sangat kecil? Apakah jika mutasi langsung mengenai titik tumbuh, tidak
ada kemungkinan terjadi diplontic selection? -Ayu Diah Putu LP
Jawab :
Iya,
titik meristem apikal adalah sel yang akan terus tumbuh menjadi organ-organ
baru, maka perubahan yang terjadi di titik meristem akan terbawa pada
organ-organ yang baru. Prinsipnya Kita
tidak dapat memastikan perubahan mutasi yang terjadi. Karena perlakuan yang
diberikan akan memberikan dampak yang
berbeda pada setiap sel yang ada di sel-sel meristem tersebut. Dampak yang
berbeda, menyebabkan perubahan yang berbeda, sehingga menimbulkan keragaman
mutasi di sel-sel meristem tersebut. Tapi bila perubahan tersebut terjadi pada
sel meristem yang merupakan sel pertama yang akan terus membelah dan akan
menajdi organ daun, dan sel termutasi maka peluang besar mutasi tersebut akan
stabil. Tapi bila sel yang terkena
mutasi adalah sel hasil multiplikasi yang sudah kesekian kalinya hasil
pembelahan dari sel yang pertama
tersebut, maka tidak dapat dipastikan sel tersebut akan bias muncul menjadi
organ atau tetap berfungsi sebagai sel, jaringan sehingga ekspresinya tidak
bisa muncul dan tidak terlihat. Jadi kita harus bias meyakinkan bahwa sel yang
terkena mutasi adalah sel yang nantinya akan berdiferensiai menjadi organ
(terutama organ daun)
Mutasi
dapat Terjadi pada sel yang sedang membelah. Sel yang sedang membelah
dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar:
1.
Organ
yang sedang tumbuh , ini akan menghasilkan mutasi tidak permanen (chimera)
2.
Sel
meristem yang sedang membelah, ini akan menghasilkan mutasi permanen
4.
analisis mutasi pada explan hasil kuljar dpt dilakukan dgn
analisis metilasi DNA. Apakah merck memiliki reagen2 spesifik yg dibutuhkan utk
analisis metilasi DNA?- Alice Yuniaty, Universitas Jenderal
Soedirman\
Jawab:
Mohon maaf untuk reagen ini saya kurang
mengetahuinya. Mungkin pihak PT Merck bisa memberikan informasi lebih lengkap.
Terima kasih.
5.
Apakah
ketika tanaman bermutasi akan menyebabkan kelemahan untuk tanaman itu? Misal,
ketika terjadi mutasi malah rentan terhadap penyakit tertentu ataupun hama.. Kanti Dewi Rizqiani
Jawab :
Dampak mutasi bisa beranekaragam, bisa
ke arah positif atau bisa ke arah negative. Variegata perubahan warna daun yang
tadinya normal berwarna hijau karena mengandung klorofil, berubah menjadi
putih. Hal ini dianggap mengurangi kemampuan dan daya tahan tanaman karena
berkurangnya kemampuan dalam berfotosintesis. Tapi disisi lain dari segei
estetika warna daun yang belang putih memberikan atau meningkatkan estetika
tanaman tersebut. Mutasi yang menggunakan zat-zat mutasi ini atau juga dengan
menggunakan radiasi sinar gamma, tidak dapat dipastikan mutasi yang terjadi.
Kita hanya dapat berharap agar terdapat mutasi yang unggul menurut persepsi
manusia setelah dilihat perubahan persepsi yang terjadi. Dan mencari ekspresi
sifat unggul dari hasil multiplikasi kultur yang sudah diberi perlakuan mutasi,
kemudian kita analisa atau di buktikan sampai terlihat ekspresinya dengan
pasti.
Atau kita bisa juga memanfaatkan stok
keanekaragaman mutasi sebagai bahan perlakuan yang mengarah ke tujuan yang
diinginkan. Misalnya varietas tahan kering, maka dibuat simulasi pada media kultur dan kondisi lingkungan sehingga
secara bertahap mengarah ke perubahan yang diinginkan, misalnya media
dibuat dengan tingkat kekeringan yang semakin meningkat, demikian pula dengan
tingkat intensitas sinar yang semakin kuat dan suhu yang semakin meningkat.
Kultur yang mampu tumbuh dan berkembangbiak pada setiap level ditingkatkan lagi
terus sampai pada faktor lingkungan yang ekstrim tersebut, maka kultur yang
mampu pada faktor lingkungan ekstrim tersebut, berpeluang merupakan varietas
tahan kering.
6.
Menurut Bapak, bagaimana efek terjadinya mutasi terutama
variegata ini dengan biodiversitas suatu tanaman? apakah ada efek negatif bagi
tanaman yg mengalami variegata tersebut mengingat warna hijaunya berkurang
misalnya efek pada klorofilnya dsb? terima kasih Pratiwi Hamzah, Polbangtan
Jawab :
Memang secara individu
maka sebenarnya variegata menyebabkan menurunnya kemampuan tanaman dalam
berfotosintesis, bermetabolisme, sehingga berdampak pada daya tahan tanaman
tersebut. Secara populasi biodiversitas maka perubahan ini belum cukup untuk
mengurangi keragamangenetik suatu populasi jenis tertentu karena, jenis yang
termutasi tersebut tidak akan mampu mendominasi populasi yang ada, dan
seringkali justru akan punah dan hilang sendiri, Pembuatan mutasi dan variegate ini, hanya
untuk keperluan manusia, yang menginginkan perubahan warna dan corak daun agar
lebih indah sehingga meningkatkan nilai komersial tanaman, tidak untuk
direstorasi ke alam.
Bila jenismutasi
buatan ini terlepas di alam maka dia tidak akan mampu berkembang biak dengan
baik karena mutasi ini akan membuat suatu individu menjadi lebih lemah sehingga
tidak akan mampu bersaing dan merubah system tata nilai keseimbangan suatu
eksosistem, sehingga tidak akan berdampak pada keseimbangan ekosistem alam.
Apalagi ekosistem alam tropis yang terdiri dari sangat banyak komponen yang
saling berinterasidan tidak ada satupun yang mendominasi, tapi secara
keseluruhan akan menjaga keseimbangan alam.
7.
Sy Asnawati dr universitas Tanjungpura. Sy beberapa
kali melakukan praktek perendaman eksplan anggrek dg EMS scra in vitro, tp blm
menunjukkan adanya perubahan pd morfologi ekplan yg dikembangkan. Kira2 bgmana
solusinya? Mhn masukan ny. Thanks
Jawab:
Belum
adanya perubahan morfologi anggrek walaupun
eksplan sudah diberi perlakuan perendaman EMS, menunjukan bahwa perendaman
tersebut masih belum mampu membuat zat tersebut mengenai sel meristem yang
berada di bagian yang paling dalam dari suatu tanaman. Berarti perlu di evaluasi
lagi agar zat perlakuan mutasi tersebut mampu benar-benar masuk ke dalam inti
sel dan berdampak pada gen yang pada akhirnya akan menyebabkan mutasi
8.
Mutagen apa yang paling efektif untuk menginduksi terjadinya
variegata pada tanaman? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan
dan kestabilan pembentukan tanaman variegata melalui kultur jaringan ? (Sri
Kasmiyati-UKSW)
Jawab:
Zat
yang menyebabkan variegata adalah EMS, GA3 konsetrasi ekstrim, streptomicine
konsentrasi ekstrim, radiasi sinar gamma. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan
adalah jenis zat pembuat mutasi, konsentrasi dan dosis yang digunakan
serta cara perlakuan yang dilakukan.
Bisa dilakukan penggabungan metode dan perlakuan yang meyakinkan kita bahwa
mutasi akan terjadi. Sedangkan untuk
kestabilan maka perlakuan harus dilakukan pada titik meristem dan dilakukan
pemurnian berulang sehingga variegata muncul secara stabil dan itu kemudian
diperbanyak dengan metode stek mata tunas, multiplikasi tunas. Dalam kultur jaringan untuk menjaga
kestabilan jangan menggunakan sediaan kalus, embrio somatic atau tunas
adventif.
9.
Kalau pemberian mutasi dititik tumbuh dengan jarum suntik dan
pembelahan, bagaimana kalau tanaman itu monokotil yang titik tumbuhnya
dipangkal batang atau dirimpang, apakah kita suntik pangkal batang dulu sebelum
ditanam atau bagimana? terimakasih (Muhammad Fuad dari Unhas)
Jawab :
Untuk
dapat memberikan perlakuan penyuntikan pada titik meristem yang ada di pangkal
umbi atau rimpang dan itu berada di dalam batang semu, maka harus bisa dibayangkan atau diprediksi letak
titik tumbuhnya pada kondisi dan bentuk tanaman tersebut. Contoh :Titik tumbuh
apikal pada pisang bukanlah di atas, karena sebenarnya batang pisang itu adalah
batang semu yang sebenarnya adalah pelepah daun, sedangkan titik tumbuh terdapat
di bagian atas tengah dari bonggol atau umbi atau rimpang
Untuk pertama kalinya kita perlu mengkorbankan
satu tanaman dan kita buka semua batang semunya sampai terlihat ruas-ruas pada
bonggol atau umbi atau rimpang, tempat tumbuhnya pelepah daun, terus dibuka
sampai yang di tengah tempat titik tumbuh apical. Setelah dapat titik tumbuh
apikalnya kemudian diukur jarak titik tumbuh tersebut dengan ruas atau bagian
bonggol atau umbi atau rimpang yang sudah tidak ditumbuhi pelepah daun secara
vertikal, komudian jarak tersebut kita ukur pada tanaman yang utuh dari pangkal
pelepah daun terluar jarak sekian centimeter sesuai dengan jarak pada tanaman
yang sudah kita buka yang kita korban di awal tersebut. Demikian pula dengan ke
dalaman suntikan harus tepat berada pada lingkar terdalam (tepat pada bagian
tengah), berarti kita harus mengukur diameternya dan mencari titik tengahnya
berapa centimeter, sedalam itulah jarum tersebut kita suntikkan.
10.
Mutasi/variegata
yang tidak permanen apakah bisa dipertahankan sifatnya dg perbanyakan
vegetatif? (Nina-IPB)
Jawab :
Iya,
pada variegata yang tidak permanen, maka kita bisa mengambil jaringan yang
variegata dan dikulturkan. Dan menggunakan metode kalus dan embrio somatic.
Jadi maksudnya adalah sel-sel yang variegata dari eksplan diharapkan dapat
termultiplikasi sehingga setiap multiplikasi, terjadilah replikasi DNA yang
secara berulang sehingga berpeluang menimbulkan keanekaragaman mutasi
Atau
kita memotong semua mata tunasnya, ditumbuhkan, dan dilihat daun yang tumbuh
variegate atau tidak, yang variegate kita tumbuhkan terus apakah semua daun
veriegata atau tidak. Semua hasil yang muncul diklasifikasikan berdasarkan
munculnya variegata. Jadi misalnya kelompok mata tunas yang menghasilkan daun
variegata semua, kelompok mata tunas yang menghasilkan variegate tapi tidak
semua daun, kelompok mata tunas yang tidak menghasilkan variegata. Semua kita
tumbuhkan dan kita potong-potong lagi sampai 3generasi vegetative, maka pada
kondisi terakhir mata tunas yang menghasilkan daun semuanya variegata relative
stabil. Dan yang tidak atau belum stabil terus dimurnikan, dan untuk kelompok
mata tunas yang suda tiga kali pemotongan tidak menghasilkan daun variegata
bisa kita singkirkan.
11.
Lisa Erfa Bagaimana teknisnya melakukan pemurnian hasil mutasi
Jawab:
Pemurnian
yang dimaksudkan disini adalah berusaha menghasilkan suatu pertumbuhan organ
atau juga regenerasi tanaman, yang hanya berasal dari satu titik meristem yang
memang mengalami mutasi dan variegata dan menghasilkan daun (minimal 3 -5 daun)
yang semuanya variegata. Secara konvensional kita bisa melakukan melakukan
pemotongan setiap mata tunas termasuk, titik tumbuh apikal. Kemudian kita
tumbuhkan sampai 3-5 daun dan diklasifikasikan variegata yang muncul. Bila
semua daun variegata maka ini peluang menjadi tanaman yang variegatanya stabil.
Hal ini dilakukan terus sampai 3 kali pemotongan mata tunas.
Dalam
pemurnian ini, yang sangat penting adalah tidak membuka peluang munculnya tunas
baru, yang bukan berasal dari titik tumbuh yang memang ingin kita perbanyak
tersebut. Sebaiknya hanya menggunakan satu titik meristem apikal saja maka
hasilnya akan lebih stabil.
12.
Apakah mutasi variegata ini bisa diaplikasikan pada semua
jenis tanaman? apakah
tanaman variegata hanya untuk tanaman hias saja? bagaimana dengan tanaman
empon2, apakah bisa dibuat variegatanya? dan bahan zpt/hormon/bahan mutasi apa
yang cocok? ruri resmisari dan
ibu puji astuti
Jawab :
Bisa. Pada
prinsipnya semua tanaman bisa dibuat mutasi dan variegata, hnya dalam membuat
mutasi ditentukan tujuannya terlebih dahulu baru kemudian menentukan metode dan
perlakuan yang diberikan untuk dapat menghasilkan mutasi yang di harapkan.
Pada
empon-empon bisa menggunakan mutasi dengan radiasi sinar gamma, EMS, tapi dalam
hal ini maka setelah dimutasi maka perlu di cek perubahan atau mutasi yang
memiliki perubahan ekspresi yang unggul.
Bisa
juga menggunakan kolkisin untuk melipatgandakan kromosom yang akan memberikan
dampak poliploidi sehingga tanaman akan berubah menjadi raksasa, tergantung
ploidinya.
13.
izin bertanya kepada pak Edhi, bagaimana membedakan mutasi
alami dan mutasi buatan pada tanaman? Tri Rahmaeti
Jawab:
Mutasi
Alami memiliki kualitas yang baik, karena mutasi alami akan terlihat oleh
manusia bila mutasi tersebut mampu bertahan atau stabil, kalau tidak maka sudah
kembali normal, dan mutasi alami memiliki warna daun yang kontras, terang, jelas
antara bagian yang variegata dan bagian yang hijau, sehat (normal). Batas
antara bagian yang putih dan hijau bukan berupa degradasi warna (bagian yang
putih jelas, kemudian putih kehijauan sedikit,
putih kehijauan sedang, putih kehijauan banyak, hijau muda, sampai pada hijau
tua. Degradasi seperti ini biasanya bukan variegata, tapi karena defisiensi
atau hambatan metabolism.) dan tidak ada keteraturan corak dan bentuk
variegatanya. (pada defisiensi unsur hara, akan terlihat misalnya rada
keputihan pada setiap pertulangan daun, atau warna keputihan pada setiap daun
tua, atau keputihan pada daerah pangkal daun itu semua menunjukkan adanya
defisiensi unsur hara atau gangguan metabolisme, bukan mutasi.)
Kalau
variegata buatan , karena banyak orang yang mencoba membuat dengan berbagai
macam zat yang menurut persepsi mereka bisa menghasilkan mutasi, dengan
berbagai macam cara dan metode yang sedapatnya, secara autodidak maka banyak
hasil mutasinya yang tidak sempurna, bahkan sebagian besar perubahan warna
daunnya bukan mutasi tapi ada yang berupa defisiensi unsur hara, dan hambatan
dalam metabolism, misalnya hambatan pembentukan klorofil sehingga berwarna
putih. Tapi bila hambatan itu hilang, maka klorofil akan terbentuk kembali dan
warna putih pada daun tersebut akan berwarna ijau kembali. Perubahan seperti
ini biasanya dipertahankan dengan mempertahankan faktor penghambatnya sehingga
warna putih tersebut dapat tetap bertahan. Ini bukanlah mutasi.
14.
Assalamualaikum saya Annisa Suhaimi mahasiswa universitas
Teknologi Sumbawa ingin bertanya pak, bagaimana sih cara kita mengetahui bahwa
tanaman yang telah kita lakukan mutasi itu adalah mutasi permanen atau tidak
permanen. Kedua bagaimana caranya kita memastikan bahwa zat tersebut masukke
jaringan
Jawab :
1.Untuk
mengetahui permanen dan stabil maka kita lakukan pengamatan pada titik meristem apiKal, apakah
semua organ yang dihasilkan dari titik meristem tersebut variegata atau tidak
bila semua daun variegata maka titik meristem apikal tersebut adalah stabil dan
permanen. Tapi bila kita menggunakan titik meristem lateral walau daun ditempat
titik tumbuh lateral tersebut variegata, maka belum menjamin bahwa titik tumbuh
lateral tersebut stabil dan permanen, anakan kita tumbuhkan dulu, bila sudah
menghasilkan organ lebih dari 3 -5 daun dan semua variegata maka titik tumbuh
lateral tersebut stabil dan permanen. Demikian setiap titik tumbuh lateral
harus dicek dalam menumbuhkan organ daunnya minimal 3 daun sebaiknya misalnya 5
– 7 daun untuk benar-benar memastikan kestabilan dan kepermanenannya.
2.Memastikan
bahwa larutan masuk ke dalam jaringan maka zat yang diteteskan meresap ke dalam
jaringan, terlihat bahwa larutan tersebut sudah mulai “habis pada titik tumbuh
yang diteteskan zat tersebut. Tapi di jaga bahwa tetesan zat tersebut habis
bukan karena menguap, atau terbuang karena hujan, atau disemprot (penyiraman).
Jadi perlu diberi sungkup agar tetesan zat perlakuan benar-benar masuk, dan
beri kesempatan agar zat tersebut bisa masuk ke dalam jaringan. Cara lain
adalah dengan memberikan perlukaan pada bagian tunas dengan jarum suntik yang
sangat halus atau pisau bedah yang sangat tajam dan kecil, setelah ada
perlukaan baru diteteskan zat tersebut
15.
Berapa lama proses perlakuan hingga isolasi sampai didapatkan
tanaman dengan mutasi/varigata yang stabil dan permanen? Agung-Univ. Udayana
Jawab :
Perlakuan
mutasi memerlukan waktu sekitar 3 bulan. Pemurnian mutasi untuk mendapatkan
kestabilan dan kepermanenan mutasi dengan 3 kali subkultur 3 x 3 bulan jadi
sekitar 9 bulan, Menumbuhkan dan perbanyakan variegate unggul
dengan 3 kali subkultur 3x3 bulan jadi 9 bulan, membesarkan tanaman variegata
minimal 4 daun butuh waktu 2 bulan. Jadi waktu total yang diperlukan sekitar 24
bulan atau sekitar 2 tahun (ini bila kita ingin hasilnya sempurna. Sebenarnya selama proses berjalan suda banyak kultur yang
dihasilkan dan sebenarnya kita bisa saja menjual kultur yang kita punya dan
harganya masih sangat tinggi sehingga kita sudah mendapatkan pemasukan
financial.)
16.
zat apa yang paling efisien untuk membuat tanaman variegata,
berapa kali penanaman untuk membuat tanaman stabil variegata dan berapa lama
diperlukan waktu untuk membentuk tnm varigata sri -
rianawati
Jawab :
Zat
yang paling efisien dalam membuat variegata adalah EMS, GA3 dan streptomicine.
Perlakuan sebaiknya dilakukan berulang untuk mendapatkan peluang yang besar
terutama mulai dari titik tumbuh smapai benar-benar berdiferensiasi menjadi
tunas baru dan kemudian perlu dilakukan pemurnian. Jadi total diperlukan waktu
sekitar 24 bulan atau 2 tahun untuk menghasilkan tanaman variegate yang
sempurna.
17.
Arum - IPB Berapa % keberhasilan terjadinya variegata bila
perlakuam dilakukan secara (1) in vivo dan (2) in vitro? Arum Sekar Wulandari
Jawab :
Keberhasilan
secara in vivo bila cara dan perlakuannya benar maka keberhasilan dari satu
titik tumbuh tersebut menjadi besar, tapi jumlah titik tumbuh yang menghasilkan
variegata hanya satu atau dua saja.Tapi bila caranya kurang tepat. Penggunaan
zat dan konsentrasi serta cara perlakuannya kurang optimal maka hasilnya nol,
bila dipersentasekan mungkin sekitar 10 – 20 % (jumlah sel yang mampu tumbuh dan membentuk
organ dan ekspresi mutasi terlihat secara visual hanya 1-2 sel meristem saja). Di dalam kultur jaringan karena bahan yang
digunakan adalah kalus dan embrio somatik maka peluang terdampak oleh zat
pembuat mutasi menjadi jauh lebih besar dan terjadinya ragam mutasi juga jauh
lebih besar dibanding yang konvensional, dan berpeluang dihasilkannya lebih
banyak individu mutasi. Setiap sel atau
setiap individu embrio sebenarnya bersifat mandiri dan mempunyai potens
Totipotensi (bisa tumbuh menjadi individu baru), Sedangkan jumlah sel dan
embrio tersebut adalaj ratusan ribu bahkan jutaan dan semua terkena dampak
perlakuan dan semua sel dan embrio somatik tersebut berpeluang untuk tumbuh
menjadi individu baru (melalui proses embrio genesis yang berasal dari sel
somatic/sel vegetative dan menghasilkan tanaman yang mengkespresikan variegata
yang terlihat secara visual. Bila
dipersentasekan maka peluang 60 - 80 %.
18.
Gina dari Balai Benih Hortikultura Prov.Jabar Apakah
Memungkinkan Tanaman Buah untuk di jadikan Variegata kaitan dengan rasa dan
bentuk? apakah tidak merubah kriteria tersebut – Gina
Jawab :
Untukmembuat
tanaman buah mutasi maka bisa menggunakan EMA atau Radiasi sinar gamma. Dampak
yang dihasilkan bisa hanya merubah daun dalam bentuk variegata atau bisa juga
mempengaruhi perubahan metabolism yang akan merubah rasa, tesktur dan
penampilan, hal ini tidak bisa dipastikan sampai kita menganalisanya secara
analisis kimia atau analisa secara manual dan visual.
Bila
kita sengaja ingin mencari atau meningkatkan kualitas rasa, tekstur dan warna
maka kita rencanakan perlakuan mutasi yang diduga dapat menghasilkan hal
tersebut. Bila kita menggunakan zat pembuatn mutasi yang tidak dapat dipastikan
arah perubahan (mutasinya) maka di beri perlakuan kemudian hasil perlakuan
diperbanyak dan ditumbuhkan, di catat dan dievaluasi semua hasil mutasi yang di
dapat dan dianalisa kimia kandungan, analisa rasa dan visual untuk tekstur dan
warna.
Bisa
juga kita menggunakan kolkisin (colchicines), sehingga terjadi pelipatgandaan
kromosom, dari 2n menjadi 4n, 8n, 16n, 32n, 64n dst. Pelipatgandaan kromosom
berarti pelipatgandaan ekpresi yang dihasilkan, baik terkait kandungan, rasa,
tekstur, ukuran buah. Semua berubah sesuai dengan proporsionalnya. Mutasi yang
terjadi relative aman, karena dalam hal ini tidak ada perubahan susunan
asam-asam nukleat di dalam DNAnya sehingga tidak ada kandungan organic baru
yang bersifat berbahaya bagi manusia dan alam. Kolkisin hanya bersifat
menguatkan sifat atau ekspresi yang dihasilkan. Jadi bahan tanaman yang
digunakan haruslah tanaman yang berkualitas unggul, agar kualitas unggulnya
berlipat.
19.
Dari Siti Fadilah, Tanaman mutasi untuk tanaman pangan apakah
termasuk tanaman GMO ? Karena terkait dgn etika yg masih diperdebatkan pak.
Terimakasih.
Jawab :
Definsi
dan persepsi GMO (Genetically Modified
Organism) berbeda-beda pada setiap orangnya. Tapi persepsi GMO yang
sesungguhnya adalah yang merupakan penggabungan dua DNA sehingga menghasilkan
suatu mahluk baru yang berbeda dengan yang sebelumnya. Rekayasa genetik adalah
usaha untuk merubah atau memodivikasi genetic mencakup dari yang sangat
sederhana sampai yang berdampak pada dihasilkanya mahluk baru, karena mahluk yang dihasilkan memiliki karakter
sangat berbeda dari mahluk yang sebelumnya), sementara rekayasa atau perlakuan
atau mutasi alami yang hanya menyebabkan perubahan susunan asam amino dan
berdampak pada perubahan kecil yang diekspresikan maka belum dikategorikan GMO.
Bahkan di alam terjadi perubahan susunan asam-asam nukleat baik hasil persilangan
maupun akibat rangsangan alamiah yang terjadi akibat perubahan alam, tapi
biasanya masih di dalam level genetik (perubahan susunan asam-asam nukleat) dan
belum sampai dimunculkan atau belum sampai terlihat secara visual. Fenomena ini
merupakan fenomena alamiah dari suatu mahluk idup untuk dapat bertahan dengan
baik pada perubahan alam yang terjadi. Pada jenis-jenis spesies (jenis liar)
biasanya mengandung rangkaian genetik yang sebagian belum terekpresikan, masih
banyak ekspresi gen yang belum diketahui manusia yang belum muncul, dan ekpresi
tersebut akan muncul saat adanya rangsangan akibat perubahan alam yang terjadi.
Disitulah nilai penting dari suatu spesies (jenis liar alamiah, walau
individunya terlihat kurang menarik tapi sebenarnya dia menyimpan suatu sifat
yang sangat berharga. Misalnya: sebelumnya orang tidak mengetahuinya, tapi
melalui seorang peneliti dan professional yang peka melihat ada suatu karakter
yang sangat spektakuler yang tersembunyi yang ada dalam suatu jenis tanaman
liar galaonema yang tidak terlalu besar bulat kecil bahkan rada hijau tua gelap
pada aglaonema rotundum, maka di coba untuk disilang-silangkan agar ekspresi
spektakuler tersebut bisa muncul. Dan dengan melalui kerja yang sangat keras
dan dalam waktu puluhan tahun dengan ribuan percobaan yang gagal, maka Pak Greg
Hambali menghasilkan penemuan yang sangat fenomenal dan spektakuler, yaitu
menyilangkan Aglaonema rotundum dengan aglaonema dengan daun warna putih besar
dan dihasilkanlah alaonema yang sangat cantik dan spektakuler pada waktu itu
yaitu Pride Of Sumatra adalah aglaonema dengan warna daun merah tua yang sangat
tajam dan ini adalah warna merah yang terekspresikan pertama kali yang
sebelumnya tidak ada di dunia ini. Demikian pula dengan ekspresi warna hitam yang
ternyata terdapat pada anggrek hitam (pada anggrek hitam warna hitam hanya
terlihat atau terekpresikan dari bintik hitam pada labelum (lidah anggrek) pada
bunga berwarna hijau) saat ini sudah dapat dihasilkan bunga anggrek seluruhnya
warna hitam.
Rekayasa
genetika pada tanaman pangan haruslah dilakukan dengan penuh kehati-hatian,
karena tanaman pangan akan dikonsumsi oleh manusia, jadi harus sangat
hati-hati. Semua hasil mutasi harus bisa
dipastikan aman, dengan menganalisa perubahan kandungan organi yang dihasilkan,
menganalisa perubahan ekpresi apa saja yang terjadi dan memperkirakan dampak
dari perubahan ekpresi yang terjadi
Disamping
itu juga yang perlu diperhatikan adalah bahwa mutasi yang terjadi haruslah aman
atau save bagi alam dan lingkungan terkait dengan keseimbangan ekosistem.
Jangan sampai perubahan tersebut akan berdampak pada rusaknya keseimbangan
ekosistem alam dan menyebabkan kerusakan. Tapi satu hal yang juga perlu
diketahui bawa Tuhan Yang Maha Esa mencipatkan keseimbangan ekosistem hutan
tropis sangatlah spektakuler, sangat hebat, sangat kuat, tidak sembarangan
perubahan yang dapat merubah eksistem alam tropis. Tidak ada satu mahluk pun di
alam ini yang mampu merusak alam kecuali manusia dengan pemikirannya yang
egosentris, ingin menang sendiri, menempatkan manusia bukan sebagai komponen
ekosistem tapi berusaha berperan sebagai kompenen tertingga dari ekosistem dan
merubah ekosistem sesuai maunya, dan seringkali kemauannya tersebut tidak ramah
lingkungan bahkan merusak lingkungan.
20.
Saya Rani dari Pertanian UGM, ketemu lagi pak Edhi dan pa
Hermanto, mau bertanya, dari pengalaman pak Edhi, jenis tanaman apa yang paling
mudah mengalami mutasi/variegarta Rani Agustina Wulandari
Jawab :
Tanaman
yang paling mudah mengalami mutasi adalah tanaman dengan tingkat pertumbuhan
yang tinggi fast growing, mempunyai
keanekaragaman genetik yang tinggi, dan itu terdapat pada kelompok tumbuhan
herba (tumbuhan dengan ukuran yang
relative kecil tidak lebih dari 1 meter dan umumnya tidak berkayu, atau berkayu
tapi tidak membentuk batang besar).
Mutasi
terjadi pada suatu sel, mutasi tersebut akan dapat terekspresikan atau terlihat
bila perubahan tersebut diperbesar dan diperbanyak dengan cara pembelahan sel
sampai ribuan bahkan jutaan kali sehingga membentuk jaringan, organ yang muncul
dan terkespresikan dan terlihat secara visual. Berarti bahwa tumbuhan yang
lebih cepat membelah maka akan semakin cepat memunculkan mutasi yang terjadi di
level gen. Dibanding dengan tumbuhan jenis pohon, walau sudah diberi perlakuan
dan terjadi perubahan mutasi pada suatu sel, tapi bila tidak diperbanyak,
pembelahan lambat dan kalah dengan sel-sel yang normal. Dan sistem atau
struktur atau sistem control sel atau jaringan atau organ pada level pohon lebi
kuat sehingga tidak sembarangan perubahan pada level sel dapat muncul dan
terlihat secara visual begitu saja
21.
Jessica dari UPH. Pak, kalau terjadi variegata seperti itu
dan daun berwarna putih, apakah tidak berdampak bagi proses fotosintesis
tumbuhan tersebut? Mohon penjelasannya. Terima kasih. Jessica Elfani Bermuli
Jawab :
Sangat
berdampak pada tanaman tersebut. Tanaman akan menjadi lebih lemah, daya tahan
berkurang, umur organ daun menjadi lebih pendek, jaringan dan organ akan menjadi
lebih cepat tua, dan lebih cepat terserang penyakit. Oleh sebab itulah maka mengurus tanaman yang
variegata harus super ekstra perawatan dan pemupukannya agar kualitas tanaman
variegata prima dan bagian yang
vareigata tidak mudah dan cepat mati. Terutama untuk variegata albino yang semua
daun menjadi putih, bahkan ada satu individu putih semua, maka tanaman ini
adalah adalah tanaman yang sangat lemah dan mudah mati. Untuk perawatanya kita
tidak bisa menyuruhnya bekerja untuk membuat makanannya sendiri (tidak bisa
berfotosintesis), maka kita wajib memberikan makanan berupa makanan yang sudah
siap saji, siap konsumsi, siap dipakai oleh tanaman tersebut. Makanan seperti
apa yaitu makanan berupa organik-organik dasar yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan sel, jaringan organ dan tanaman tersebut, meliputi
: sumber energy, vitamin, asam amino, asam lemak, mineral, hormone, enzim. Dan
dijaga benar kondisi lingkunganya agar tidak ekstrim yang dapat merusak daun
yang putih polos tersebut (jangan terkena sinar langsung, intensita sinar hanya
sekitar 40%, , suhu sebaiknya sejuk dan nyaman, sekitar 20-23 0C, kelembaban
sekitar 60 -80%, kondisi,oingkungan yang bersih tidak ada mikroba pathogen)
22.
nama:
Imas Rita S. instansi: Balitsa pertanyaan: mhn izin bertanya,apakah bedanya
organogenesis dan embriogenesis?manakah diantara organogenesis dan
embriogenesis yang hasilnya bersifat mutasi dan variegata?mohon tips bagaimana
supaya mendapatkan kalus yang bersifat somatic embryigenesis?terimakasih
Jawab :
Organogenesis adalah prose pembentukan
organ dari suatu sel. Embryogenesis adalah proses pembentukan embrio dari suatu
sel somatik. Organogenesis terbatas pada pembentukan organ saja misal akar,
daun, bunga . buah. Sedangkan embriogenesis adalah pembentukan primordial dari
mahluk hidup lengkap, status adalah individu tanaman. Untuk mutasi dan
variegata maka yang diperlukan adalah
embryogenesis, karena kita menginginkan mutasi yang terjadi dapat dimunculkan
pada individu baru bukan organ baru.
Pembentukan embrio somatik dari kalus.
Kalus adalah sel yang membelah yang
tidak terkordinir, tidak terorganisir membentuk seperti tumor. Setiap individu
sel merupakan individu yang mandiri. Dan pada tumbuhan diketahui memiliki
fenomena Totipotensi, bahwa setiap sel mengandung rangkaian genetik yang
lengkap untuk bisa menjadi satu individu tanaman baru yang sama persis dengan
sel vegetative yang diambil dari suatu tanaman tersebut.. Berarti sel tersebut
harus mengkonsolidasikan dirinya untuk berubah dari sel menjadi individu. Hal ini
bisa terjadi bila sel diberi kesempatan untuk berubah, dan di dukung perubahan
tersebut, dengan menyediakan semua kebutuhan untuk pembentukan embrio dari sel
somatik, maka sel tersebut harus kita stop pembelahannya (kita stop fungsinya
sebagai sel) dan kita minta atau kita arahkan agar dia berubah dengan
memberikan rangsangan atau arah pada pembentukan embrio somatik. Jadi untuk
menstop pembelahan maka perlu diberi zat penghambat:( paclobutrazol) 1 mg/l,
auksin IAA 2 mg/l atau 2,4D 2 mg/l (penggabungan auksindan sitokinin akan
bersifat kontra, hal ini juga akan berdampak pada penghambatan pembentukan
tunas dan akar, kondisi ini sangat baik untuk sel mengevaluasi diri mau kemana
tujuannya, pada kondisi ini kita arahkan sel tersebut untuk membentuk embrio somatik)
dan diberi gabungan hormon sitokinin yang kuat dan tinggi : BAP 8 mg/l dan TDZ.
4 mg/l Kemudian di dukung dengan pemberian asam amino, dan vitamin yang
lengkap.
23.
Tanya pak Edhi: untuk induksi mutasi dengan radiasi, tanaman
dalam bentuk kultur dengan tahap apa yang paling direkomendasikan untuk
mendapatkan hasil yang lebih menjanjikan? Bapak yupi
Jawab :
Sebaiknya
tahapan embrio somatika atau PLB pada anggrek. Pada setiap individu embrio
somatic atau individu plb tersebut ada titik tumbuh mandiri yang berpeluang menghasilkan
mutasi dan variegata yang mampu tumbuh menjadi individu baru dan akan
menghasilkan mutasi yang dapat terlihat secara visual. Peluang mendapatkan
ragam mutasi dan variegata mejadi sangat besar, karena jumlah individu embrio
somatic atau plb dalam suatu kultur dapay mencapai ribuan bahkan jutaan
individu. Tahapan atau sediaan Kalus juga bisa, tapi untuk kalus masalahnya
adalah tidak mudah untuk mengkonversi dari sel kalus kemudian menjadi embrio
somatik dan akhirnya menumbuhkan tunas baru, dan prosesnya relative lebih lama,
seringkali konsolidasi diri dari sel tersebut berubah menjadi embrio somatik
membutuhkan waktu sekitar 4-6 bulan.
24.
Salmah dari PT.Biodiversitas dan Bioteknologi Indonesia
pertanyaan: berapa kali sebaiknya tanaman kultur jaringan bisa di subkultur
untuk menghindari mutasi gen secara alami? Salmah Shahab
Jawab :
Salah
satu penyebab mutasi dalam kaitan subkultur adalah adanya salah cetak saat
replikasi DNA, serta kondisi lingkungan yang mendadak berubah dan ekstrim serta
berubahnya karakter morfologi dan fisiologis sel dan jaringan. Sebenarnya bila
tidak ada zat yang mampu merubah gen, dan tidak ada kondisi lingkungan yang
mampu merubah gen, serta semua kebutuhan untuk replikasi DNA terjamin dengan
baik, kondisi tanaman tetap muda sehingga fungsional fisiologisnya dapat
berlangsung dengan baik maka sepanjang semua itu di jaga maka sebenarnya tidak
ada perubahan mutasi alami, sehingga subkultur dengan memperhatikan hal
tersebut tidak ada batasnya. Hanya
seringkali para praktisi tidak memperhatikan hal ini. Dan juga kita harus
menjaga agar tidak adanya perubahan biologis dan fisiologis terkait umur sel
atau jaringan yang juga dapat menyebabkan perubahan ekspresi suatu tanaman ,
tapi itu sebenarnya bukanlah disebabkan mutasi gen.
Bila
kita menginginkan agar kultur kita tetap bersifat muda dan viabilitas tinggi,
maka yang dijadikan acuan untuk subkultur adalah bukanlah rimbunnya kultur yang
ada. Kita tidak harus menunggu sampai rimbun baru kemudian disubkultur
(penilain dalam hal ini karena aspek efisiensi pemanfaatan media, berarti harusnya kalau mau efisiensi media
kita menggunakan botol kultur yang kecil bila memang pertumbuhannya lambat).
Acuan yang harus diperhatikan dalam mensubkultur adalah umur dari kultur
tersebut, karena umur kultur berdampak pada karakter fisiologis dan biologis
dari kultur tersebut. Jadi subkultur jangan lebih dari 3 bulan. Pertumbuhan
tunas baru dalam kultur jaringan bisa dengan kecepatan 1 minggu dua organ bahkan lebih sampai ada juga yang sampai 3
bulan hanya tumbuh 2 -3 daun saja. Bila
kultur tidak mengalami pertumbuhan dan sudah mencapai lebih dari 3 bulan maka
seluruh sel-sel dalam kultur tanaman tersebut akan bersifat dewasa atau bahkan
tua. Sel yang tua akan menghasilkan metabolist yang kea rah kematian seperti
etilen, zat penghambat dan auksin. Metbolit yang mengarah kematian ini disebar
dan berimbas kepada semua sel dalam kultur tanaman tersebut sehingga tanaman
akan bertambah lambat dan pada akhirnya akan mati. Demikian pula bila setelah 3
bulan baru kita subkultur, maka eksplan yang berasal dari kultur yang sudah tua
tersebut akan terimbas metabolit tua sehingga pertumbuhannya tetap terhambat
dan akhirnya eksplan yang baru ditanam pun akan mati juga.
Untuk
dapat menjaga dan mengembalikan sifat
mudanya tetap terjaga dan viablitas tinggi maka:
1.
Lakukan
subkultur secepat mungkin tidak lebih dari 1 bulan bahkan bila bisa 2 minggu
lakukan
2.
Pada
saat subkultur maka ambil eksplan dari kultur tanaman tersebut pada bagian
ujung apikal terkecilnya saja,
seharusnya memang kalau bisa mengambil meristemnya itu jauh lebih baik.
3.
Komposisi
media kultur yang sempurna, lengkap terdiri dari sumber energy, vitamin dan hormon,
asam organik dan asam lemak. Kombinasi hormon haruslah yang mengarah ke arah
kehidupan dan pertumbuhan yaitu kombinasi antara sitokinin dan giberelin.
Sitokinin ke arah pertumbuhan tunas, dan geberelin pada kapasitas hanya untuk
mempercepat pembelahan sel, bukan difungsikan untuk merangsang ke arah
pembungaan, bagaimana caranya, gunakan pada konsentrasi yang rendah.
Konsentrasi yang rendah, jangan dilihat dari nilai nominalnya tapi dilihat dari
formulasi yang dibuat. Contoh kobinasi antara BAP 4 mg/l, TDZ 2 mg/l (kombinasi
kedua hormon sitokinin ini akan berdampak pada jauh lebih kuatnya daya dorong
ke arah pertumbuhan. Nilai nominal tersebut adalah kombinasi ke a rah
pertumbuhan multiplikasi tunas yang sangat tinggi bahkan pada beberapa tanaman
bisa berdampak pada terbentuknya embrio somatik, sedangkan untuk giberelin
dapat diberikan konsentrasi 0,5 mg/l ,
nilai konsentrasi tersebut pada kapasitas untuk membantu percepatan
pembelahan sel dan membantu perkembangan sel tapi tidak sampai ke arah
pembungaan.
4.
Kombinasi
hormonal yang tinggi tersebut adalah untuk mengatasi dampak atau imbas hormonal
dari kultur tanaman yang ka arah kematian tersebut sehingga, formulasi yang
kita buat mampu mengalahkan dominasi yang terjadi di dalam kultur sehingga
akhirnya kultur dapat mulai tumbuh dengan baik. Bila sudah mulai tumbuh, maka
jangan menunggu rimbun cepat di subkultur kembali walau hanya satu dua daun
yang terbentuk, dengan umur subkultur sekitar 2 minggu, setelah beberapa kali
subkultur dengan kondisi seperti itu maka kultur tersebut akan kembali jouvenil
atau muda kembali dan viabilitas atau pertumbuahn tanaman akan tinggi kembali.
25.
Saat ini kultur jaringan anggrek secara modern dengan
bioreaktor, apakah bisa kita membuat mutasi kultur anggrek di dalam bioreaktor?
Muhammad Rindi Zulfahri, Verdant Bioscience/Universitas Negeri Medan
Jawab :
Bisa.
Kita bisa memberikan perlakuan mutasi dan variegate dengan menggunakan
bioreactor. Zat pembuat mutasi di
berikan pada media cair bioreaktor dan sebaiknya bahan kultur yang digunakan
adalah plb anggrek ya agar mutasi lebih muda mencapai titik meristem apikal.
Atau
bila kita menggunakan mutasi radiasi sinar gamma, maka plb di radiasi kemudian
di multiplikasi di bioreactor dengan komposisi media yang lengkap dan di
arahkan kea rah pertumbuhan multiplikasi tunas atau ke arah embrio somatik.
Jadi sebenarnya kita bisa membuat perbanyakan anggrek dengan plb sampai jumlah
tak terbatas, dengan mebuat formulasi media kea rah embrio somatic dan
dilakukan terus sampai jumlah yang diinginkan. Pada kondisi seperti itu maka
plb anggrek tidak akan membesar menjadi individu tanaman. Baru setelah jumlah
yang diinginkan dicapai maka kita rubah komposisi mediake arah pembesaran
individu tanaman.
Pemberian
perlakuan kolkisin pada media bioreactor hanya sebatas waktu perlakuan saja
misalnya tidak lebih dari 3 bulan karena, yang harus diingat adalah bahwa
memang kolkisin berfungsi sebagai zat yang menyebabkan poliploid, membuat
tanaman raksasa, tapi jangan lupa bawa sesungguhnya kolkisin masuk dalam
kelompok zat penghambat. Jadi kalau di dalam media bioreactor terdapat campuran
kokisinnya maka lambat laun kultur justru terhambat, bahkan bisa menyebabkan
kematian. Tapi sisi baiknya adalah bahwa hambatan ini sebenarnya merupakan indikator
bahwa sel atau kultur tersebut sudah mengalami poliploid, karena kolkisin
adalah zat penghambat yang berefek samping pada poliploid. Jadi penghambatan
yang terjadi berdampak pada terjadinya poliploid.
26.
Bibit hasil mutagenesis apakah termasuk dalam katagori GMO ?.
(Suharyanto, Corporate R&D Sinarmas Forestry, Riau.)
Jawab :
Berdasarkan
kesepakatan para ahl I GMO, maka kalau perubahan gen akibat zat pembuat mutasi
ini tidak masuk dalam kategori GMO.
Berdasarkan kesepakatan mereka bahwa yang masuk dalam GMO adalah
rekayasa yang terkait dengan transfer genetik baru dari individu yang lain,
sehingga dihasilkan mahluk hidup baru dengan karakter yang baru atau berbeda
dengan yang sbelumnya
Terkait
dengan itu maka yang terpenting bagi kita adalah baik yang hanya sekedar
perubahan gen biasa, atau yang merupkan GMO, maka kita arus tetap berhati-hati
dan teliti jangan sampai menyebakan dampak negative bagi manusia dan lingkungan
alam
27.
untuk mutasi/varigata biasanya paling banyak dilakukan pada
tanaman hortikutura, apakah mutasi dan varigata bisa juga dilakukan pada
tanaman perkebunan seperti tanaman cengkeh? (Yulianti Rasud - STIP Mujahidin
Tolitoli Sulawesi Tengah)
Jawab :
Iya, Bisa.
Perlakuan mutasi untuk tanaman perkebunan hendaknya kea rah yang mampu
meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pekebunan. Tergantung tujuannya apakah membesarkan buah,
membesarkan batang, atau meningkatkan kandungan minyak atsiri, atau kandungan
obat, atau mempercepat pertumbuhan dll, baru setelah itu dipilihlah zat mutasi
yang mempunyai peluang kearah tujuan yang diinginkan.
Mutasi dengan kolkisin merupakan peluang yang sangat
bagus karena dapat meningkatkan
produktivitas. Pemberian kolkisin akan bedampak pada pelipatgandaan kromosom
yang pada akirnya berdampak pada berlipatnya produktivitas. Pada tanaman
cengkeh yang diberi perlakuan mutasi dengan kolkisin dalam pembuatan bibit
cengkehnya maka, bibit atau varietas tersebut akan mengasilkan cengkeh dengan
ukuran yang lebih besar, tapi yang harus diingat bahwa berlipatgandanya suatu
tanaman yang diberi perlakuan kolkisin bersifat proporsional, tidak hanya
bagian tertentunya saja. Jadi maksudnya pohon cengkehnya juga ikut membesar,
umurnya jadi lebih panjang, tapi juga masa dewasanya atau berbunganya juga jadi
lebih lama (hal ini bisa diatasi dengan perlakuan percepatan pendewasaan
tanaman agar lebih cepat berbunga). Jadi dalam hal ini semua dampak bersifat
positif, kecuali lebih lama berbunganya.
Sebagai
contoh : dampak kolkisin yang tidak diinginkan dan lupa difikirkan di awal.
Yaitu saat Esa Flora diminta untuk meningkatkan produktivitas ubi jepang yang
awalnya bisa mencapai 12 ton per Ha,
kemudian setelah puluhan tahun saat ini hanya 7 ton per Ha. Mereka minta agar
Esha Flora dapat meningkatkan kembali produktivitasnya. Maka dari hasil
evaluasi dibuat strategi penelitian dengan melakukan 2 kelompok kegiatan;
1.
Meningkatkan
viabilitas dan membersihkan dari semua hama penyakit yang ada dengan melakuakan
penelitian kultur meristem umbi jepang.
2.
Meningktkan
atau membuat varietas ubi yang mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi,
maka dilakukan penelitian kolkisin.
Akhirnya,
pendek ceritanya sudah dihasilkan dan saat di aplikasikan, produktivitas
meningkat, umbi menjadi lebih besar, tapi dampak perubahan lain yang lupa atau
tidak terfikirikan sebelumnya adalah
bahwa morfologi dari tanaman umbi jepang tersebut juga ikut membesar, sehingga
tanaman hasil poliploid tersebut mempunyai ukuran daun yang besar dan rimbun
dan stolonnya juga besar dan panjang sehingga menghabiskan lahan sekitar yang
ada, hal inilah yang tidak diinginkan. Sebenarnya hal ini bisa diatasi dengan
perubaan SOP budidayanya dengan melakukan budidaya dengan pengaturan tajuk ke
arah vertikal sehingga tidak memenuhi lahan sekitarnya.
28.
Nopi mahasiswa UGM, Bagaimana cara memurnikan titik
tumbuh?apakah eksplan protokorm/PLB jika digunakan untuk variegata efektif?Jika
in vitro misal muncul variegata apakah setelah aklimatisasi tanaman bisa
chimera (berubah hijau kembali)?karena setahu saya variegata sensitif thdp suhu
dan cahaya
Jawab ;
1.memurnikan
seperti dijelaskan di atas maka dilakukan regenerasi berulang (yang dimaksud
meregenrasikan disini adalah memotong titik tumbuh dan menumbuhkannya sehingga
menajdi individu baru) dan dicek dalam menumbuhkan minimal 3 – 5 daun dari
titik tumbuh tersebut.
2. PLb
bagus dan efektif untuk bahan perlakuan mutasi dan variegata.
3. Kultur jaringan tanaman variegata. Bila
mutasi variegata terjadi pada titik meristem apical maka bersifat stabil.
Chimera, mutasi tidak terjadi pada titik meristem apical sehingga kadang muncul
dan tidak atau kembali normal. Bila sudah permanen atau stanil maka tidak akan
kembali normal baik karena media kultur yang biasa maupun faktor lingkungan,
tapi dampak dari faktor lingkungan tersebut adalah akan merusak dan mematikan
organ variegata tersebut
29.
Tri Santi Kurnia dari Universitas Pattimura. Apakah aplikasi
reagen untuk mutasi bisa dilakukan dengan cara mencampurnya pada media tumbuh
atau diinjeksi pada bagian tumbuhan yg di kultur?Terima kasih 🙏🏻
Jawab ;
Iya
Bisa. Reagen yang mampu merubah gen berpluang untuk bisa kita gunakan. Justru
kraetivitas untuk memanfaatkan semua factor yang dapat merubah gen dan
memodifikasi cara perlakuannya akan member peluang dihasilkannya penemuan baru
dalam hal mutasi dan variegate. Silahkan mencari beragam zat yang ada baik yang
digunakan dalam dunia biologi molekuler ataupun bahan oragnik di alam, ataupun
produk komersial yang di pasaran yang mempunyai fungsional ke arah perubaan gen
dapat diuji cobakan. Silahkan bereksperimen, silahkan mengeksplorasi semua hal
yang ada dan berusaha menyusun hipotesa atau dugaan dan lakukan penelitian (out
of the box) jangan takut untuk mencobakan semua hal yang bisa dilakukan.
Tentunya harus tetap memperhatikan etika dan moral dalam peneltian sehingga
tidak memberikan dampak negative, tidak memberikan mudorot atau hal yang tidak
diinginkan.
Ilmuwan
besar dan sukses adalah yang peka dan mampu melihat hal kecil yang ada atau
menggabungkan suatu hal di bidang lain dengan aspek yangs sedang ditelitinya.
Seringkali penemuan baru yang spektakuler berasal dari hal yang sangat
sederhana saja, dan sudah ada atau terlihat biasa, tapi begitu digabungkan
antara aspek yang satu dengan aspek yang lain dari bidang yang lain ternyata
menghasilkan penemuan yang spektakuler.
Ayo
semangat bereksperimen mandiri, jangan tergantung dengan pihak lain, kita harus
mampu mandiri untuk bisa melakukan penelitian yang kita inginkan, dan sebaiknya
penelitian yang akan kita lakukan harus berdampak positif bagi masyarakat luas,
harus bisa diaplikasikan dan diterapkan di masyarakat dengan kondisi apa
adanya. Sehingga benar-benar dapat diterapkan dan memberi kemaslahatan bagi
masyarakat luas dan mampu meningkatkan kualitas lingkungan.
30.
Perlakuan mutasi yang kita berikan melalui metode kultur
jaringan ada potensi terjadinya variasi somaklonal, bagaimana cara memastikan
ragam yang timbul merupakan mutasi yang berasal dari perlakuan yang kita
berikan bukan variasi somaklonal? Adis-IPB University
Jawab :
Betul
sekali. Justru dengan adanya fenomena variasi somaklonal dan perlakuan mutasi
yang diberikan seharusnya menjadi penguat atau merupakan sinergi yang akan
dapat menghasilkan mutasi dan variegata yang lebih hebat.
Perbedaan
antara pelakuan mutasi yang diberikan dengan variasi somaklonal bisa dilihat
dari penyebab dan proses terjadinya
perubahan. Bila perubahan tersebut
berasal dari zat pembuat mutasi, maka zat pembuat mutasi tersebut akan
menghasilkan perubahan yang lebih besar ragam atau dampaknya atau ekspresi yang
dihasilkan. Sedangkan variasi somaklonal bila tidak ada faktor lain yang
menyebabkan terhambatnya metabolism, terganggunya pembelahan, maka sebenarnya
perubahan yang terjadi berasal dari perubahan akibat salah cetak, salah pasang
asam-asam nukleat pada saat repliaksi DNA.
Itulah
sebabnya bila sudah didapatkan individu kultur yang termutasi atau variegate
maka kita harus melakukan isolasi dan pemurnian. Yaitu mengambil satu kultur
variegata yang berasal dari satu titik tumbuh dan itu diisolasi dan
dimultiplikasi dan diisolasi lagi perbanyak lagi sampai benar-benar stabil.
Jadi hasil perbanyakan variegata tersebut hanya berasal dari satu titik tumbuh
yang mengalami variegata dan dilakukan perbanyakan dengan cara multiplikasi
tunas (dengan cara ini tidak ada pelauang sel lain untuk bisa muncul menjadi tunas baru sementar mutasinya
belum diketahui). Dengan demikian perubahan yang terjadi merupakan perubahan
variegata yang stabil dan permanen.
31.
saya Rahmad Budiharjo dari sinarmas forestry, bagaimana
mekanisme senyawa mutagen dalam mengubah susunan DNA pada jaringan meristem?
Jawab ;
Mekanisme
senyawa mutagen dalam mengubah susnan DNA pada jaringan meristem :
1.
Senyawa
mutagen akan mencapai jaringan meristem. Jaringan meristem ini adalah
sekumpulan sel yang masih belum berdiferensiasi, masih membelah terus menerus.
2.
Pada
jaringan meristem terdiri dari sel meristem yaitu sel yang memang tidak pernah
tua, selalu muda dan terus membelah, dan sel-sel meristematik yang juga terus
membelah dan pada akhirnya nanti akan berdiferensiasi seusai dengan sistem
hormonal yang mempengaruhinya dan lokasi dimana sel tersebut berada.
3.
Pada
detik yang sama, maka sel tersebut berada pada status pembelahan sel yang
berbeda. BIla kita ingat pembelahan sel (proses pembelahan mitosis terdiri dari
beberapa fase yaitu: profase, metaphase, anaphase dan telofase kemudian masuk
tahapan interfase). Sel yang berpeluang terkena mutasi adalah sel yang sedang
berada pada fase repliaksi DNA yaitu fase: anaphase atau sebelumnya juga
berpeluang merusak sehingga saat anaphase hasil dari repliaksinya bisa berubah.
Sel yang sudah masuk fase telofase saat itu tidak terdampak oleh zat pembuat
mutasi dan variegate. Demikian juga sel yang sedang berada pada fase interfase
yaitu fase istirahat atau dorman, maka dampak zat tersebut bila meruba atau
merusak DNA maka pada pembelahan yang berikutnya yang kemudian perubahan
tersebut akan direpiikasikan.
4.
Jadi
pada saat zat mutagen tersebut sampai pada jaringan meristem maka dampak dan
pengaruh zat mutagen akan sangat beragam tergantung pada kondisi dan fase sel
meristem tersebut. Dengan demikian di dalam jaringan meristem terdapat beragam
dampak mutasi dan variegate yang terjadi. Sekumpulan sel meristem tersebut yang
sangat beragam, akan menghasilkan ekpresi
mutasi dan variegate yang bisa dilihat secara visual , tergantung pada
sel pertama sekali yang berdiferensiasi menjadi titik tumbuh lateral. Bila sel
yang pertama kali berdiferensiasi menajdititik tumbuh terdampak variegate yang
dominan maka tunas yang tumbuh berikutnya akan menghasilkandaun-daun yang
variegate. Tapi bila ternyata sel yang pertama kali berdiferensiasi menajdi sel
tunas tersebut ternyata tidak mengalmi variegate maka tunas yang dihasilkan berikutnya
adalah tunas yang normal dengan daun-daun yang hijau.
5.
Walaupun
sel yang pertama kali berdiferensiasi adalah sel varegata tapi bila ternayat
dalam pembelahan selanjutnya sel tersebut menghasilkan ragam variegate yang
berbeda dan berdiferensiasi menjadi organ daun maka variasi variegata pada daun
juga bisa menjadi beragam.
6.
Itulah
sebabnya kita harus memastikan bahwa sel pertama kali yang berdiferensiasi
menjadi tunas tersebut merupakan sel yang mengalami variegate yang stabil dan
permanen dengan melihat daun yang muncul sebnayak 3-5 daun variegate semua atau
tidak. Bial tidak maka cari lagi sel atau titik tumbuh lateral yang mengalami
variegate yang permanen demikian seterusnya sampai di dapat sel yang pertama
kali berdiferensiasi menajdi tunas tersebut mengalami variegate yang stabil dan
permanen.
Zat
mutasi bermacam=macam, tapi secara umum
zat mutasi tersebut harus mampu masuk ke dalam inti sel dan menyebabkan
perubahan DNA tanpa mematikan selnya, dan dapat merubah, merusak, menghambat,
dan mengacaukan proses replikasi DNA. Ada dua kelompok besar penyebab perubahannya,
yaitu berubahnya DNA dan yang kedua gangguan saat replikasi DNA yang
menyebabkan berubahnya susunan asam-asam nukleat yang direplikasi. Bila terjadi
dua duanya maka kerusakan dan perubahan DNA akan menjadi lebih besar sehingga
peluang mutasi dan variegata akan lebih besar.
32.
Saya Cindy, asisten riset di ITB. Saat ini, di Asia Tenggara,
negara-negara mana saja yg sudah lebih advanced menggunakan teknologi tanaman
variegata & teknologi yg digunakan spt apa? Apa bisa diadaptasi di
Indonesia? Trm ksh sebelumnya
Jawab :
Dengan
semakin berkembangnya dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dihasilkanlah
zat-zat yang mampu dan berdampak terhadap perubaan gen. Diketashuilah
siklus-siklus pembentukan dan penghambatan suatu metabolisme. Dihasilkanlah
alat dan teknologi yang canggih yang efektif untuk menghasilkan zat dan
verietas baru, semua itu mendukung dalam keberhasilan suatu penelitian.
Tentunya juga terakit dengan pendanaan. Dalam hal injila Indonesia masih
ketinggalan, hanya peneliti-peneliti tertentu yang sudah mempelajari hal itu,
tapi jarang yang mau mengaplikasikan ilmunya untuk hal-hal sederhana sekedar
merubah gen untuk menghasilkan variegata, mereka mempunyai tujuan dan target
yang jauh lebih besar. Sehingga pengetahuan tentang zat-zat tersebut tidak
tersebar ke masyarakat luas
Terkait
dengan pendanaan juga berdampak pada kualitas dan tahapan penelitian yang
dihasilkan. Jadi dalam suatu program riset biasanya karena keterbatasan waktu
dan dana maka penelitian hanya terbatas sampai hasil yang significan di dalam
lab, atau bahkan hanya sekedar untuk menjawab hipotesa. Dengan demikian
penerapan dan aplikasi keilmuan dalam hal ini belum tuntas untuk dapat
menghasilkan varietas yang variegata, walau secara ilmiah diketahui bahwa zat
ini berdasarkan dari hasil literatur mampu menyebabkan mutasi atau variegata,
tapi begitu dicobakan hasilnya berbeda. Hal ini bisa dipahami karena terlalu
banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan, mulai dari jenis tanaman, bagian
tanaman, tahapan tanaman, zat mutagen yang diberikan,konsentrasi dan dosis,
cara perlakuan, lamanya perlakuan, kondisi dan situasi saat percobaan dll.
Di
dunia Literature yang pernah menyebutkan mutasi dan variegate adalah berasal dari amerika, belanda, perancis. Dan
Negara tetangga kita yang banyak riset mengenai tanaman hias adalah
Thailand. Thailand melihat bahwa
hortikultura akan mampu membuat Negara mereka eksis dan menguasai pasaran. Dan
itu benar-benar diwujudkan dan langsung dipimpin oleh presiden. Maka dapat
dilaihatlah varietas-varietas baru dan unggul yang dihasilkan oleh thailang.
Biodiversity dari Indonesia, tapi kemudian varietas unggul di hasilkan oleh
Thailand mulai dari jambu Bangkok, duren Bangkok, agalaonema buah-buahan mangga
dengan warna yang sangat menarik dll. Metode
dan zat yang digunakan adalah radiasi sinar gamma, EMS, GA3 dan
streptomicine. Tapi karena Thailand melalukan dengan serius dan sampai pada
hilir maka hasilnya kelihatan, Bukan berarti bahwa Indonesia tidak hebat.
Banyak para ali Indonesia yang jauh lebih hebat. Banyak varietas-varietas
unggul yang hanya masuk ruang perpustakaan atau sampai pada journal. Tapi untuk
dapat di hilirasi maka terlalu banyak hambatan dan tantangan yang dihadapi mulai
dari mafia perusahan besar, persaingan dagang dan sebagainya. Sehingag karya
para peneliti Indonesia tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang dengan
baik.
33.
Andika - UII Yogyakarta Assalamualaikum wr wb. Pak Edhi, utk
sinargama dr Batan tadi spesifikasinya bagaimana dalam membuat varigata pada
tanaman nepenthes? Matur suwun
Jawab ;
Waálaikumussalam
warohmatullohi wabarokatuh.
Caranya
: Kita datang ke BATAN dengan
membawa bahan kultur yang akan
diradiasi, nanti di sana minta masukan dari operatornya yang sudah biasa
meradiasi berbagai tanaman. Kami pernah meradiasi tumbuhan obat pule pandak (Rauvolvia serpentine), waktu itu
menggunakan perlakuan radiasi sinar gamma 20 grey, 25 grey, 30 grey, 35 grey,
dan hasilnya sangat menarik ada yang daunnya kecil-kecil, tapi batang lebih
besar dan tebal, ada yang batang kecil-kecil, langsing tinggi tidak ada daun
tapi banyak, ada yang pendek dengan daun yang besar, dan setelah dianalisa
dengan menggunakan HPLC, kami dapatkan
pulepandak yang menghasilkan kandungan aprodisiak (yohimbine) sampai 40 %
Jadi
seharusnya peluang ini harus kita manfaatkan secara optimal. Berartikan
sebenarnya sangat sederhaan untuk kita, tinggal memberikan kultur yang kita
siapkan diberi pelakuan radiasi sinar gamma, kemudian kita bawa pulang dan ditumbuhkan
dan diperbanyak, diamati dan dievalausi yang menghasilkan perubahan mutasi yang
unggul, dimurnikan dan ujicoba lapang maka akan dihasilkan varietas unggul
baru. Mari kita sama-sama manfaatkan hal ini.
34.
Bagaimana cara agar media kuljar ataupun kultur jaringan
tidak diganggu jamur dan menyebabkan kegagalan? Apa saja yg mempengaruhinya
padahal sterilisisasi dsn prosedur nya sudah tepat.. Kanti dewi /bppthhbk
Jawab :
Memang
kontaminasi meerupakan salah satu permasalahan yang dihadapi dalam kultur
jaringan. Penyebab paling sulit dari kontaminasi adalah kontaminasi sistemik yaitu
kontaminan yang berasal dari dalam eksplan tersebut. Di samping itu kondisi laboratorium
yang tidak benar-benar steril ditambah
tutup botol kultur yang kurang rapat atau kendor setelah beberapa waktu
menyebabkan udara masuk membawa kontaminan.
Solusinya
agar tidak kontaminan:
1.
Lakukan perlakuan karantina kultur jaringan
bahan indukan eskplan
2.
Lakukan
perendaman antibiotic dengan air beroksigen tinggi dan diberi aerator teril
3.
Pencucian
dan sterilisasi botol kultur yang benar
4.
Pembuatan
media yang baik dan benar, jaga kesterilan media, dan setelah diautoclave media
steril dimasukkan dalam kantung plastic besar dan ditutup rapat untuk mengurangi
dampak masuknya udara yang membawa debu dan mikroba)
5.
Cara
mengautoclave dengan benar dan baik, dan menguatkan tutup botol setelah
diautoclave
6.
Sterilisasi
luar dan dalam laminar eksplan dengan baik
7.
Pembilasan
eksplan yang bersih bahkan kalau perlu 5-7 kali untuk memastikan tidak ada
bahan sterilan yang masih ada di dalam eksplan yang akan dapat mematikan
eksplan secara perlahan
8.
Memberikan
antisipetik atau antibiotic di media dimedia, seperti PPM (Plant Preservative
Mixture)
9.
Cara
penanaman eksplan yang terampil, cepat, tepat dan benar. Dan menanam dengan
penuh kehati-hatian. Jangan biarkan botol kultur terbuka terlalu lama walupun
di dalam laminar. Buka botol secepatnya, buka petridish sedikit saja, buka
laminar secukupnya saja untuk kita kerja.
10.
Tutup
botol kultur yang sangat rapat, dari pengalaman untuk botol selai anya sekedar
ditutp begitu saja maka biasanya masih akan terjadi kontaminasi akibat masuknya
debu dan mikroba ke dalam botol , jadi perlu dilapis dengan sil atau wrap
itupun seringkali masih bisa masuk udara pembawa mikrobanya. Untuk botol kecil
(botol obat, bisa menggunakan plastic, alumunium foil, wrap dan karet, bahkan
untuk saya ditambah dan dikuatkan lagi dengan selotip)
11.
Lakukan
penyelamatan seawal mungkin terjadinya kontaminasi sehingga kontaminasi belum
sempat berkembang biak dalam jumlah besar dan belum sempat mebentuk spora.
12.
Dalam
penyelamatan, maka bila dimungkinkan ambil bagian kultur yang tidak bersentuhan
dengan kontminan,misalnya ujung tunas apikalnya saja
13.
Setiap
media yang digunakan untuk inisiasi arus menggunakan PPM untuk jaga-jaga bila
masih ada kontminan yang masuk bisa dihambat pertumbuhannya oleh PPM
35.
Saya dari BPBAP situbondo. Saya mengerjakan kultur jaringan
pada rumput laut. Apakah kalus atau mikropropagulan ada masa kadaluwarsanya?
Karena saya menyediakan planlet dari pemotongan dan perbanyakan kalus secara
terus menerus, dan pada usia tiga tahun, semua kalus mati secara serentak.
Jawab :
Yang
perlu diperhatikan adalah bahwa kalus atau propagul adalah sediaan yang berupa
sekumpulan sel dan jaringan, berarti itu bukanlah mahluk hidup. Kalus adalah
sekumpulan sel yang tidak terorganisir. Umur sel berbeda dengan umur individu,
Manusia dikatakan muda/anak anak balita (dibawah 5 tahun), dikatakan tua
(diatas 60 tahun), tapi berapa umur kulit manusia mungkin hanya kisaran bulan
sudah tua mati dan berganti dengan yang baru. Jadi umur muda dan tua dari sel manusia
berbeda dengan umur muda dan tua dari individu manusia. Umur berpengaruh pada
fisiologi yang dihasilkannya. Muda akan menghasilkan fisiologi ke arah
pertumbuhan vegetatif, jouvenile (sifat muda) dan viabilitas (pertumbuhan)
tinggi. Sel tua secara fisioologisnya menghasilkan suatu zat yang ke arah kematian
seperti etilen, zat penghambat dll, sehingga bila suatu sel atau jaringan di
dominasi oleh sel tua maka akan menghasilkan zat yang mengarah ke kematian maka
pada akhirnya semua akan mati. Jadi sub kultur jangan menunggu botol kultur
penuh, jangan menunggu sampai rimbun, tapi yang dijadikan acuan adalah umur kultur bila sel tersebut sudah berumur
lebih dari 3 bulan maka sel sudah mulai dewasa dan tua, jadi kita bisa
mensubkultur sel atau jaringan yang baru tumbuh di isolasi dipisahkan dari
kultur yang umurnya sudah bulanan agar tidak terimbas tua akibat zat yang
dihasilkan oleh sel tua tersebut. Pada tanaman terdapat titik meristem, maka
meristem adalah sel yang tidak perna tua, itu di ambil (eksplan tidak lebih
besar dari 0,5 mm) dengan menggunakan scalpel yang runcing tajam ambil /
cungkil secuil kecil, sehingga hanya benar-benar meristemnya saja, dalam hal
ini bisa dibantu dengan menggunakan kaca pembesar atau baiknya mikroskop dengan
pembesar kecil, dengan pembesaran sekitar 40 x. Bila demikian maka kultur yang
dihasilkan akan mempunyai karakter yang jouvenil dan muda,viabilitas tinggi.
Berarti bila kita mengetahui ilmu dan metodenyan tidak ada kadaluarsanya.
36.
Herlina Darwati, Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura,
Pertanyaan : Penggunaan getah untuk mutasi seperti getah rengas apakah dapat
digunakan langsung atau kita harus ekstrak dulu dan menggunakan bahan aktif racunnya
saja. Dan apakah masih diperlukan kombinasi dengan bahan pemicu mutasi lain.
Jawab :
Getah harus
diekstrak dulu agar tidak terikut getahnya jadi hanya tinggal racunnya saja.
Dan sebagian besar racun adalah terdiri dari asam amino toksik dan dapat mengganggu
atau merusak asam nukleat DNA. Untuk
meningkatkan peluang mutasi dan variegata ada baiknya kombinasi dengan zat
mutasi yang sudah pasti misalnya EMS, demikian pula dengan perlakuannya di
tembahkan penyayatan atau penyuntikan agar zat dapat masuk dalam intisel. Dan
bila ingin mutasimyang lebih besar lagi dan lebih pasti maka kombinasikan lagi
dengan pemberian perlakuan radiasi sinar gamma.
37.
Deden Girmansyah, Puslit Biologi-LIPI Berdasarkan pengalaman
bapak, untuk mendapatkan satu variegata yang stabil, kira-kira di butuhkan
waktu berapa lama? dan kemana kita bisa memasarkan hasilnya.
Jawab ;
Berdasarkan
perhitungan di atas sekitar 24 bulan atau sekitar 2 tahun, tapi itu berdasar
pada hitungan proses variegatanya. Tapi bila dikaitkan dengan bisnis maka perlu
waktu yang lebih lama, dikaitkan dengan jumlah bibit,yang diproduksi dan
kontinuitasnya sehingga bisa kontinu dalam suplai bibit variegata.
Pada
kondisi seperti saat ini, maka tanaman hias variegata Indonesia sangat disukai
oleh orang luar negeri yang sangat jarang melihat keindahan beranekaragam
tanaman hias tropis. Dengan adanya zaman minlenial 4,0 seperti saat ini maka
para pembeli sudah langsung datang ke petani Indonesia di Ciapus, dan melakukan
transaksi, padahal petani ciapus merupakan rantai perdagangan terbawah dalam
siklus perdagangan tanaman hias sehingga Indonesia diserbu oleh pembeli luar
negeri karena langsung beli ke petaninya langsung di Indonesia
Bahkan
berkembang cerita di ciapus, bahkan mungkin kenyataan. Tukang sayur di ciapus,
hanya dengan memfoto tanaman-tanaman di rumah pelanggan sayur yang dia
kelilingi setiap hari, kemudian di upload di media sosmednya dan ternyata masuk
permintaan dari para peminat dan tawar menawar dan akhirnya terjadi transaksi,
dan tukang sayur tersebut minta tolong pada petani tanaman tersebut untuk
mengemas dan mengepaknya dengan baik dan dikirim via jasa pengiriman, maka
beres. Jadilah tukang sayur tersebut
untung dari sekedar memotret tanaman dari ruma pelanggan sayurnya. Jumlah
petani tanaman hias di ciapus mencapai ratusan orang atau keluarga. Dan disitu
menajdi pusat produksi tanaman hais terbesar di bogor saat ini, dan levelnya
sudah nasional, bahkan saat ini menjadi internasional. Pemerintah bogor sudah
bertindak cepat dengan membantu dan membina para petani tanaman ais dan akan
menajdikan ciapus sebagai kawasan Agro
Ekowisata Tanaman Hias. Dan para peatninya sudah mulai cerdas dan smart dengan
mebentuk komunitas petani tanaman hais ciapus agar mereka mempunyai nilai tawar
yang lebih tinggi.
38.
Sri Sunarti, BBPPBPTH Jogja, prinsip mutasi ini bisakah
dimanfaatkan pada tanaman kehutanan untuk perbaikan pertumbuhan dan sifat kayu?
Tks
Jawab :
Bisa. Pemuliaan pohon terkait kualitas dan
peningkatan produktivitas kayu merupakan peluang yang sangat hebat. Selama ini belum banyak pohon unggul hasil
pemuliaan. Mari sama-sama kita tingkatkan penelitian mutasi untuk mendapatkan
pohon berkualitas. Silahkan insya Allah kontak saya bila masih kurang jelas,
tolong di WA saja dulu ya, karena kadang
masih banyak pekerjaan lain atau mungkin sedang ada kuliah atau webinar
sehingga tidak sempat untuk terima telpon
Mutasi
yang bisa dilaukan dengan radiasi sinar gamma atau dengan kolkisin
(pelipatgandaan kromosom).
Perlakuan
poliploid pada pohon akan menghasilkan :
1.
Mempercepat
pertumbuhan pohon dengan adanya kromosm
yang berlipat tersebut.
2.
Percepatan
diameter pohon dengan menggunakan metode
penyayatan vertical dan pemberian zat pembuat percepatan diameter batang, sehingga
dapat memotong masa tanam yang berarti memotong biaya produksi.
3.
Menyebabkan
titik tumbuh apical akan menghasilkan sumber auksin yang tinggi, sumber auksin
yang tinggi akan berdampak pada peningkatan dominasi apical yang lebih kuat,
maka hal ini menyebabkan jati yang sudah di poliploid akan tumbuh lurus ke atas
tanpa cabang akibat lebih kuatnya fenomena dominasi apical.
39.
salam pak edi saya reza dari kediri apakah kurma juga bisa
dbuat mutasi dan varigata.....dan buah nya apakah bisa spert jnis nya
Jawab :
Bisa
Pak Reza prinsipnya sama, tinggal dicari cara perlakuan bagaimana agar zat
mutasi benar-benar masuk ke dalam titik meritem apikalnya. Bila berhasil wah
spektakuler sekali
Saya
sarankan dalam hal ini maka zat pembuat mutasi yang cocok adalah kolkisin
(pelipatgandaan kromosom) sehingga kurma akan menjadi lebih besar dan kualitas
akan berlipat. Silahkan WA saya bila masih kurang jelas pak Reza
40.
Saya Renfiyeni dari Fakuktas Pertanian Universitas Mahaputra
Muhammad Yamin, Solok, Sumatera Barat. Pak Edhi, Secara sederhana mutagen apa
yaang efektif untuk membuat tanaman krisan variegata. Apakah bisa digunakan
hormon atau zpt tertentu? utk krisan apakah fase kalus yg terbaik diberi
perlakuan?
Jawab ;
Kalau
saran saya sebaiknya menggunakan radiasi sinar gamma dan itu sudah dihasilkan
oleh peserta pelatihan Dan bahan kultur yang digunakan adalah embrio somatic
krisannya. Ragam perubahan warna yang
dihasilkan dari radiasi sinar gamma sedemikian spektakuler, cantik sekali. Perlakuan dengan berbagai intensitas radiasi,
kemudian kita multiplikasi dalam jumlah besar, sambil diamati yang memilki keunikan.
Dan hasil radiasi tesebut diaklimatisasi dan ditumbuhkan sampai berbunga, cari
ekspresi bunga unggul dan individu tersebut kita perbenyak lagi dan dimurnikan
terus sehingga ekspresinya seragam dan stabil
41.
Monica - Fakultas Teknobiologi, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta Apakah tanaman hias variegata harus selalu diberi treatment khusus
selama masa pertumbuhannya? Bagaimana kiat-kiat merawat tanaman variegata hasil
kultur in-vitro agar dapat tumbuh dengan baik dan indah?
Jawab :
Prinsipnya
bahwa tanaman variegata apalagi hasil kultur jaringan adalah tanaman yang
sangat rawan sehingga perlu dirawat dengan baik, perhatikan kebutuihan
makanannya, perhatikan kondisi lingkungannya agar tidak ada yang ekstrim, jaga dari
hama dan penyakit. Untuk lebih indah maka asupan makanan harus lengkap vitamin,
asam lemak, asam amino, dan hormon.
Bila
variegatanya stabil dan permanen, mana tidak perlu khawatir akan balik kembali.
Tidak perlu treatment khusus.Perawatanya dengan memberikan perlakuan yang
terbaik sehingga tanaman akan terlihat sehat dan bugar. Al terpenting adalah
bawa bagian tanaman yang variegate bersifat lemah,rentan dan mudah rusak atau
mati jadi perlu kondisi yang nyaman, tidak kepanasan, tidak dehidrasi, tidak terserang
penyakit.
42.
Saya Sri Rianawati dari Balithias, mohin maaf saya menyimak
dari tadi ternyata yang disampaikan adalah cara induksi mutasi secara umum,
sebenarnya bagaimana yang khusus untuk varigata malah belum terlihat..
trimaksih
Jawab :
Iya Bu
Sri Rianawati untuk detail dan khususnya akan dibahas lebih lanjut dalam group
WA yang sudah dibentuk, dan akan dilanjutkan dengan mentoring mutasi dan
variegate dari anggota group yang akan mempraktekkannya terhadap tanaman yang dimiliki dengan berbagai
zat mutasi yang diinginkan atau sesuai dengan tanamannya. Targetnya adalah menghasilkan
mutasi dan variegata jadi akan dilakukan kombinasi bahan zat pembuat mutasi,
dan gabungan perlakuan, serta durasi pemberian perlakuan serta gabungan dengan
radiasi sinnar gamma
Saat
ini Esha Flora bekerjasama dengan PTRAV sudah menginisiasi 43 jenis tanaman hias
tropis dan sebagian variegata, Itu yang kemudian akan dijadikan sebagai bahan
perlakuan mutasi dan variegata. Perlakuan dilakukan pada bahan eksplan, pada
media tanam, demikian pula dengan perlakuan radiasi sinar gamma
Kami sudah
pernah berhasil menghasilkan variegata pada tanaman anthurium jemanii dengan
menggunakan EMS 2 mg/l , GA3 200 mg/l
dan strepomicine 500 mg/l. Perlakuan diluar dengan memotong bagian pucuk dan
memberi perlakuan pada titik tumbuh lateralnya diberi perlakuan selama
sekitar 2 minggu rutin setiap hari
sampai tumbuhnya tunas baru dari titik tumbuh tersebut. Dan hasilnya spektakuler.
Dihasilkan 3 jenis variegata yang berbeda, variegata yang ngeblok, variegata
semburat putih, variegata list putih pada pinggir daun, dan variegata albino.
Rencananya
saat ini akan kami lakukan di dalam kultur agar dihasilkan bibit variegata
dalam jumlah yang besar. Muda-mudahan.
aamiin
43.
saya andi rahmatilah dari politeknik negeri Pontianak prodi
budidaya tanaman perkebunan. pertanyaan : JIkalau menggunakan kolkisin
konsentrasi atau berapa banyak yang di gunakan
untuk melakukan pembuatan tanaman
variegate
Jawab:
Kolkisin tidak membuat variegata tapi
membuat tanaman menjadi poliploid, berlipatganda kromosomnya sehingga
ekspresinya menjadi raksasa, secara proposional. Konsentrasi yang pernah saya
gunakan untuk tanaman jati, untuk membuat varietas jati unggul adalah 2 mg/l,
diteteskan pada titik tumbuh apikal selama sekitar 3 bulan.