Di masa silam rata-rata tinggi pria Jepang 160 cm dan wanita 150 cm. Namun, perbaikan gizi pascaperang dunia II membuat tinggi tubuh mereka bertambah 5-10 cm. Fakta itu mirip dengan buah naga kuning di tangan Daniel Kristanto di Mojokerto, Jawa Timur. Dulu bobot buah naga kulit kuning hanya 150-180 g/buah. Kini bobotnya 2 kali lipat menjadi 300 - 330 g/buah.
Kunci bertambahnya tinggi tubuh orang Jepang ialah meningkatnya konsumsi protein hewani per kapita. Dulu setiap orang Jepang mengkonsumsi 5,1 g/hari protein hewan, kini naik 8 kali lipat menjadi 40 g/hari. Pada buah naga bobot buah didongkrak dengan pemberian hormon giberelin. Daniel menyemprotkan giberelin (GA3) kadar 10% sebanyak 2 kali.
Menurut Ir Edhi Sandra MS, ahli fisiologi tumbuhan di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, giberelin memang lazim dipakai untuk memperbesar buah. “Giberelin memperpendek bahkan meniadakan fase istirahat sel. Sel terus dipacu membelah sehingga jumlahnya semakin banyak,” tutur Edhi. Itu artinya daging buah yang dapat ditampung dalam cetakan bertambah. Pantas saja bobot buah naik.
Giberelin (GA3) 10%
Daniel menerapkan teknik itu pada 2.000 naga kuning setahun silam. Hormon giberelin yang dipilih adalah GA3 berkadar 10%. Sebanyak 1 g GA3 dilarutkan dalam 2 l air. “Campuran itu cukup digunakan untuk 400 tanaman,” kata kelahiran Bandung 54 tahun lalu itu. Artinya, untuk semua populasi butuh 5 g GA3 sekali semprot.
Ramuan itu disemprot ke pentil buah yang muncul setelah 2-3 hari kuntum bunga layu. Selang 35 hari kemudian buah tampak membesar. Bobot ratarata 150 g dengan warna kulit masih kehijauan. Saat itulah campuran hormon dengan dosis setara kembali disemprot ke setiap buah. “Bila warna kulit sudah kekuningan -tanda buah memasuki fase pematangan- perlakuan tak lagi efektif,” kata Daniel. Dari 500 populasi biasanya ada 10-15% buah berukuran kecil tapi sudah menunjukkan tanda menguning. Agar buah tidak telanjur kuning Daniel menyemprotkan boron dan mangan masing-masing sebanyak 1 sendok teh yang dilarutkan dalam 15 l air.
Perlakuan itu diiringi pemberian larutan fermentasi teh. Daun teh mengandung kalium tinggi. Kalium menguatkan sel sehingga batang kokoh sekaligus mencegah kerontokan buah. “Bila batang yang menyangga buah mengerut, buah gampang rontok,” ujar sarjana Ekonomi dari Universitas Surabaya (Ubaya), Surabaya itu.
Dataran Tinggi
Menurut Daniel penambahan hormon dan larutan fermentasi teh hanya cocok diterapkan di kebun berketinggian 800 m dpl. “Di dataran rendah sulit dilakukan karena buah lebih cepat matang. Pada umur 65 hari dari pembungaan, saat buah seukuran 2 kali bola bekel atau bobot sekitar 125-150 g, sudah kuning,” ucapnya. Menurut Sobir, PhD, Jawa Barat dari Pusat Kajian Buah Tropika, Bogor, di dataran rendah buah cepat matang karena total heat unit lebih cepat terpenuhi. Total heat unit ialah jumlah energi yang dibutuhkan untuk pembentukan dan pematangan buah. Dampaknya tanaman belum sempat memperbesar ukuran buah tapi sudah siap dipetik.
Sebaliknya, total heat unit di dataran tinggi lebih panjang sehingga butuh waktu 80 hari dari pembungaan sampai siap panen. Saat itu naga kuning punya cukup waktu memperbesar ukuran buah hingga 250-280 g. “Apalagi bila diberi perlakukan hormon. Bobotnya bisa 300-330 g,” kata Daniel.
Jurus membesarkan naga kuning dengan hormon harus dimulai sejak awal supaya tanaman tidak stres. Yang penting menguatkan perakaran dan batang. Harap mafhum, perakarannya sedikit dan lemah. Jumlahnya hanya 80% daripada perakaran naga merah. Tekstur akar juga lembut dan tipis sehingga mudah putus. Batang naga kuning pun hanya 1/3-1/2 daripada naga merah. “Bila akar dan batang kecil otomatis aliran hara dari tanah ke buah kecil. Perlu rekayasa untuk mengatasinya,” ujar Edhi.
Daniel menggandakan jumlah akar dengan merebahkan batang naga kuning sepanjang 20 cm dengan 1 tunas menghadap ke atas. Karena menyentuh tanah, dari batang tumbuh akar. Tunas berkembang menjadi batang utama.
Setelah akar cukup banyak serangkaian pemupukan dilakukan. Pupuk berkadar P dan K tinggi diberikan supaya batang lebih tebal. Daniel mempertahankan batang naga kuning hingga panjangnya 120-130 cm. Setelah itu ujungnya dipotong 3 cm untuk menghadirkan 4 tunas baru bakal cabang produksi. Di cabang itu kelak buah jumbo muncul pascaperangsangan dengan hormon.
Source: Trubus
Foto: Trubus
Kunci bertambahnya tinggi tubuh orang Jepang ialah meningkatnya konsumsi protein hewani per kapita. Dulu setiap orang Jepang mengkonsumsi 5,1 g/hari protein hewan, kini naik 8 kali lipat menjadi 40 g/hari. Pada buah naga bobot buah didongkrak dengan pemberian hormon giberelin. Daniel menyemprotkan giberelin (GA3) kadar 10% sebanyak 2 kali.
Menurut Ir Edhi Sandra MS, ahli fisiologi tumbuhan di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, giberelin memang lazim dipakai untuk memperbesar buah. “Giberelin memperpendek bahkan meniadakan fase istirahat sel. Sel terus dipacu membelah sehingga jumlahnya semakin banyak,” tutur Edhi. Itu artinya daging buah yang dapat ditampung dalam cetakan bertambah. Pantas saja bobot buah naik.
Giberelin (GA3) 10%
Daniel menerapkan teknik itu pada 2.000 naga kuning setahun silam. Hormon giberelin yang dipilih adalah GA3 berkadar 10%. Sebanyak 1 g GA3 dilarutkan dalam 2 l air. “Campuran itu cukup digunakan untuk 400 tanaman,” kata kelahiran Bandung 54 tahun lalu itu. Artinya, untuk semua populasi butuh 5 g GA3 sekali semprot.
Ramuan itu disemprot ke pentil buah yang muncul setelah 2-3 hari kuntum bunga layu. Selang 35 hari kemudian buah tampak membesar. Bobot ratarata 150 g dengan warna kulit masih kehijauan. Saat itulah campuran hormon dengan dosis setara kembali disemprot ke setiap buah. “Bila warna kulit sudah kekuningan -tanda buah memasuki fase pematangan- perlakuan tak lagi efektif,” kata Daniel. Dari 500 populasi biasanya ada 10-15% buah berukuran kecil tapi sudah menunjukkan tanda menguning. Agar buah tidak telanjur kuning Daniel menyemprotkan boron dan mangan masing-masing sebanyak 1 sendok teh yang dilarutkan dalam 15 l air.
Perlakuan itu diiringi pemberian larutan fermentasi teh. Daun teh mengandung kalium tinggi. Kalium menguatkan sel sehingga batang kokoh sekaligus mencegah kerontokan buah. “Bila batang yang menyangga buah mengerut, buah gampang rontok,” ujar sarjana Ekonomi dari Universitas Surabaya (Ubaya), Surabaya itu.
Dataran Tinggi
Menurut Daniel penambahan hormon dan larutan fermentasi teh hanya cocok diterapkan di kebun berketinggian 800 m dpl. “Di dataran rendah sulit dilakukan karena buah lebih cepat matang. Pada umur 65 hari dari pembungaan, saat buah seukuran 2 kali bola bekel atau bobot sekitar 125-150 g, sudah kuning,” ucapnya. Menurut Sobir, PhD, Jawa Barat dari Pusat Kajian Buah Tropika, Bogor, di dataran rendah buah cepat matang karena total heat unit lebih cepat terpenuhi. Total heat unit ialah jumlah energi yang dibutuhkan untuk pembentukan dan pematangan buah. Dampaknya tanaman belum sempat memperbesar ukuran buah tapi sudah siap dipetik.
Sebaliknya, total heat unit di dataran tinggi lebih panjang sehingga butuh waktu 80 hari dari pembungaan sampai siap panen. Saat itu naga kuning punya cukup waktu memperbesar ukuran buah hingga 250-280 g. “Apalagi bila diberi perlakukan hormon. Bobotnya bisa 300-330 g,” kata Daniel.
Jurus membesarkan naga kuning dengan hormon harus dimulai sejak awal supaya tanaman tidak stres. Yang penting menguatkan perakaran dan batang. Harap mafhum, perakarannya sedikit dan lemah. Jumlahnya hanya 80% daripada perakaran naga merah. Tekstur akar juga lembut dan tipis sehingga mudah putus. Batang naga kuning pun hanya 1/3-1/2 daripada naga merah. “Bila akar dan batang kecil otomatis aliran hara dari tanah ke buah kecil. Perlu rekayasa untuk mengatasinya,” ujar Edhi.
Daniel menggandakan jumlah akar dengan merebahkan batang naga kuning sepanjang 20 cm dengan 1 tunas menghadap ke atas. Karena menyentuh tanah, dari batang tumbuh akar. Tunas berkembang menjadi batang utama.
Setelah akar cukup banyak serangkaian pemupukan dilakukan. Pupuk berkadar P dan K tinggi diberikan supaya batang lebih tebal. Daniel mempertahankan batang naga kuning hingga panjangnya 120-130 cm. Setelah itu ujungnya dipotong 3 cm untuk menghadirkan 4 tunas baru bakal cabang produksi. Di cabang itu kelak buah jumbo muncul pascaperangsangan dengan hormon.
Source: Trubus
Foto: Trubus