Dalam kultur jaringan inisiasi kultur jaringan bebas dari kontaminan merupakan langkah yang sangat penting. Bahan tanaman dari lapangan mengandung debu, kotoran – kotoran dan berbagai kontaminan hidup pada permukaanya. Kontaminan hidup dapat berupa cendawan , bakteri, serangga dan telurnya, tungau, seta spora – spora. Bila kotaminan ini tidak dihilangkan , maka pada media yang mengandung gula, vitamin, dan mineral, kontaminan, terutama cendawan dan bakteri akan tumbuh secara cepat . dalam bebrapa hari, kontaminan akan memenuhi seluruh botol kultur. Eksplan yang tertutup kontaminan akhirnya mati, dapat sebagai akibat langsung dari serangan cendawan / bakteri atau secara tidak langsung akibat pensenyawaan toxic yang diproduksi cendawan / bakteri .
Pada beberapa jenis tanaman , ditemukan juga kontaminan yang berasal dari dalam jaringan tanaman , terutama bakteri , bakteri- bakteri ini sampai sekarang belum diindentifikasi . kontaminan internal ini sangat sulit diatasi , karena sterilisasi permukaan tidak menyelesaikan masalah. Pada bahan tanaman yang mengandung kontaminan internal, harus diberi perlakuan antibiotic atau fungisida yang sistemik.
Setiap bahan tanaman mempunyai tingkat kontaminasi permukaan yang berbeda , tergantung dari :
1) Jenis tanaman nya
2) Bagian tanaman yang dipergunakan .
3) Morfologi permukaan ( misalnya : berbulu atau tidak )
4) Lingkungan tumbuhanya ( green house / lapangan )
5) Musim waktu mengambil ( musim hujan / kemarau )
6) Umur tanaman ( seedling / tanaman dewasa)
7) Kondisi tanaman nya ( sakit / dalam keadaan sehat )
Keadaan ini menyukarakan penentuan suatu prosedur sterilisasi kultur jaringan standard yang berlaku untuk semua tanaman . juga sukar untuk menentukan prosedur standard yang dapat digunakan untuk suatu jenis tanaman yang bersal dari tempat yang berbeda . setiap bahan tanaman harus ditentukan melalui pencobaan pendahuluan.
Dalam sterilisasi bahan tanaman , hal yang penting yang harus mendapat perhatian adalah bahwa sel tanaman dan kontaminan adalah sama- sama benda hidup . kotaminasi harus dihilangkan tanpa mematikan sel tanaman . di Negara Negara tropis biasanya kontaminasi permukaan ini merupakan masalah yang cukup serius . beberapa tahap sterilisasi harus dilakukan.
Bahan sterilisasi ini umumnya bersifat toxic terhadap jaringan tanaman . pembilasan yang berkali- kali seudah perendaman dalam pelarutan bahan sterilisasi sangat diperlukan untuk menghilangkan sisa- sisa bahan aktif yang masih menempel di permukaan. Dalam sterilisasi kadang- kadang dua atau lebih bahan sterilisasi misalnya : perendaman dalam alcohol dulu, kemudian dalam nitrium hipoklorit dan dibilas. Dapat juga perendaman dimulai larutan fungisida atau antibiotic , kemudian baru merkuri klorid , dan pembilasan dengan air steril . prosedur mana yng paling efektif harus ditentukan melalui percobaan pendahuluan.
Sterilisasi bahan tanamn (misalnya : tunas kentang atau kencur ) dimulai dengan pencucian dan pembuangan bagian – bagian yang kotor dan mati dibawah pancuran air ledeng. Pencucian dapat dilakukan dengan dengan detergent lembut . kadang – kadang bahan yang sudah bersih dibiarkan dibawah pancuran air yang mengalir selama ½-1 jam untuk memecahkan koloni kontaminan permukaan agar koloni – koloni tersebut lebih peka terhadap bahan – bahan sterilisasi .
Bahan yang sudah bersih dikecilkan sampai ukuran tertentu . ukuran ini harus lebih besar dari ukuran eksplan yang direncanakan . bahan kemudian direndam dalam larutam fungisida dan/ atau antibiotik . setelah waktu perendaman tercapai , bahkan ditiriskan dan dibawa masuk ke dalam laminar air flow cabinet. Prosedur lain dijalankan dalam laminar air flow cabinet. Bahan – bahan tanaman dicelup dulu selama 1 / 2 menit dalam alcohol 70% dan kemudian dimasukkan dalm larutan natrium/ kalsium hipoklorit yang diberi beberapa tetes bahan surfaktan seperti tritone –x , tween 20 atau tween 80 . setelah waktu perendaman dalam larutan natrium / kalsium hipoklorit tercapai, bahan tanaman kemudian dibilas 3 kali dalam aquadest steril selama 10 menit tiap pembilasan . bahan kemudian siap ditanam .
Prosedur ini dapat dimodifikasi misalnya dengan menggunakan :
1) Fungisida / antibiotic – merkuri klorid – bilas aquadest steril
2) Alkohol – sodium hipoklorid – merkuri klorid aquadest steril
3) Alkohol – sodium hipoklorid – petadine – aquadest steril
Dan sebaginya tergantung dari jenis kontaminan dan kepekaan permukaan dari bahan yang dipergunakan . masing – masing peneliti dan laboraturium dapat mengembangkan sendiri cara yang paling efektif untuk keadaan setempat .
Dalam laboraturium yang mempunyai pompa vacum. Sterilisasi dapat dilakukan dalam keadaan vacum dan dikocok dengan meletakkan botol diatas magnetic stirrer hal ini dapat meningkatkan efisiensi sterilisasi ke dalam larutan juga ditambahkan surfactant beberapa tetes.
Pada beberapa jenis tanaman , ditemukan juga kontaminan yang berasal dari dalam jaringan tanaman , terutama bakteri , bakteri- bakteri ini sampai sekarang belum diindentifikasi . kontaminan internal ini sangat sulit diatasi , karena sterilisasi permukaan tidak menyelesaikan masalah. Pada bahan tanaman yang mengandung kontaminan internal, harus diberi perlakuan antibiotic atau fungisida yang sistemik.
Setiap bahan tanaman mempunyai tingkat kontaminasi permukaan yang berbeda , tergantung dari :
1) Jenis tanaman nya
2) Bagian tanaman yang dipergunakan .
3) Morfologi permukaan ( misalnya : berbulu atau tidak )
4) Lingkungan tumbuhanya ( green house / lapangan )
5) Musim waktu mengambil ( musim hujan / kemarau )
6) Umur tanaman ( seedling / tanaman dewasa)
7) Kondisi tanaman nya ( sakit / dalam keadaan sehat )
Keadaan ini menyukarakan penentuan suatu prosedur sterilisasi kultur jaringan standard yang berlaku untuk semua tanaman . juga sukar untuk menentukan prosedur standard yang dapat digunakan untuk suatu jenis tanaman yang bersal dari tempat yang berbeda . setiap bahan tanaman harus ditentukan melalui pencobaan pendahuluan.
Dalam sterilisasi bahan tanaman , hal yang penting yang harus mendapat perhatian adalah bahwa sel tanaman dan kontaminan adalah sama- sama benda hidup . kotaminasi harus dihilangkan tanpa mematikan sel tanaman . di Negara Negara tropis biasanya kontaminasi permukaan ini merupakan masalah yang cukup serius . beberapa tahap sterilisasi harus dilakukan.
Bahan sterilisasi ini umumnya bersifat toxic terhadap jaringan tanaman . pembilasan yang berkali- kali seudah perendaman dalam pelarutan bahan sterilisasi sangat diperlukan untuk menghilangkan sisa- sisa bahan aktif yang masih menempel di permukaan. Dalam sterilisasi kadang- kadang dua atau lebih bahan sterilisasi misalnya : perendaman dalam alcohol dulu, kemudian dalam nitrium hipoklorit dan dibilas. Dapat juga perendaman dimulai larutan fungisida atau antibiotic , kemudian baru merkuri klorid , dan pembilasan dengan air steril . prosedur mana yng paling efektif harus ditentukan melalui percobaan pendahuluan.
Sterilisasi bahan tanamn (misalnya : tunas kentang atau kencur ) dimulai dengan pencucian dan pembuangan bagian – bagian yang kotor dan mati dibawah pancuran air ledeng. Pencucian dapat dilakukan dengan dengan detergent lembut . kadang – kadang bahan yang sudah bersih dibiarkan dibawah pancuran air yang mengalir selama ½-1 jam untuk memecahkan koloni kontaminan permukaan agar koloni – koloni tersebut lebih peka terhadap bahan – bahan sterilisasi .
Bahan yang sudah bersih dikecilkan sampai ukuran tertentu . ukuran ini harus lebih besar dari ukuran eksplan yang direncanakan . bahan kemudian direndam dalam larutam fungisida dan/ atau antibiotik . setelah waktu perendaman tercapai , bahkan ditiriskan dan dibawa masuk ke dalam laminar air flow cabinet. Prosedur lain dijalankan dalam laminar air flow cabinet. Bahan – bahan tanaman dicelup dulu selama 1 / 2 menit dalam alcohol 70% dan kemudian dimasukkan dalm larutan natrium/ kalsium hipoklorit yang diberi beberapa tetes bahan surfaktan seperti tritone –x , tween 20 atau tween 80 . setelah waktu perendaman dalam larutan natrium / kalsium hipoklorit tercapai, bahan tanaman kemudian dibilas 3 kali dalam aquadest steril selama 10 menit tiap pembilasan . bahan kemudian siap ditanam .
Prosedur ini dapat dimodifikasi misalnya dengan menggunakan :
1) Fungisida / antibiotic – merkuri klorid – bilas aquadest steril
2) Alkohol – sodium hipoklorid – merkuri klorid aquadest steril
3) Alkohol – sodium hipoklorid – petadine – aquadest steril
Dan sebaginya tergantung dari jenis kontaminan dan kepekaan permukaan dari bahan yang dipergunakan . masing – masing peneliti dan laboraturium dapat mengembangkan sendiri cara yang paling efektif untuk keadaan setempat .
Dalam laboraturium yang mempunyai pompa vacum. Sterilisasi dapat dilakukan dalam keadaan vacum dan dikocok dengan meletakkan botol diatas magnetic stirrer hal ini dapat meningkatkan efisiensi sterilisasi ke dalam larutan juga ditambahkan surfactant beberapa tetes.