Bagaimana mendapatkan tanaman bebas virus ?
Virus sangat berbeda dengan bakteri dan jamur. Virus diduga selalu ada dalam tanaman, sedangkan bakteri dan jamur muncul bisa berasal dari tanaman tetapi juga bisa berasal dari luar tanaman. Hal yang paling mungkin untuk memperkecil adanya virus adalah dengan melakukan kultur meristem dengan ukuran eksplan yang sangat kecil yaitu 0.05 – 0.1 mm.
Meristem merupakan sel yang belum membentuk jaringan dan selalu muda. Oleh karena belum membentuk jaringan maka diasumsikan virus belum sampai pada titik ini. Antara meristem dengan jaringan yang lain belum ada saluran penghubung dengan demikian virus tidak mampu mencapai meristem tersebut. Oleh karena itu hal yang paling mungkin untuk menghindari adanya virus adalah dengan melakukan kultur meristem. Namun karena ukuran meristem yang sangat kecil maka tingkat kesulitannya juga tinggi sehingga tingkat kesuksesannya rendah. Berdasarkan pengalaman Pak Edhi Sandra dalam penelitian S-1 mengenai kultur meristem keberhasilannya hanya mencapai 60%.
Pada pohon besar biasanya terdapat Fenol, bagaimana cara menghilangkan fenol tersebut ?
Fenol atau alkaloid lainnya biasanya muncul sebagai hasil dari metabolit sekunder. Jenis-jenis tanaman yang menghasilkan fenol atau alkaloid adalah tanaman berkayu dan tanaman yang memiliki kandungan obat (tanaman obat). Adanya fenol dan alkaloid dalam tanaman akan mengakibatkan browning (pencoklatan) dalam media kultur jaringan. Selain itu fenol atau alkaloid muncul karena adanya reaksi oksidasi pada tanaman akibat pelukaan bagian permukaan.
Cara yang paling baik untuk menghilangkan fenol atau mengurangi adanya fenol adalah dengan mengambil eksplan dari tanaman muda. Caranya dengan membuat trubusan atau stek baru. Selain itu eksplan dari trubusan atau stek harus ada perlakukan pra sterilisasi yaitu mencuci dengan detergen atau rinso sampai betul-betul bersih kemudian direndam pada air mengalir selama kurang lebih 12 jam. Namun biasanya pada perlakukan demikian pencoklatan juga belum bias dihindarkan, oleh karena itu kegiatan berikutnya yang bias dilakukan adalah segera lakukan sub kultur pada media baru.
Apa yang dimaksud dengan kultur meristem ?
Ada berbagai macam teknik kultur jaringan, salah satunya adalah dengan kultur meristem. Meristem adalah sel yang tidak pernah mengalami penuaan (selalu muda). Meristem belum membentuk jaringan tetapi masih berupa sel, oleh karena itu ukurannya sangat kecil, sehingga cukup sulit untuk melakukannya. Meristem adalah bakal pucuk yang diselimuti oleh pelepah-pelepah daun, dan disinalah diproduksi auksin. Ada 4 jenis meristem yaitu : 1) meristem apikal, 2) meristem lateral, 3) meristem interkalari dan 4) kambium.
Yang dimaksud dengan kultur meristem disini adalah mengambil meristem apikal sebagai bahan eksplan dengan cara mengupas semua bakal daun hingga ketemu meristem apikalnya dengan menggunakan mikroskop. Ukuran meristem apikal yang dijadikan eksplan adalah 0.05-0.1 mm
Apakah sama stek secara konvensional dengan kultur jaringan ?
Bila dalam kultur jaringan yang digunakan sebagai eksplan adalah sel vegetatif atau sel somatik maka stek secara konvensional merupakan salah satu aplikasi kultur jaringan secara sederhana. Yang membedakan kultur jaringan dengan stek secara konvensional adalah jumlah yang dihasilkan serta kualitas bibit yang dihasilkan. Dengan kultur jaringan dapat menghasikan bibit dalam jumlah besar dalam waktu yang cepat serta menghasilkan bibit yang berkualitas karena dihasilkan dalam proses yang steril, sedangkan stek secara konvensional jumlah bibit yang dihasilkan sedikit dalam jumlah kecil serta kualitas bibit yang dihasilkan tidak ada jaminan bebas penyakit karena berasal dari lingkungan luar yang tidak bisa dikontrol.
Bagaimana teknik sterilisasi agar berhasil ?
Prinsip sterilisasi adalah menghilangkan atau mematikan semua bakteri dan jamur yang ada dipermukaan eksplan atau di dalam sel-sel eksplan. Oleh karena itu selain melakukan sterilisasi permukaan juga dilakukan sterilisasi sistemik karena kemungkinan banyak bakteri dan jamur tidak mati/tidak terjangkau dengan sterilisasi permukaan. Sterilisasi sistemik untuk mematikan bakteri dan jamur yang terdapat di dalam sel-sel eksplan.
Ukuran keberhasilan sterilisasi adalah bila kita berhasil menumbuhkan eksplan tanpa terserang bakteri dan jamur. Untuk mencapai keberhasilan ini banyak rangkaian kegiatan yang harus diperhatikan. Sterilisasi eksplan merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dimaksud, oleh karena itu keakuratan sterilisasi eksplan belum menjamin tanaman tumbuh tanpa kontaminan. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan adalah sterilisasi alat, media, tempat menabur dan orang yang menabur. Semua rangkaian kegiatan penting ini harus dilakukan secara teliti dan yakin dalam keadaan steril. Bila dengan kondisi demikian belum juga mengasilkan tanaman yang tidak kontaminan maka harus dievaluasi kembali tahap-tahap mana yang dirasakan kurang sempurna.
Virus sangat berbeda dengan bakteri dan jamur. Virus diduga selalu ada dalam tanaman, sedangkan bakteri dan jamur muncul bisa berasal dari tanaman tetapi juga bisa berasal dari luar tanaman. Hal yang paling mungkin untuk memperkecil adanya virus adalah dengan melakukan kultur meristem dengan ukuran eksplan yang sangat kecil yaitu 0.05 – 0.1 mm.
Meristem merupakan sel yang belum membentuk jaringan dan selalu muda. Oleh karena belum membentuk jaringan maka diasumsikan virus belum sampai pada titik ini. Antara meristem dengan jaringan yang lain belum ada saluran penghubung dengan demikian virus tidak mampu mencapai meristem tersebut. Oleh karena itu hal yang paling mungkin untuk menghindari adanya virus adalah dengan melakukan kultur meristem. Namun karena ukuran meristem yang sangat kecil maka tingkat kesulitannya juga tinggi sehingga tingkat kesuksesannya rendah. Berdasarkan pengalaman Pak Edhi Sandra dalam penelitian S-1 mengenai kultur meristem keberhasilannya hanya mencapai 60%.
Pada pohon besar biasanya terdapat Fenol, bagaimana cara menghilangkan fenol tersebut ?
Fenol atau alkaloid lainnya biasanya muncul sebagai hasil dari metabolit sekunder. Jenis-jenis tanaman yang menghasilkan fenol atau alkaloid adalah tanaman berkayu dan tanaman yang memiliki kandungan obat (tanaman obat). Adanya fenol dan alkaloid dalam tanaman akan mengakibatkan browning (pencoklatan) dalam media kultur jaringan. Selain itu fenol atau alkaloid muncul karena adanya reaksi oksidasi pada tanaman akibat pelukaan bagian permukaan.
Cara yang paling baik untuk menghilangkan fenol atau mengurangi adanya fenol adalah dengan mengambil eksplan dari tanaman muda. Caranya dengan membuat trubusan atau stek baru. Selain itu eksplan dari trubusan atau stek harus ada perlakukan pra sterilisasi yaitu mencuci dengan detergen atau rinso sampai betul-betul bersih kemudian direndam pada air mengalir selama kurang lebih 12 jam. Namun biasanya pada perlakukan demikian pencoklatan juga belum bias dihindarkan, oleh karena itu kegiatan berikutnya yang bias dilakukan adalah segera lakukan sub kultur pada media baru.
Apa yang dimaksud dengan kultur meristem ?
Ada berbagai macam teknik kultur jaringan, salah satunya adalah dengan kultur meristem. Meristem adalah sel yang tidak pernah mengalami penuaan (selalu muda). Meristem belum membentuk jaringan tetapi masih berupa sel, oleh karena itu ukurannya sangat kecil, sehingga cukup sulit untuk melakukannya. Meristem adalah bakal pucuk yang diselimuti oleh pelepah-pelepah daun, dan disinalah diproduksi auksin. Ada 4 jenis meristem yaitu : 1) meristem apikal, 2) meristem lateral, 3) meristem interkalari dan 4) kambium.
Yang dimaksud dengan kultur meristem disini adalah mengambil meristem apikal sebagai bahan eksplan dengan cara mengupas semua bakal daun hingga ketemu meristem apikalnya dengan menggunakan mikroskop. Ukuran meristem apikal yang dijadikan eksplan adalah 0.05-0.1 mm
Apakah sama stek secara konvensional dengan kultur jaringan ?
Bila dalam kultur jaringan yang digunakan sebagai eksplan adalah sel vegetatif atau sel somatik maka stek secara konvensional merupakan salah satu aplikasi kultur jaringan secara sederhana. Yang membedakan kultur jaringan dengan stek secara konvensional adalah jumlah yang dihasilkan serta kualitas bibit yang dihasilkan. Dengan kultur jaringan dapat menghasikan bibit dalam jumlah besar dalam waktu yang cepat serta menghasilkan bibit yang berkualitas karena dihasilkan dalam proses yang steril, sedangkan stek secara konvensional jumlah bibit yang dihasilkan sedikit dalam jumlah kecil serta kualitas bibit yang dihasilkan tidak ada jaminan bebas penyakit karena berasal dari lingkungan luar yang tidak bisa dikontrol.
Bagaimana teknik sterilisasi agar berhasil ?
Prinsip sterilisasi adalah menghilangkan atau mematikan semua bakteri dan jamur yang ada dipermukaan eksplan atau di dalam sel-sel eksplan. Oleh karena itu selain melakukan sterilisasi permukaan juga dilakukan sterilisasi sistemik karena kemungkinan banyak bakteri dan jamur tidak mati/tidak terjangkau dengan sterilisasi permukaan. Sterilisasi sistemik untuk mematikan bakteri dan jamur yang terdapat di dalam sel-sel eksplan.
Ukuran keberhasilan sterilisasi adalah bila kita berhasil menumbuhkan eksplan tanpa terserang bakteri dan jamur. Untuk mencapai keberhasilan ini banyak rangkaian kegiatan yang harus diperhatikan. Sterilisasi eksplan merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dimaksud, oleh karena itu keakuratan sterilisasi eksplan belum menjamin tanaman tumbuh tanpa kontaminan. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan adalah sterilisasi alat, media, tempat menabur dan orang yang menabur. Semua rangkaian kegiatan penting ini harus dilakukan secara teliti dan yakin dalam keadaan steril. Bila dengan kondisi demikian belum juga mengasilkan tanaman yang tidak kontaminan maka harus dievaluasi kembali tahap-tahap mana yang dirasakan kurang sempurna.