Bagaimana karakteristik eksplan yang harus diambil agar persentase tumbuh tinggi, dan bagaimana jika jaraknya cukup jauh ?
Eksplan merupakan komponen yang harus ada dalam kultur jaringan. Karena menjadi komponen utama, maka karakteristik eksplan yang diambil harus baik, sehat dan muda sehingga mudah ditumbuhkan dalam media. Eksplan yang baik biasanya berasal dari pohon muda, dan diambil bagian jaringan meristemnya berupa pucuk, ketiak daun dan meristem akar. Eksplan yang umum digunakan adalah pucuk karena proses pertumbuhannya sudah terarah untuk membentuk tunas. Komposisi media untuk pertumbuhahan pucuk lebih mudah dibandingkan dengan bagian vegetatif lainnya.
Eksplan sangat penting dan menentukan keberhasilan. Eksplan yang baik adalah eksplan yang sehat dan muda. Eksplan yang muda diharapkan kandungan alkaloidnya masih rendah. Bila eksplan berasal dari alam usahakan tidak rusak atau mati, simpan pada tempat yang lembab misalnya disimpan dalam tisu yang dibasahi air. Eksplan harus dicuci dengan deterjen untuk menghilangkan fenol, alkaloid atau zat kimia lain yang terkandung dalam tanaman atau menghilangkan bulu-bulu pada tanaman keras (tanaman berkayu). Untuk memperoleh eksplan baik ambil eksplan dari trubusan atau buat trubusan bila belum ada.
Semakin besar eksplan peluang tumbuh semakin tinggi, tetapi sebaliknya semakin besar eksplan peluang kontaminan juga tinggi. Oleh karena itu ukuran eksplan yang optimal adalah 0,5 – 1.0 cm dan 0.05 – 0.1 mm untuk eksplan dari meristem.
Dalam rangkaian pelaksanaan kultur jaringan eksplan dan sterilisasi merupakan bagian yang sangat menentukan keberhasilan. Bahkan dapat dikatakan 90% keberhasilan kultur jaringan ditentukan keadaan eksplan dan proses sterilisasinya. Eksplan dari tanaman tua atau eksplan dari tanaman yang memiliki kandungan alkaloid tinggi akan menyebabkan pencoklatan pada media, hal ini akan menghambat pertumbuhan eksplan yang kita tanam. Untuk eksplan yang demikian perlu perlakuan awal yaitu perendaman dalam air mengalir selama 12-24 jam kemudian dicuci dengan rinso sampai benar-benar bersih.
Setelah itu dilanjutkan dengan sterilisasi yang keras baik sterilisasi permukaan maupun sterilisasi sistemik. Sterilisasi sistemik diperlukan untuk mematikan bakteri dan jamur yang tidak terjangkau dengan sterilisasi permukaan. Selain sterilisasi eksplan sterilisasi alat, tempat dan badan juga sangat menentukan. Jika bahan dan alat yang kita gunakan atau badan kita tidak steril maka dampaknya adalah terjadinya kontaminan. Kontaminan akan memacu pertumbuhan bakteri dan jamur sehingga ekplan yang ditanam tidak lagi memiliki ruang tumbuh atau pertumbuhannnya kalah cepat dengan bakteri dan jamur.
Bila sumber eksplan cukup jauh dari lokasi laboratorium kuljar (sehari) maka eksplan disimpan dalam tempat yang lembab sehingga eksplan tetap dalam keadaan baik dan usahakan eksplan yang diambil berukuran agak besar. Bila tempatnya tidak terlalu jauh cukup disimpan dalam tisu yang dibasahi air.
Prinsip yang harus dipegang dalam mengawetkan eksplan adalah mengkondisikan eksplan agar tidak terdehidrasi sehingga energi yang dimilikinya tidak banyak terpakai, atau dengan kata lain kondisikan eksplan agar tertidur pulas. Kondisi demikian dapat diciptakan dengan membuat kotak kecil dengan kondisi yang lembab dan dingin dengan demikian tanaman bisa tahan berhari-hari. Secara sederhana tanaman bisa disimpan dalam pelepah pisang, dan pelepah pisang segera diganti bila kelihatan agak layu.
Bagaimana mengetahui sel yang rusak khususnya pada eksplan ?
Kerusakan sel pada eksplan akan mempercepat proses dehidrasi. Tanaman yang selnya rusak tidak akan bertahan lama. Kerusakan sel secara sederhana dapat terjadi karena proses pengambilan eksplan yang tidak sempurna, misalnya pisau untuk mengambil eksplan tidak tajam sehingga terjadi sayatan beberapa kali atau bagian permukaan eksplan memar. Untuk menghindari hal demikian maka pisau yang digunakan harus tipis dan tajam.
Untuk melihat secara langsung kerusakan sel harus menggunakan kaca pembesar misalnya lub, mikroskop atau alat pembesar lainnya.
Jika eksplan ditaruh di kantung baju atau celana, apakah tidak mengganggu proses respirasi ?
Ekplan yang sudah diambil tidak dianjurkan disimpan dalam kantong celana atau baju, kecuali jaraknya sangat dekat. Eksplan sebaiknya disimpan dalam tissu yang dibasahi air sehingga proses respirasi menjadi lambat. Bila eksplan ditaruh di dalam kantong baju atau celana sedangkan suhu di dalam kantong baju atau celana cukup tinggi hal ini berdampak pada proses respirasi cepat sehingga eksplan menjadi kering. Lebih ideal lagi bila telah disiapkan kotak yang suhu dan kelembabannya bisa diatur sehingga eksplan bisa tahan berhari-hari.
Eksplan merupakan komponen yang harus ada dalam kultur jaringan. Karena menjadi komponen utama, maka karakteristik eksplan yang diambil harus baik, sehat dan muda sehingga mudah ditumbuhkan dalam media. Eksplan yang baik biasanya berasal dari pohon muda, dan diambil bagian jaringan meristemnya berupa pucuk, ketiak daun dan meristem akar. Eksplan yang umum digunakan adalah pucuk karena proses pertumbuhannya sudah terarah untuk membentuk tunas. Komposisi media untuk pertumbuhahan pucuk lebih mudah dibandingkan dengan bagian vegetatif lainnya.
Eksplan sangat penting dan menentukan keberhasilan. Eksplan yang baik adalah eksplan yang sehat dan muda. Eksplan yang muda diharapkan kandungan alkaloidnya masih rendah. Bila eksplan berasal dari alam usahakan tidak rusak atau mati, simpan pada tempat yang lembab misalnya disimpan dalam tisu yang dibasahi air. Eksplan harus dicuci dengan deterjen untuk menghilangkan fenol, alkaloid atau zat kimia lain yang terkandung dalam tanaman atau menghilangkan bulu-bulu pada tanaman keras (tanaman berkayu). Untuk memperoleh eksplan baik ambil eksplan dari trubusan atau buat trubusan bila belum ada.
Semakin besar eksplan peluang tumbuh semakin tinggi, tetapi sebaliknya semakin besar eksplan peluang kontaminan juga tinggi. Oleh karena itu ukuran eksplan yang optimal adalah 0,5 – 1.0 cm dan 0.05 – 0.1 mm untuk eksplan dari meristem.
Dalam rangkaian pelaksanaan kultur jaringan eksplan dan sterilisasi merupakan bagian yang sangat menentukan keberhasilan. Bahkan dapat dikatakan 90% keberhasilan kultur jaringan ditentukan keadaan eksplan dan proses sterilisasinya. Eksplan dari tanaman tua atau eksplan dari tanaman yang memiliki kandungan alkaloid tinggi akan menyebabkan pencoklatan pada media, hal ini akan menghambat pertumbuhan eksplan yang kita tanam. Untuk eksplan yang demikian perlu perlakuan awal yaitu perendaman dalam air mengalir selama 12-24 jam kemudian dicuci dengan rinso sampai benar-benar bersih.
Setelah itu dilanjutkan dengan sterilisasi yang keras baik sterilisasi permukaan maupun sterilisasi sistemik. Sterilisasi sistemik diperlukan untuk mematikan bakteri dan jamur yang tidak terjangkau dengan sterilisasi permukaan. Selain sterilisasi eksplan sterilisasi alat, tempat dan badan juga sangat menentukan. Jika bahan dan alat yang kita gunakan atau badan kita tidak steril maka dampaknya adalah terjadinya kontaminan. Kontaminan akan memacu pertumbuhan bakteri dan jamur sehingga ekplan yang ditanam tidak lagi memiliki ruang tumbuh atau pertumbuhannnya kalah cepat dengan bakteri dan jamur.
Bila sumber eksplan cukup jauh dari lokasi laboratorium kuljar (sehari) maka eksplan disimpan dalam tempat yang lembab sehingga eksplan tetap dalam keadaan baik dan usahakan eksplan yang diambil berukuran agak besar. Bila tempatnya tidak terlalu jauh cukup disimpan dalam tisu yang dibasahi air.
Prinsip yang harus dipegang dalam mengawetkan eksplan adalah mengkondisikan eksplan agar tidak terdehidrasi sehingga energi yang dimilikinya tidak banyak terpakai, atau dengan kata lain kondisikan eksplan agar tertidur pulas. Kondisi demikian dapat diciptakan dengan membuat kotak kecil dengan kondisi yang lembab dan dingin dengan demikian tanaman bisa tahan berhari-hari. Secara sederhana tanaman bisa disimpan dalam pelepah pisang, dan pelepah pisang segera diganti bila kelihatan agak layu.
Bagaimana mengetahui sel yang rusak khususnya pada eksplan ?
Kerusakan sel pada eksplan akan mempercepat proses dehidrasi. Tanaman yang selnya rusak tidak akan bertahan lama. Kerusakan sel secara sederhana dapat terjadi karena proses pengambilan eksplan yang tidak sempurna, misalnya pisau untuk mengambil eksplan tidak tajam sehingga terjadi sayatan beberapa kali atau bagian permukaan eksplan memar. Untuk menghindari hal demikian maka pisau yang digunakan harus tipis dan tajam.
Untuk melihat secara langsung kerusakan sel harus menggunakan kaca pembesar misalnya lub, mikroskop atau alat pembesar lainnya.
Jika eksplan ditaruh di kantung baju atau celana, apakah tidak mengganggu proses respirasi ?
Ekplan yang sudah diambil tidak dianjurkan disimpan dalam kantong celana atau baju, kecuali jaraknya sangat dekat. Eksplan sebaiknya disimpan dalam tissu yang dibasahi air sehingga proses respirasi menjadi lambat. Bila eksplan ditaruh di dalam kantong baju atau celana sedangkan suhu di dalam kantong baju atau celana cukup tinggi hal ini berdampak pada proses respirasi cepat sehingga eksplan menjadi kering. Lebih ideal lagi bila telah disiapkan kotak yang suhu dan kelembabannya bisa diatur sehingga eksplan bisa tahan berhari-hari.