Ada dua jenis hormon tanaman (auksin dan sitokinin) yang sekarang banyak dipakai dalam propagasi secara in vitro. Hormon-hormon lain, misalnya gibberllin dan zat pengatur tumbuh sintetik juga sering dipakai, dan akan lebih sering lagi dipakai dalam bidang ini.
Auksin, sitokinin dan gibberllin adalah hormon-hormon yang mempunyai peran ganda. Dalam propagasi secara in-vitro, hormon-hormon ini sering digunakan karena mempunyai kemampuan untuk merangsang pertumbuhan eksplan dan mempengaruhi pertumbuhan akar.
Kemampuan untuk mensintesa atau merombak serta kepekaan terhadap zat-zat tersebut bila berada dalam media, untuk tiap species dan masing-masing bagian tanaman, sangat berbeda-beda.
Juga tergantung dari tujuan masing-masing tahap dalam propagasi.
Tahap 1, bertujuan utuk pembelahan sel dan pertumbuhan
Tahap 2, bertujuan untuk perkembangan pucuk tanaman serta
Tahap 3, tujuan yang terpenting adalah pembentukan akar dan
penguatan tanaman.
Karena itu, tidak ada formula satupun yang dikerjakan berdasarkan pengggunaan sebelumnya, harus dilakukan percobaan lagi dengan berbagai jenis dan kadar dari hormon-hormon tersebut.
Auksin, sitokinin dan gibberllin adalah hormon-hormon yang mempunyai peran ganda. Dalam propagasi secara in-vitro, hormon-hormon ini sering digunakan karena mempunyai kemampuan untuk merangsang pertumbuhan eksplan dan mempengaruhi pertumbuhan akar.
Kemampuan untuk mensintesa atau merombak serta kepekaan terhadap zat-zat tersebut bila berada dalam media, untuk tiap species dan masing-masing bagian tanaman, sangat berbeda-beda.
Juga tergantung dari tujuan masing-masing tahap dalam propagasi.
Tahap 1, bertujuan utuk pembelahan sel dan pertumbuhan
Tahap 2, bertujuan untuk perkembangan pucuk tanaman serta
Tahap 3, tujuan yang terpenting adalah pembentukan akar dan
penguatan tanaman.
Karena itu, tidak ada formula satupun yang dikerjakan berdasarkan pengggunaan sebelumnya, harus dilakukan percobaan lagi dengan berbagai jenis dan kadar dari hormon-hormon tersebut.