Sterilisasi merupakan tahap awal dalam pelaksanaan kultur jaringan.
Menurut Prayoga (2015), sterilisasi mempunyai peranan penting dalam
keberhasilan teknik kultur jaringan. Dalam kultur jaringan erat kaitannya dengan
kontaminasi. Apabila terjadi kontaminasi maka akan menyebabkan tanaman yang
kita tumbuhkan di dalam media tidak dapat berkembang. Untuk menghidari
terjadinya kontaminasi ini perlu dilakukannya sterilisasi. Sterilisasi adalah
suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, jika ditumbuhkan di
dalam suatu medium tidak ada jasad renik yang dapat berkembang baik.
Sterilisasi harus dapat membunuh renik yang paling tahan panas yaitu spora
bakteri (Fardiaz, 1992).
1)
Sterilisasi Ruangan
Ruangan yang akan digunakan untuk kegiatan Kultur Jaringan haruslah
selalu dalam kondisi yang steril, terutama pada ruangan ruangan tertentu
seperti ruang tanam. Kegiatan sterilisasi ruagan meliputi kebersihan lantai,
dinding, meja, alat-alat yang digunakan, maupun udara diruangan laboratorium
tersebut. Laboratorium diusahakan bebas dari debu, karena debu adalah sumber
kontaminasi yang paling potensial. Untuk meminimalisir kontaminasi yang
disebabkan oleh debu inilah maka ruangan dibuat tertutup tanpa ada ventilasi.
Sterilisasi ruang dilakukan dengan cara menyapu dan mengepel setiap
bagian yang ada di Esha Flora. Kegiatan ini dilakukan sebelum memulai segala
kegiatan. Selain itu membuang sampah pada tempatnya termasuk dalam kegiatan
sterilisasi ruangan.
2)
Sterilisasi Alat
Alat dalam kultur jaringan perlu di
sterilisasi karena dalam penggunaannya apabila tidak steril akan menyebarkan
kotoran yang nantinya terjadi kontaminasi. Kegiatan sterilisasi alat yang
dilakukan meliputi sterilisasi peralatan diseksi (penanaman), sterilisasi
peralatan gelas, dan sterilisasi Laminar Air Flow (LAF). Sterilisasi peralatan diseksi meliputi
sterilisasi pinset, pisau scalpel, dan gunting, sedangkan sterilisasi peralatan
gelas meliputi sterilisasi botol selai, petridish (cawan petri) dan alas
kaca.
Peralatan gelas dapat disterilkan dengan cara mencuci menggunakan air
dan deterjen. Selanjutnya peralatan gelas dimasukkan ke dalam autoklaf atau disterilisasi basah pada suhu 121°C dengan tekanan 2 atm dalam
waktu 1 jam.
Khusus untuk petridish, alas kaca, lap dan peralatan diseksi sebelum dimasukkan
ke dalam autoklaf dibungkus menggunakan kertas koran.
Untuk pinset dan scapel
setelah dibungkus koran diberi tanda untuk mengetahui jenis mata pisau yang
akan digunakan seperti P3 yang mununjukkan pinset dan scapel no.3 dengan mata
pisaunya no.11 dan P4 yang menunjukkan pinset dan scalpel no.4 dengan mata pisau
no.23. Selanjutnya semua alat dimasukan kedalam autoklaf untuk sterilisasi
secara basah. Botol-botol
yang telah disterilisasi kemudian dimasukan ke dalam plastik yang telh
disemprot alkohol 70% dan disusun. Alat-alat yang telah steril kemudian di
simpan ke tempat penyimpanan agar tidak terkena debu.
3)
Sterilisasi Media
Sterilisasi bahan dalam kultur jaringan dilakukan setelah membuat media.
Sterilisasi bahan ini dilakukan dengan menggunakan autoklaf. Dalam sterilisasi
media di autoklaf pastikan bahwa pengaturan suhu tetap terjaga yaitu 121°C
dengan waktu 30 menit. Apabila waktu sterilisasi bahan terlalu lama maka akan
menyebabkan media rusak dan kandungan hara didalam media hilang sehingga saat
ditumbuhi tanaman tidak akan berkembang.
Setelah disterilkan didalam autoklaf
selanjutnya botol-botol dimasukan kedalam plastik yang telah disemprot alkohol
70% dengan tujuan agar tetap steril dan menghindari debu yang masuk. Media yang
telah disterilkam kemudian di simpan di ruang penyimpanan.
ü Sterilisasi alat (Suhaimi, 2020)
·
Bersihkan
media yang terkena kontaminasi dengan menggunakan spatula, kemudian media
tersebut buang kedalam plastic sampah.
·
Rendam
botol kedalam air yang berisi detergen atau sunlight, diamkan dalam beberapa
menit.
·
Kemudian
ambil botol yang telah terendam, kemudian gosok dan bersihkan bagian permukaan
dasaar botol menggunakan kayu spon, pastikan tidak ada noda yang tertinggal baik
pada bagian dasar botol maupun mulut botol.
·
Bilas
botol pada air mengalir untuk menghilangkan busa yang tersisa dalam botol.
·
Simpan
dan rapikan botol dalam dandang, kemudian masukan kedalam autoclave dengan suhu 121⸰C dan tekanan 2 atm selama kurang lebih 1
jam.
·
Angkat
dandang yang berisi botol dengan menggunakan sarung tangan, kemudian masukan
botol yang telah steril kedalam plastik yang telah disemprot dengan alkohol
70%. Susun dan ikat plastik tersebut dengan karet.
ü Sterilisasi media (Suhaimi, 2020)
·
Susun
botol yang berisi media di dalam dandang
·
Masukan
dandang kedalam autoclave dengan suhu 121⸰C pada tekananan 2 atm selama kurang
lebih 30 menit.
·
Setelah
30 menit angkat dandang dari autoclave dengan menggunakan sarung tangan.
·
Kemudian
eratkan botol yang berisi media dengan karet agar tidak ada udara yang masuk
dari plastik.
·
Susun
botol berisi media kedalam plastik yang telah disemprotkan alkohol 70%,
kemudian ikat plastik dengan karet
·
Simpan
botol yang berisi media didalam ruang penyimpanan
Laporan PKL Annisa Suhaimi Universitas Teknologi Sumbawa