Aplikasi teknik kultur jaringan
bertujuan untuk eliminasi suatu penyakit atau produksi bibit bebas penyakit,
kelestarian plasma nutfah, sehingga dapat menghasilkan varietas unggul dan
produksi senyawa metabolite sekunder. Oleh karena itu teknik kultur jaingan ini
sangat penting diterapkan dalam perbanyakan tanaman baik untuk tanaman
pertanian maupun tanaman perkebunan (Basri, 2016).
Kultur jaringan merupakan salah satu
teknik dalam perbanyakan tanaman secara klonal untuk perbanyakan masal. Teknik
kultur jaringan ini juga merupakan salah satu teknik perbanyakan bagian tanaman
berupa sel, jaringan ataupun organ dalam keadaan aseptik secara in vitro
dengan menggunakan media buatan yang mengandung nutrisi lengkap, zat pengatur
tumbuh (ZPT) serta ruang kultur, suhu dan pencahayaan yang terkontrol (Lestari, 2011).
Kultur In vitro dapat
dilakukan melalui jalur organogenesis dan embryogenesis somatic. Organogenesis
merupakan proses pembentukan dan perkembangan tunas dan jaringan meristem.
Proses organogenesis dimulai dengan perubahan sel parenkim tunggal atau
sekelompok kecil sel, dimana selanjutnya membelah menghasilkan suatu masa sel
globuler atau meristemoid yang bersifat kenyal dan berkembang menjadi
primordium pucuk dan akar. Kejadian ini dapat terjadi langsung pada eksplan
atau tidak langsung melalui pembentukan kalus (Ratnawati, 2018).
Proses
dalam inisiasi terbagi menjadi 3 tahap : (Suhaimi, 2020)
ΓΌ Prosedur Sterilisasi Luar
· Eksplan di cuci pada air mengalir selama 1 jam
· Timbang fungisida, bakterisida dan detergen masing-masing 1 gram
dalam 100 ml air.
· Eksplan dicuci dengan detergen selama 10 menit, kemudian dibilas
pada air mengalir hingga tidak terdapat busa pada eksplan.
· Eksplan dicuci dengan fungisida dan bakterisida selama 1 jam,
kemudian dibilas menggunakan air steril.
· Masukan eksplan kedalam larutan antibiotik dengan konsentrasi
antibiotik 10% atau 10 ml antibiotik per 90 ml air selama 1 jam dengan di beri
aerator agar eksplan tetap hidup.
ΓΌ Prosedur Sterilisasi dalam dan Inokulasi (Suhaimi, 2020)
·
Siapkan
alat dan bahan
·
Masukan
alat dan bahan ke dalam laminar dan nyalakan lampu serta blower
·
Eksplan
dibilas dengan air steril, kocok selama 3 menit.
·
Eksplan
dimasukkan kedalam HgCl 100 mg/100 ml, kemudian kocok selama 7 menit.
·
sEksplan
kemudian dibilas kembali dengan air steril dan dikocok selama 3 menit.
·
Eksplan
dimasukkan kedalam bayclin konsentrasi 15% selama 7 menit, bayclin 10% selama 7
menit, 5% bayclin 7 menit dengan ketentuan harus selalu dikocok.
·
Eksplan
kemudian dicuci kembali dengan air steril dan dikocok selama 3 menit dengan
pengulangan sebanyak 4 kali, kemudian eksplan dipindahkan kedalam cawan petri.
·
Masukkan
pinset kedalam alkohol, kemudian bakar pinset pada api Bunsen, lalu di celupkan
kedalam air steril.
·
Ambil
botol berisi media, kemudian keluarkan air yang mungkin terdapat dalam botol
diatas tisu, kemudian bakar mulut botol media pada api Bunsen.
·
Ambil
pinset dan buka cawan petri untuk mengambil eksplan, kemudian tanam eksplan
pada media.
·
Bakar
kembali mulut botol, kemudian tutup kembali dengan plastik dan karet hingga
benar-benar kencang, lakukan hingga semua eksplan tertanam.
·
Bereskan
semua botol yang telah dipakai, kemudian keluarkan botol media yang telah
berisi tanaman dari laminar.
·
Botol
media berisi eksplan diberi alumunium foil, kemudian ditutup dengan plastik dan
diikat dengan karet 3-5 lilitan.
·
Kemudian
di lapisi dengan plastik wrap dan diberi label dengan keterangan nama eksplan,
tanggal inisiasi, media yang digunakan dan nama penanam.
·
Simpan
semua botol media yang berisi eksplan di ruang inkubasi dengan suhu yang telah
ditentukan.
Subkultur (Suhaimi, 2020)
·
Rendam
botol yang berisi planlet pada alkohol bekas
·
Semprot
bagian dalam enkas dengan alkohol 70%, lap menggunakan tisu yang telah di
semprotkan alkohol.
·
Masukkan
semua alat dan bahan dengan menyemprot setiap alat dan bahan yang akan masuk
kedalam enkas.
·
Semprot
tangan sebelum masuk kedalam enkas, kemudian susun setiap alat dan bahan yang
berada dalam enkas sesuai dengan posisinya.
·
Buka
scapel dan pinset kemudian letakkan di dalam botol berisi alkohol 70%.
·
Diamkan
enkas selama kurang lebih 1 jam sebelum melakukan subkultur.
·
Setelah
satu jam, tangan disemprot dengan alkohol 70%
sebelum masuk.
·
Buka
air steril dan tuangkan ke dalam cawan petri dan tutup botol selai, kemudian
tambahkan betadhine.
·
Buka
botol planlet, kemudian ambil planlet dengan pinset dan letakkan diatas cawan
petri.
·
Potong
planlet menggunakan scapel dengan ukuran 1-2 cm.
·
Siapkan
botol media untuk subkultur, buka penutupnya dan kemudian tanam dengan
menggunakan pinset.
·
Lap
mulut botol dengan menggunakan kapas yang telah direndam betadhine.
·
Tutup
kembali botol yang berisi tanaman yang telah di subkultur.
·
Setelah
semua tanaman di subkultur, kemudian keluarkan semua alat dan bahan dari enkas,
setelah itu enkas disemprot kembali dengan alkohol 70%
·
Botol
media yang berisi tanaman yang telah disubkultur kemudian ditutup dengan
alumunium foil, plastik, karet dan wrapping. Kemudian diberi keterangan dengan
nama jenis tanaman, tanggal penanaman, media yang digunakan serta nama penanam.
Aklimatisasi (Suhaimi, 2020)
·
Siapkan
planlet yang akan di aklimatisasi
·
Timbang
fungisida dan bakterisida masing-masing 1 gram, kemudian larutkan dalam 2 liter
air.
·
Keluarkan
tanaman atau planlet dari botol kultur, kemudian rendam dalam air bersih dan
bersihkan hingga bersih.
·
Kemudian
rendam planlet pada larutan fungisida dan bakterisida selama 15 menit
·
Siapkan
media berupa arang sekam dan cocopeat dengan perbandingan 1:1 sebagai media
pertumbuhan
·
Masukkan
sterofoam ke dalam gelas plastik yang telah dilubangi, kemudian diisi dengan
media yang telah dibuat, ratakan media dengan tangan.
·
Angkat
dan keringkan planlet pada Koran, tunggu hingga cukup kering.
·
Tanam
planlet pada media aklimatisasi, kemudian tutup bagian atas dengan menggunakan
gelas plastik lainnya dan ditutup dengan menggunakan plastik wrap.
·
Beri
keterangan nama tanaman, tanggal dan nama penanam pada bagian botol tersebut.
Laporan PKL Annisa Suhaimi Universitas Teknologi Sumbawa