Pelatihan Kultur Jaringan
Peserta : Bapak Budi Setiana
Jenis tanaman yang mau di kultur : Durian, jahe, jenis pohon, tumbuhan obat.
Tanggal :17-20 desember 2014
Tempat : Esha Flora Plant and tissue Culture
Eksisting: Beliau mempunyai lahan seluas 100 hektar dan memilki sekitar 600 pohon durian yng sudah berproduksi rata-rata umur 20 tahun.
Beliau ingin merawat kembali durian yang sudah produksi karena saat serah terima oper pemilik kondisinya tidak terawat dengan baik. Dan rencananya juga akan menanami sebagai tanaman selanya adalah jahe. Beliau sudah memilki pasar untuk Durian adalah Total dan untuk baby jahe permintaan negara jepang. Oleh sebab itulah maka beliau ingin menguatkan pengadaan bibit dengan teknologi kultur jaringan. Pemanfaatan lahan secara multiple purpose (banyak tujuan) merupakan pilihan yang sangat baik, selain buah Durian juga terdapat berbagai jenis tanaman buah lainnya termasuk pete dan jengkol yang saat ini harganya cukup menakjubkan.
![]() |
Prinsip mengenai media kultur, kbutuhan metabolisme, kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang juga perlu dipahami dan dikuasai sehingga tidak salah dalam pesepsi dan mengevaluasi suatu kondisi tanaman |
Penentuan jumlah target bibit yang diperlukan, perencanaan agribisnis yang baik merupakan kunci keberhasilan. oleh sebab itulah perlu di buat fasilitas-fasilitas yang penting dalam mendukung rencana tersebut dan harus saling sinergi dan menguatkan. yaitu: kebun bibit yang sudah tersedia (100 Ha), Nursery (untuk pengadaan saprotan: pupuk organik, pupuk hayati, organik cair, pembuatan bibit, karantina dan aklimatisasi serta percepatan perbanyakan bibit dengan metode stek mikro diluar kultur jaringan), Show room (sebagai sarana untuk menyalurkan produk dan jasa yang dihasilkan bagi konsumen dan mitra), Laboratorium kultur jaringan (sebagai sarana untuk melakukan pemuliaan, konservasi In vitro, seleksi, perlakuan, dan perbanyakan bibit yang unggul dan seragam).
Penerapan stek mikro merupakan usaha untuk mempercepat hasil perbanyakan bibit kultur jaringan dengan biaya yang jauh lebih murah dan lebih praktis. Penggunaan hormon yang kuat dan tepat sangat penting untuk memunculkan tunas-tunas embrio somatik dari setiap titik tumbuh yang ada pada rimpang jahe. Prinsip penerapan kultur jaringan yang dilakukan diluar ini, merupakan teknologi yang sangat praktis untuk mempercepat hasil perbanyakan bibit hasil kultur jaringan.
Revitalisasi pohon durian yang memang sudah produktif dengan memberikan semua kebutuhan untuk pohon durian tersebut tumbuh dan berproduksi dengan baik. Penyediaan bahan organik yang memadai, dominasi fisiologi tanaman tersebut dengan dominasi giberelin dan sytokininakan membuat pohon buah Durian tersebut akan menghasilkan produksi yang optimal dengan masa produksi yang lebih panjang.
Ragam teknologi pemuliaan yang dapat dilakukan untuk menjaga eksistensi agribisnis ini dapat dilakukan mulai dari pelipatgandaan kromosom, sistem sambung kaki dan sambung antar jenis dengan ragam rasa dan kualitas unggul, pemberian mikoriza pada bibit durian, pemberian hormon dalam tahapan-dan waktu yang tepat, perlakuan untuk menghasilkan buah durian yang partenokarp (tanpa biji) baik dengan perlakuan genetik maupun dengan perlakuan fisilogi biasa walaupun hasilnya tidak permanen tapi cukup untuk membuat kaget konsumen dan dunia komunitas durian. Kemauan untuk mencoba. berbagai penelitian yang dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas.
Pengadaan bibit jahe dalam skala besar karena produk yang akan dibuat adalah "Baby jahe" maka setiap 3 bulanan diperlukan bibit jahe dalam jumlah besar. Oleh sebab itulh maka teknologi kloning sangat diperlukan dalam hal ini. Untuk mewujudkan hal ini maka wajib kita menyediakan ruang steril agar kloning dapat berhasil dengan baik.Kecepatan shaker diperkirakan dengan rpm sekitar 60-80 rpm akan membuat granul kultur akan lebih besar sehingga proses induksi embrio bisa dilakukan di sarana stek mikro, tapi hal ini memerlukan penelitian awal untuk melihat kemampuan membembentuk embrio dari jahe tersebut.