PENGARANG :
Netty Widyastuti, Linda Novita, Syofie Rosmalawati, Irni Furnawathi, dan Karyanti
SUMBER :
Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia 2000, Vol. 2, No. 2 hal. 32-36. /HUMAS-BPPT/ANY
RINGKASAN :
Kana (canna sp.) is one of the ornamental plant, which can be use as landscaping or gardening and medicinal plant. This plant had been introduced by plant breeder at 1570. Among the cultivated species of Kana are Canna glauca, Canna indica, Canna iridiflora, canna warscewiczil and Canna nepalensis. The use of canna plant and root are for eliminating inflammation, acne, decreasing fever and jaundice. Plant for propagation by in vitro culture technique giving a good idea to produce quickly, homogen and free of pathogen plants. Benzyle Amino Purine (BAP) added to propagation and development of in vitro culture. Phytagel was used as gelling agent. For plantlet rooting basal medium Murashige & Skoog (MS) addedwith Benzyl Amino Purine (BAP) + Indole Butiric Acid (IBA) was used.
PENDAHULUAN :
Kana merupakan tanaman hias yang berasal dari daerah tropis. Tanaman ini dapat dijumpai hampir di seluruh wilayah Indonesia. Sebutan lain yang ditujukan untuk bunga kana antara lain “bunga tasbih” atau “kembang ganyong”.
Saat ini tanaman kana yang banyak ditanam sebagai penghias taman adalah jenis kana hibrida yang memiliki mahkota bunga besar dan ukuran tanaman pendek (60-80 cm). Tanaman kana ini siap berbunga pada usia 80-90 hari setelah tanam. Keindahan bunganya dapat bertahan lama, mencapai 10 hari, dari saat munculnya bunga pertama. Keistimewaan kana sebagai penghias taman yakni warna bunganya semarak, dapat berbunga sepanjang tahun, dapat diatur pembungaannya sehingga muncul serempak, serta pemeliharaannya sangat mudah. Selain untuk penghias taman, kana juga amat cantik sebagai dekorasi di dalam ruangan jika ditanam dalam wadah pot kecil.
KESIMPULAN :
Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Akar tanaman dan bunga kana mempunyai beberapa kegunaan terutama sebagai obat. Perbanyak bibit kana (Canna sp.) dapat dilakukan dengan cara teknik kultur jaringan tanaman, media yang digunakan adalah Murashige dan Skoog (1962) dengan penambahan hormon BAP sebagai perangsang terbentuknya tunas-tunas baru sedangkan untuk perakaran cukup menambahkan IBA pada media dasar MS. Sebagai pemadat media digunakan Fitagel Untuk cara penanaman di lapangan relatif mudah, juga dalam hal perawatannya
KATA KUNCI :
Canna sp. Propagation, in vitro culture, phytagel
Source : iptek.net.id
Netty Widyastuti, Linda Novita, Syofie Rosmalawati, Irni Furnawathi, dan Karyanti
SUMBER :
Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia 2000, Vol. 2, No. 2 hal. 32-36. /HUMAS-BPPT/ANY
RINGKASAN :
Kana (canna sp.) is one of the ornamental plant, which can be use as landscaping or gardening and medicinal plant. This plant had been introduced by plant breeder at 1570. Among the cultivated species of Kana are Canna glauca, Canna indica, Canna iridiflora, canna warscewiczil and Canna nepalensis. The use of canna plant and root are for eliminating inflammation, acne, decreasing fever and jaundice. Plant for propagation by in vitro culture technique giving a good idea to produce quickly, homogen and free of pathogen plants. Benzyle Amino Purine (BAP) added to propagation and development of in vitro culture. Phytagel was used as gelling agent. For plantlet rooting basal medium Murashige & Skoog (MS) addedwith Benzyl Amino Purine (BAP) + Indole Butiric Acid (IBA) was used.
PENDAHULUAN :
Kana merupakan tanaman hias yang berasal dari daerah tropis. Tanaman ini dapat dijumpai hampir di seluruh wilayah Indonesia. Sebutan lain yang ditujukan untuk bunga kana antara lain “bunga tasbih” atau “kembang ganyong”.
Saat ini tanaman kana yang banyak ditanam sebagai penghias taman adalah jenis kana hibrida yang memiliki mahkota bunga besar dan ukuran tanaman pendek (60-80 cm). Tanaman kana ini siap berbunga pada usia 80-90 hari setelah tanam. Keindahan bunganya dapat bertahan lama, mencapai 10 hari, dari saat munculnya bunga pertama. Keistimewaan kana sebagai penghias taman yakni warna bunganya semarak, dapat berbunga sepanjang tahun, dapat diatur pembungaannya sehingga muncul serempak, serta pemeliharaannya sangat mudah. Selain untuk penghias taman, kana juga amat cantik sebagai dekorasi di dalam ruangan jika ditanam dalam wadah pot kecil.
KESIMPULAN :
Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Akar tanaman dan bunga kana mempunyai beberapa kegunaan terutama sebagai obat. Perbanyak bibit kana (Canna sp.) dapat dilakukan dengan cara teknik kultur jaringan tanaman, media yang digunakan adalah Murashige dan Skoog (1962) dengan penambahan hormon BAP sebagai perangsang terbentuknya tunas-tunas baru sedangkan untuk perakaran cukup menambahkan IBA pada media dasar MS. Sebagai pemadat media digunakan Fitagel Untuk cara penanaman di lapangan relatif mudah, juga dalam hal perawatannya
KATA KUNCI :
Canna sp. Propagation, in vitro culture, phytagel
Source : iptek.net.id