Tips Perawatan Anggrek

Untuk dapat merawat tanaman anggrek dengan baik diperlukan pengetahuan tentang kebutuhan tanaman anggrek. Untuk hidupnya tanaman anggrek seperti halnya dengan tanaman lain memerlukan suhu, sinar matahari, udara dan air mineral. Jika semua kebutuhan itu dapat dipenuhi secukupnya, tanaman anggrek akan tumbuh subur (sehat dan cepat) dan rajin berbunga. Selain itu perlu pencegahan hama dan penyakit, agar tanaman tumbuh subur, sehat dan rajin berbunga.

SUHU
Seperti diketahui ada tanaman anggrek yang berasal dari daerah panas yang beriklim tropis, daerah beriklim sedang dan daerah diantara kedua daerah tersebut atau yang dikenal dengan sebutan daerah subtropis. Selain itu ada tanaman anggrek yang hanya tumbuh di dataran rendah, ada yang hanya tumbuh di dataran tinggi.

Jika anggrek yang berasal dari daerah sedang yang mempunyai empat musim ditanam di daerah tropis, maka ada kemungkinan besar tanaman itu tidak mau berbunga. Sebaliknya jika tanaman yang berasal dari daerah tropis ditanam didaerah beriklim sedang, ada kemungkinan tanaman itu akan mati kedinginan. Demikian juga tanaman yang berasal dari dataran rendah yang panas, ditanam di dataran tinggi yang dingin tanaman akan menderita dan lama kelamaan akan mati.

Jadi dalam bercocok tanam anggrek perlu pengetahuan tentang asal anggrek, apakah dari daerah panas atau daerah dingin atau daerah yang mempunyai empat musim.

SINAR MATAHARI
Dilihat dari segi kebutuhan akan sinar matahari, tanaman anggrek dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu tanaman yang tahan terhadap sinar matahari penuh dan yang tahan terhadap sebagian sinar matahari atau yang membutuhkan keteduhan. Yang membutuhkan keteduhan ini dapat dibagi lagi secara kasar, ada yang tahan sampai 75% sinar matahari, ada yang hanya 50%, ada yang hanya 25% atau kurang. Angka-angka ini bukanlah merupakan angka mutlak. Tanaman anggrek masih dapat menyesuaikan dirinya, jika perbedaan persentase sinar masih di bawah atau di atas 10% .

Untuk menanam anggrek yang tahan terhadap sinar matahari penuh tidak ada masalah, yaitu tanaman dapat diletakkan di kebun atau halaman yang tidak terlindung. Untuk menanam anggrek yang membutuhkan keteduahan perlu mengetahui keteduhan beberapa persen yang diperlukan. Untuk itu yang paling mudah ialah bertanya kepada penjual tanaman anggrek atau kepada yang ahli.

Untuk menyediakan tempat teduh dapat dibuat para-para yang diatasnya disusun belahan bambu atau kayu reng dengan jarak satu sama lain tertentu, atau dapat juga di atas para-para itu digelari jala yang dapat menahan presentase sinar matahari tertentu sesuai yang diinginkan. Cara terakhir ini paling mudah, karena di pasar (penjualan sarana penunljang anggrek) dijual bermacam-macam jala/paranet yang dapat menahan sinar matahari, ada yang 10%, 30%, 40%, 70% dan sebagainya.

UDARA DAN AIR
Udara dan air dibahas bersama karena kaitannya sangat erat. Sebagian besar tanaman anggrek terdiri atas air. Air ini dipakai oleh tanamn untuk mengisi kerangka dengan mengikat senyawa-senyawa kimiawi yang membentuk kerangka itu, mengisi rongga-rongga diantaranya, untuk pertukaran zat (metabolisme) dan alat mengangkut hasil pertukaran zat itu.
CO2 + H2O + E Gula + O2

Tanaman mengisap CO2 (zat asam arang) dari udara, adri akar diserap air (H2O) dan dengan adanya sinar matahari (E = tenaga matahari) dan bantuan unsur hara (unsur kimiawi yang sangat sedikit jumlahnya) oleh daun yang mempunyai hijau daun (khlorofil) diubah menjadi gula (sejenis hidrat arang) dan oksigen (O2). Gula dibutuhkan oleh tanaman untuk hidupnya, untuk memproduksi daun, batang, akar dan bunga sampai buah. Oksigen dikeluarkan oleh tanaman ke udara dan itu sangat dibutuhkan oleh manusia dan hewan dan sebaliknya mengeluarkan gas buang besar zat asam arang yang dibutuhkan oleh tanaman selama ada sinar matahari.

Supaya tanaman anggrek dapat hidup subur diperlukan udara yang mengandung zat asam arang (dari udara), air, unsure-unsur kimiawi dan sinar matahari yang cukup. Untuk tanaman anggrek yang umunya epifit (tumbuhmenempel pada tanaman lain), air yang dibutuhkan harus dalam bentuk uap air atau butiran-butiran air yang dapat menempel di ujung-ujung akar yang berwarna bening kehijauan.

Uap air dan zat asam arang dapat masuk ke dalam tanaman anggrek melalui lubang-lubang kecil dibagian bawah daun yang disebut stomata (mulut daun).

MINERAL
Unsur-unsur kimiawi diserap melalui akar dan ini berasal dari pupuk. Pupuk yang baik untuk anggrek biasanya terdiri atas unsur-unsur utama nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) ditambah dengan unsur-unsur hara: Mangan (Mn), Borium (Bo), Seng (Zn), tembaga (Cu). Unsur utama lain ialah zat kapur (Ca), Magnesium (Mg), zat besi (6Fe), Natrium (Na), zat khlorida (Cl), zat air (H), zat lemas (N) dan zat asam (O).

Di alam bebas anggrek mendapatkan mineral dari kulit pohon bagian luar yang mati dan dari debu yang melekat di permukaan kulit. Zat-zat tersebut dapat masuk ke dalam tanaman anggrek melalui akar dengan bantuan air yang mengembun di kulit pohon dan yang melarutkan unsur-unsur kimiawi yang ada. Keadaan serupa terjadi juga apabila kita menanam anggrek dengan meletakannya pada batang pohon yang hidup.

Di dalam pot bahan yang dipakai untuk menanam biasanya berupa pecahan batu, pecahan arang, sabut kelapa, pakis cincang dan lain-lain. Bahan-bahan itu tidak atau sedikit mengandung unsur-unsur kimiawi yang dibutuhkan tanaman anggrek. Jika anggrek ditanam didalam pot, kita perlu memberikan unsur-unsur kimiawi supaya tanaman dapat tumbuh subur. Pemberian ini biasanya berupa larutan encer pupuk buatan atau bagian yang jernih dari larutan pupuk kandang atau bagian yang bening air cucian beras, ikan atau daging.

MEDIA TANAM
Media tanam adalah bahan padat yang diperlukan tanaman anggrek untuk melekatkan akarnya supaya tanaman dapat menetap dan tidak bergerak. Selain media sebagai bahan pengisi pot atau wadah lainnya, masih ada media tanam lain berupa pakis batangan atau lempengan, atau batang pohon mati atau tembok terutama yang mempunyai permukaan kasar.

Media tanam sebelum dipakai sebaiknya dibersihkan dari bahan-bahan yang mengotorinya seperti biji-biji rerumputan (gulma), telur-telur serangga, cacing, siput mati.

Setelah itu media direndam dalam air yang dicampuri obat anti jamur (fungus) selama satu jam lebih. Cara pembersihan ini hanya diterapkan untuk media tanam yang dipakai dalam pot atau wadah. Media tanam yang besar yang berbentuk batangan dicuci dengan air,kemudian disemprot dengan racun serangga (insektisida) dan obat anti jamur (fungisida).

CARA MENANAM
Menanam anggrek dapat dilakukan didalam pot atau wadah,juga dapatdengan menempelkannya pada lempengan atau batangan pakis. Syarat yang perlu diperhatikan ialah anggrek yang baru ditanam itu ditak mudah goyang,karena kalau mudah goyang maka pertumbuhan akar tidak akan berlangsung,akar yang baru keluar dan masih rapuh akan patah,sehingga tanaman lama-kelamaan akan mati. Jadi menanam anggrek pada lempengan atau batang pakis tanaman diikat supaya tidak mudah goyang,terutama bagian yang akan mengeluarkan akar.

Menanam anggrek di dalam pot atau wadah [perlu menggunakan alat fiksasi (pemegang) yang dapat dibuat dari batang bamboo kayu atau logam (kawat). Alat fiksasi itu diikat pada pot atau wadah,dan tanam diikat pada alat itu sampai tidak goyang. Setelah anggrek ditanam didalam pot atau lempengan pakis,kemudian diletakkan ditempat teduh,karena akar-akarnya belum aktif berfungsi. Jika pot yang berisi tanaman anggrek itu ditempatkan langsungdi tempat yang panas,kemungkinan besar tanaman itu akan kering dan dunnya rontok.

Selama akar-akar belum berfungsi,penyiraman juga sedikit demi sedikit dan yang paling baik dengan menyemprotkan airmenggunakan alat semprot yang berlubang kecil sehingga air yang keluar berupa kabut. Penyemprotan dilakukan beberapa kali sehingga dengan maksud membuat sekitar tanaman lembab. Dengan cara ini maka akar-akar tanaman dirangsang untuk tumbuh.

Kalau akar-akar tanaman mulai keluar, penyiraman boleh lebih banyak (basah) dan pot berisi tanaman berangsur dieksport terhadap sinar matahari sehingga kelak dapat ditempatkan di tempat yang diperuntukkan tanpa akan menderita kerusakan akibat matahari.

CARA PERAWATAN SELANJUTNYA
Setelah tanaman anggrek ditaruh ditempatnya kita perlu memberikannya air dan “makanan”, karena sinar matahari telah kita sediakan sesuai dengan kebutuhannya, apakah 20%, 30% atau 70% kekuatannya.

Cara yang paling baik ialah dengan menyemprotkan air secukupnya, diusahakan air tidak menggenangi potnya. Disinilah seninya menanam anggrek yang sebenarnya. Anggrek lebih tanah dengan keadaan sedikit kekeringan dari pada terlalu basah. Apabila keadaan terlalu basah dapat menyebabkan pembusukan pada akar-akar anggrek juga akan menyuburkan pertumbuhan jamur (fungus) dan bakteri. Lebih baik menyemprot dua sampai tiga kali sehari pada hari-hari yang terik dan kering dari pada menyiramnya sampai banjir tetapi hanya satu kali sehari.

Pemupukan dapat dilakukan satu atau dua kali seminggu dengan larutan pupuk encer. Pada penyiraman dan pemupukan yang betul maka tanaman anggrek akan tumbuh subur, potnya tidak berlumut, medianya bersih dan akar-akarnya berwarna putih bersih.

Karena anggrek ditanam di suatu lingkungan tertentu maka serangga dan siput yang terdapat disana akan menyerang tanaman itu. Serangan hewan-hewan ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan lingkungan dan pemberantasan hama dengan menggunakan obat anti hama. Menggunakan obet anti hama haruslah hati-hati karena bahan aktifnya biasanya dapat meracuni tubuh manusia dan hewan peliharaan.

Sebelum penggunaan sebaiknya dibaca dengan seksama petunjuk-petunjuk yang terdapat pada kemasannya. Obat anti hama banyak ragamnya dan cara penggunaanya bermacam-macam. Jika tidak mengetahui cara penggunaanya, sebaiknya konsultasi dengan ahlinya, karena sampai sekarang belum ada obat yang dapat membasmi semua hama yang ada. Setiap obat anti hama mempunyai keunggulan dan kelemahannya sendiri-sendiri.