1. Perbanyakan tanaman dengan stek tangkai bunga.
Epidendrum radicans Pav adalah tanaman anggrek yang berbunga merah yang kerap kali dijual sebagai tanaman hias di daeah Kaliurang, Tawangmangu, ataupun di Cipanas.Kalaupun di Cipanas ada varietas yang berbunga jambon.
Epidendrum radicans berhabitus seperti Arachnis mini, mempunyai keistimewaan, jika sedang berbunga, dopotong tangkai bunganya sepanjang mungkin kemudian distek, ternyata tidak lama kemudian tangkai inflorescence tersebut akan berakar dan selanjutnya tumbuh menjadi tanaman biasa.
2. Perbanyakan tanaman pada Phalaenopsis schilleriana Rchb.f. Phalaenopsis
schilleriana Rchb.f. adalah anggrek bulan yang berbunga merah jambu, atau biasa disebut anggrek bulan merah. Tanaman ini berdaun hijau kecoklatan, berbintik-bintik putih, asalnya dari Philipina.
Anggrek bulan merah biasa tumbuh di pegunungan yang iklimnya agak dingin, disini tanaman ini dapat berbunga. Tetapi jika anggrek bulan merah ditanam di dataran rendah yang panas tangkai bunga tidak keluar bunganya, tetapi keluar tunas-tunas muda.
Jika dikehendaki dari tunas muda yang tumbuh pada tangkai bunga menjadi tanaman, maka tunas pada tangkai bunga tersebut ditempelkan pada pakis papan dengan mempergunakan kawat yang dibengkokan berbentuk U. Setelah akar-akar keluar dan menempel eret-eret pada pakis papan, baru tangkai bunga ini dipotong.
Pada anggrek-anggrek silangan Doritis dengan Phalaenopsis diketemukan juga tangkai karangan bunga yang bertunas dan berakar.
3. Menanam tangkai bunga Phalaenopsis spp pada media agar. Jika mendapatkan bunga Phalaenopsis spp yang emmpunyai nilai perdagangan yang tinggi karena bentuk bunga, warna bunga atau karena mempunyai sifat-sifat karakteristik lainnya, tangkai bunganya bisa dimanfaatkan. Jadi tangkai bunga jangan dibuang begitu saja, karena dari tangkai bunga ini bisa didapatkan beberapa tanaman dengan tidak usah membeli seluruh tanaman itu.
Dasar cara penanaman tangkai bunga menjadi tanaman ini, yaitu dengan apa yang dinamakan meristem culture. Meristem culture prinsipnya menanam sebuah jaringan meristem yang nantinya tumbuh menjadi sebuah tanaman. Cara menanam, Soeryowinoto (23).
3.1. Pengambilan explant. Yang dimaksud explant disini yaitu bagian kecil tanaman yang akan dibuat meristem culture. Pangkal tangkai bunga yang ada mata tunas di ketiaknya dipotong. Cara memotongnya 3 cm di bawah dan di atas mata tunas. Dari satu tangkai bunga anggrek bulan ini dapat menghasilkan 3 – 8 tanaman.
3.2. Sterilisasi explant. Sterilisasi pertama dikerjakan dengan menggunakan chemosterilant berisi clorox 10%, tween-20 satu tetes, digojok selama 10 menit.
Setelah sterilisasi pertama, dilanjutkan dengan sterilisasi kedua yang dilakukan di dalam enkas atau almari penabur yang steril. Explant yang berupa mata tunas ketiak diletakan dalam petridish atau piring petri yang steril. Sisik-sisik yang masih ada menutup tunas ketiak dihilangkan pelan-pelan dengan menggunakan scalpel yang tajam dan steril. Akhirnya didapatkan tunas ketiak yang telanjang.
Eksplan tersebut kemudian disterilisasi dengan clorox 5%, tween-20 satu tetes dan digojok selama 5 menit.
Sterilisasi terakhir mata tunas ketiak dari tangkai bunga dicuci dengan aquadest steril. Tangkai yang terlalu panjang kemudian dipotong sehingga tinggal 1 cm di atas tunas dan 1 cm di bawah tunas.
3.3. Cara menanam. Explant yang telah steril kemudian ditanam dalam media padat dari Vacin and Went di mana agarnya hanya 8 gram per liternya. Dengan menggunakan pincet yang steril explant ditancapkan pada media Vacin and Went, sampai tunas telanjang pangkalnya persis menyentuh media.
3.4. Setelah satu setengah bulan kemudian, mata tunas tadi akan kelihatan tumbuh.
Epidendrum radicans Pav adalah tanaman anggrek yang berbunga merah yang kerap kali dijual sebagai tanaman hias di daeah Kaliurang, Tawangmangu, ataupun di Cipanas.Kalaupun di Cipanas ada varietas yang berbunga jambon.
Epidendrum radicans berhabitus seperti Arachnis mini, mempunyai keistimewaan, jika sedang berbunga, dopotong tangkai bunganya sepanjang mungkin kemudian distek, ternyata tidak lama kemudian tangkai inflorescence tersebut akan berakar dan selanjutnya tumbuh menjadi tanaman biasa.
2. Perbanyakan tanaman pada Phalaenopsis schilleriana Rchb.f. Phalaenopsis
schilleriana Rchb.f. adalah anggrek bulan yang berbunga merah jambu, atau biasa disebut anggrek bulan merah. Tanaman ini berdaun hijau kecoklatan, berbintik-bintik putih, asalnya dari Philipina.
Anggrek bulan merah biasa tumbuh di pegunungan yang iklimnya agak dingin, disini tanaman ini dapat berbunga. Tetapi jika anggrek bulan merah ditanam di dataran rendah yang panas tangkai bunga tidak keluar bunganya, tetapi keluar tunas-tunas muda.
Jika dikehendaki dari tunas muda yang tumbuh pada tangkai bunga menjadi tanaman, maka tunas pada tangkai bunga tersebut ditempelkan pada pakis papan dengan mempergunakan kawat yang dibengkokan berbentuk U. Setelah akar-akar keluar dan menempel eret-eret pada pakis papan, baru tangkai bunga ini dipotong.
Pada anggrek-anggrek silangan Doritis dengan Phalaenopsis diketemukan juga tangkai karangan bunga yang bertunas dan berakar.
3. Menanam tangkai bunga Phalaenopsis spp pada media agar. Jika mendapatkan bunga Phalaenopsis spp yang emmpunyai nilai perdagangan yang tinggi karena bentuk bunga, warna bunga atau karena mempunyai sifat-sifat karakteristik lainnya, tangkai bunganya bisa dimanfaatkan. Jadi tangkai bunga jangan dibuang begitu saja, karena dari tangkai bunga ini bisa didapatkan beberapa tanaman dengan tidak usah membeli seluruh tanaman itu.
Dasar cara penanaman tangkai bunga menjadi tanaman ini, yaitu dengan apa yang dinamakan meristem culture. Meristem culture prinsipnya menanam sebuah jaringan meristem yang nantinya tumbuh menjadi sebuah tanaman. Cara menanam, Soeryowinoto (23).
3.1. Pengambilan explant. Yang dimaksud explant disini yaitu bagian kecil tanaman yang akan dibuat meristem culture. Pangkal tangkai bunga yang ada mata tunas di ketiaknya dipotong. Cara memotongnya 3 cm di bawah dan di atas mata tunas. Dari satu tangkai bunga anggrek bulan ini dapat menghasilkan 3 – 8 tanaman.
3.2. Sterilisasi explant. Sterilisasi pertama dikerjakan dengan menggunakan chemosterilant berisi clorox 10%, tween-20 satu tetes, digojok selama 10 menit.
Setelah sterilisasi pertama, dilanjutkan dengan sterilisasi kedua yang dilakukan di dalam enkas atau almari penabur yang steril. Explant yang berupa mata tunas ketiak diletakan dalam petridish atau piring petri yang steril. Sisik-sisik yang masih ada menutup tunas ketiak dihilangkan pelan-pelan dengan menggunakan scalpel yang tajam dan steril. Akhirnya didapatkan tunas ketiak yang telanjang.
Eksplan tersebut kemudian disterilisasi dengan clorox 5%, tween-20 satu tetes dan digojok selama 5 menit.
Sterilisasi terakhir mata tunas ketiak dari tangkai bunga dicuci dengan aquadest steril. Tangkai yang terlalu panjang kemudian dipotong sehingga tinggal 1 cm di atas tunas dan 1 cm di bawah tunas.
3.3. Cara menanam. Explant yang telah steril kemudian ditanam dalam media padat dari Vacin and Went di mana agarnya hanya 8 gram per liternya. Dengan menggunakan pincet yang steril explant ditancapkan pada media Vacin and Went, sampai tunas telanjang pangkalnya persis menyentuh media.
3.4. Setelah satu setengah bulan kemudian, mata tunas tadi akan kelihatan tumbuh.