Sekitar 7-8 bulan setelah berkecambah, anakan anggrek siap dikeluarkan dari dalam botol. Anakan anggrek di dalam botol disebut dengan sedling.
Sedling yang siap dikeluarkan mempunyai akar yang banyak dan kelihatan kokoh. Mengeluarkan sedling dari dalam botol harus berhati-hati. Sedling yang dikeluarkan dari botol sering tidak bisa beradaptasi ketika dipindahkan ke kompot karena telah terbiasa hidup manja, dengan makanan yang sudah disediakan di dalam botol. Pengeluaran sedling dari dalam botol bisa dilakukan dengan dua cara sebagai berikut.
* Cara Pertama
Sedling yang siap dikeluarkan mempunyai akar yang banyak dan kelihatan kokoh. Mengeluarkan sedling dari dalam botol harus berhati-hati. Sedling yang dikeluarkan dari botol sering tidak bisa beradaptasi ketika dipindahkan ke kompot karena telah terbiasa hidup manja, dengan makanan yang sudah disediakan di dalam botol. Pengeluaran sedling dari dalam botol bisa dilakukan dengan dua cara sebagai berikut.
* Cara Pertama
- Siapkan baskom yang berisi air bersih dan steril.
- Pecahkan botol di atas baskom. Kaca pecahan botol akan tenggelam dan anakan anggrek akan mengambang di atas permukaan air.
- Cuci anakan anggrek hingga bersih dan tidak terdapat agar-agar. Agar-agar yang masih menempel dapat menyebabkan tumbuhnya jamur yang merugikan anggrek.
- Rendam anakan anggrek di dalam physan (zat anti jamur) dengan dosis 2-3 mg per satu liter air agar tidak ditumbuhi jamur.
- Letakkan anakan anggrek di atas Koran dan diangin-anginkan agar bebas dari air.
- Setelah kering, pindahkan anggrek ke dalam kompot. Satu kompot bisa digunakan untuk 20-40 anakan anggrek, tergantung pada ukuran kompot dan besarnya anakan.
* Cara Kedua:
- Buka tutup botol dan masukkan air sampai setengahnya.
- Goyang-goyangkan botol hingga tanaman dan akarnya terpisah dari agar-agar.
- Keluarkan anakan anggrek menggunakan pinset atau kawat yang ujungnya dibengkokkan membentuk huruf “U”. Caranya dengan mengaitkan dan menarik akar anakan anggrek keluar sampai terjatuh ke dalam baskom yang berisi air bersih dan steril.
- Langkah selanjutnya sama seperti cara pertama.
Memindahkan anakan ke kompot
Setelah anakan anggrek dikeluarkan dari dalam botol, langkah selanjutnya adalah menanamnya di kompot. Kompot yang digunakan berdiameter 7, 12, 16, atau 20cm. Kompot tersebut tidak terlalu tinggi atau dalam, tetapi menyerupai cobek (tempat membuat sambal dari tanah liat). Kompot ada yang terbuat dari tanah atau plastik.
Media tanam yang digunakan bisa berupa pakis, sabut kelapa, moss (Lumut), akar kadaka dan kulit pinus. Sebelum digunakan, media tersebut harus direbus di dalam air selama 30 menit agar terbebas dari tanin atau zat perangsang pertumbuhan jamur.
Langkah-langkah menanam anakan anggrek dalam kompot sebagai berikut :
- Potong-potong media tanam (pakis dan serutan kayu sepanjang 5-30 mm; serta kulit pinus, arang, pecahan genting, pecahan batubata, kulit pinus, arang, pecahan genting, pecahan batubata, tempurung kelapa dan sabut kelapa sebesar ibu jari)
- Isi kompot dengan kerikil dengan pecahan genting sebesar ibu jari sebanyak 1/3 pot.
- Isi kompot dengan media tanam sampai sekitar 2 cm di bawah bibir kompot.
- Pindahkan anakan anggrek satu persatu ke dalam kompot. Satu buah kompot bisa memuat 20-40 anakan anggrek, tergantung pada besarnya kompot dan besarnya anakan anggrek.
- Semprotkan pupuk cair organik atau tambahkan pupuk organik untuk meningkatkan nutrisi 1-2 kali seminggu. Dengan dosis 2 g atau 2 ml dalam 1 liter air.
- Letakkan kompot di tempat teduh yang hanya menerima cahaya matahari langsung sekitar 20%.
- Lakukan penyiraman untuk menjaga kelembaban media tanam.
- Setelah anakan anggrek tumbuh agak tinggi, lakukan penjarangan dengan cara memindahkan anakan anggrek yang berasal dari satu kompot ke dalam 3-5 kompot.
- Setelah akar tumbuh baik, tingkatkanlah pencahayaan matahari secara bertahap.
Memindahkan anggrek ke dalam pot
Setelah tumbuh cukup besar dengan tinggi sekitar 5 cm, anggrek siap dipindahkan ke dalam pot tunggal. Cara memindahkannya sebagai berikut:
- Potong-potong media tanam (pakis dan serutan kayu sepanjang 5-30 mm; serta kulit pinus, arang, pecahan genting, pecahan batubata, kulit pinus, arang, pecahan genting, pecahan batubata, tempurung kelapa dan sabut kelapa sebesar ibu jari).
- Isi pot dengan kerikil atau pecahan genting sebesar ibu jari sebanyak 1/3 pot. Pot yang digunakan bisa berukuran sedang dengan diameter 7 atau 12 cm.
- Isi pot dengan media tanam sampai sekitar 2 cm di bawah bibir pot.
- Pindahkan anakan anggrek 1 per 1 ke dalam pot (1 tanaman 1 pot).
- Tambahkan pupuk organik atau anorganik sesuai dengan aturan untuk menambah nutrisi. Pupuk organik berbentuk cair diaplikasikan dengan cara penyemprotan 1-2 kali seminggu.
- Letakkan pot di tempat teduh dan hanya menerima cahaya matahari langsung sekitar 20%.
- Lakukan penyiraman untuk menjaga kelembaban media tanam
- Setelah anggrek cukup besar dan dapat beradaptasi, intensitas cahaya matahari dapat ditingkatkan secara bertahap.
0 comments:
Post a Comment