Sub kultur jaringan merupakan teknik bioteknologi yang sering digunakan dalam perbanyakan tanaman secara in vitro. Teknik ini melibatkan pemindahan bagian kecil tanaman (eksplan) ke media baru untuk pertumbuhan lebih lanjut.
Salah satu aplikasi sub kultur jaringan adalah dalam perbanyakan tanaman Esha Flora.
Berikut adalah tahapan yang dilakukan dalam kultur jaringan Esha Flora:
1. Persiapan Eksplan
Tahap awal kultur jaringan dimulai dengan pemilihan eksplan yang sehat dan steril. Eksplan bisa berupa daun, batang, atau akar yang diambil dari tanaman induk. Sebelum digunakan, eksplan harus disterilkan dengan cara berikut:
- Cuci eksplan dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran.
- Rendam eksplan dalam larutan disinfektan (misalnya, sodium hipoklorit) selama beberapa menit.
- Bilas dengan air steril untuk menghilangkan sisa disinfektan.
2. Penanaman Eksplan pada Media Kultur
Setelah steril, eksplan ditanam pada media kultur yang mengandung nutrisi, hormon tumbuh, dan agar-agar. Media ini dirancang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan eksplan menjadi tanaman kecil. Komposisi media sering kali meliputi:
- Garam mineral dasar (seperti Murashige and Skoog atau MS medium)
- Sumber karbon (sukrosa)
- Hormon pertumbuhan (auksin dan sitokinin)
- Agar-agar sebagai agen pengental
3. Inkubasi
Eksplan yang telah ditanam pada media kultur ditempatkan dalam ruang inkubasi dengan kondisi yang dikendalikan, seperti suhu, kelembapan, dan pencahayaan. Biasanya, suhu diatur antara 20-25°C dengan pencahayaan sekitar 16 jam cahaya dan 8 jam gelap. Kondisi ini optimal untuk mendukung proses fotosintesis dan pertumbuhan eksplan.
4. Sub Kultur
Setelah beberapa minggu, eksplan akan berkembang menjadi plantlet atau tunas kecil. Tahap sub kultur dilakukan dengan memindahkan plantlet tersebut ke media baru untuk pertumbuhan lebih lanjut. Proses ini melibatkan:
- Pemotongan bagian plantlet menjadi beberapa bagian yang lebih kecil.
- Penanaman kembali setiap bagian ke media kultur yang baru.
Sub kultur dilakukan secara berulang hingga jumlah tanaman yang diinginkan tercapai. Setiap kali sub kultur, eksplan harus tetap dalam kondisi steril untuk mencegah kontaminasi.
5. Aklimatisasi
Setelah plantlet tumbuh cukup besar dan kuat, mereka harus diaklimatisasi sebelum dipindahkan ke lingkungan luar. Tahap aklimatisasi meliputi:
- Memindahkan plantlet ke media yang lebih padat (seperti campuran tanah dan kompos).
- Menempatkan plantlet dalam ruangan dengan kelembapan tinggi dan pencahayaan yang lembut selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
- Secara bertahap, menyesuaikan plantlet dengan kondisi luar ruangan.
6. Pemindahan ke Lapangan
Setelah tahap aklimatisasi selesai dan plantlet telah menyesuaikan diri dengan kondisi luar, mereka dapat dipindahkan ke lapangan atau tempat penanaman akhir. Pastikan kondisi tanah dan lingkungan mendukung pertumbuhan optimal tanaman Esha Flora.
Sub kultur jaringan Esha Flora adalah proses yang kompleks namun sangat efisien untuk perbanyakan tanaman secara massal. Dengan mengikuti tahapan yang telah disebutkan di atas, kita dapat memperoleh tanaman Esha Flora yang sehat dan berkualitas tinggi dalam jumlah besar. Teknik ini tidak hanya bermanfaat untuk produksi tanaman komersial, tetapi juga untuk konservasi tanaman yang langka dan terancam punah.(Rhpranapati - alumni eshaflora)