MATERI
WEBINAR TENTANG HERBARIUM
Oleh
Ir.
Edhi Sandra MSi 1, 2)
Ir
Hapsiati 1)
Azizah
Zahra S Hut 1)
Rifda
Afifah 1)
1).
Pemilik Esha Flora
2). Dosen Divisi Bioprospeksi dan Konservasi
Keanekaragaman Tumbuhan Departemen KSHE Fakultas Kehutanan IPB University
Pendahuluan
Pertama-tama kami ucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tinggi kepada Sustainable Indonesia, khususnya kepada
Ibu Nada Arini sebagai ketua dan seluruh panitia yang sudah memprakarsai acara
yang langka, tapi unik dan penting. Terima kasih banyak kepada audiens, para
peserta yang telah rela meluangkan waktunya untuk bergabung dalam acara webinar
ini. Mohon maaf kami tidak dapat menyapa satu-persatu. Saya pribadi juga mengucapkan banyak terima
kasih pada Ir Hapsiati, Azizah Zahra S Hut dan Rifda Afifah yang sudah
menyiapkan materi dan ppt acara ini. Kami juga mengucapkan terima kasih pada
Divisi Bioprospeksi dan Konservasi Keanekaragaman Tumbuhan DKSHE Fahutan IPB University
dan Lab Ekologi Satwa Liar. Divisi Ekologi dan Manajemen Satwa Liar, DKSHE
Fahutan IPB University. Kami berharap acara ini memberikan dampak postif yang
luas dan besar, saya berharap acara webinar ini diberkahi dan di ridhoi Allah
SWT. Aamiin
Untuk mencapai hasil yang optimal maka kami sudah menyiapkan ppt dan materi yang
dapat dibaca dan dicermati dengan pelan-pelan sehingga bisa dipahami dan semoga
bisa diaplikasikan dan dilaksanakan sehingga memberikan dampak real,
meningkatkan kesejahteraan dan peningkatkan kualitas lingkungan dan menjaga
kelestarian keanekaragamn jenis. Aamiin. Disamping itu silahkan kepada siapa saja
yang kurang memahami atau ada sesuatu yang ingin dbicarakan bisa langsung
kontak dengan Esha Flora atau saya secara langsung, silahka kontak saya, di WA
saja dulu ya HP?WA 08128213720, Ibu Ir. Hapsiati HP?WA 0817154375 atau Esha
Flora kontak person Azizah Zahra HP / WA 085716049525. Atau silahkan bisa
dipelajari dari Youtube Esa Flora, Website: www.esaflora.com,
email: edhisms@gmail.com,
edhi_sandra@yahoo.co.id,
FB: esha flora, FB: edhi Sandra, IG; Esha FloraBlog:esha Flora.
1
Pengertian
Saya tidak ingin memperdebatkan definisi dari
herbarium. Hal terpenting adalah kita mengetahui apa yang dimaksudkan orang
mengenai herbarium saat berdiskusi. Herbarium bukanlah tanaman herba di dalam
aquarium ya, tapi Herbarium adalah bagian tumbuhan yang dikeringkan dan
diawetkan dan di buat dalam selembar kertas karton yang diberi keterangan
tentang spesimen tersebut, dengan pengambilan bagian tanaman yang memenuhivkualifikasi
untuk identifikasi. Sebagian orang menyebutkan bawa herbarium di pakai untuk
semua spesimen, termasuk semua tumbuhan dan satwa. Tapi di sisi lain ada pihak
lain yang memang sudah lebih kompeten menyebutnya dengan sebutan yang berbeda,
untuk awetan satwa disebut offset satwa, untuk khusus tumbuhan obat
simplisiarium dan simplisia. Simplisia adalah sediaan bagian tumbuhan kering
dalam bentuk yang masih aslinya yang dikeringkan dan untuk keperluan pengobatan
(untuk dikonsumsi), sedangkan simplisiarium adalah simplisia yang dipergunakan
untuk pembelajaran, pendidikan dan penelitian (tapi tidak untuk keperluan di
konsumsi).
Jadi pengertian herbarium bukan seperti aquarium.
Aquarium, adalah suatu wadah kaca yang
berisi beberapa tumbuhan dan ikan. Definisi herba merupakan salah satu habitus
atau bentuk suatu tumbuhan yang tidak memiliki organ berkayu, tapi lebih kepada
tanaman dengan ukuran kecil tidak lebih dari 1 m dan tidak berkayu tidak
berbatang besar, dan mengandung air yang tinggi. Hal ini akan salah dipersepsikan
karena dalam herbarium yang digunakan adalah justru sebagian besar dominan dari
jenis pohon (untuk bidang kehutanan, untuk bidang biologi umumnya untuk semua
habitus.
Pada kesempatan di awal ini saya juga ingin
menyampaikan perbedaan istilah tumbuhan dan tanaman. Untuk dapat memahami yang
sedang kita diskusikan. Tumbuhan adalah diperuntukkan untuk yang belum
dibudidayakan dan masih liar , belum di domestifikasi. Tanaman adalah tumbuhan
yang sudah dibudidayakan dan di domestikasikan sehingga sebagian besar orang
sudah banyak yang mengenal dan mengetahuinya.
2.
Tujuan, Fungsi dan manfaat
Tujuan: Mengawetkan Bagian tumbuhan yang sebenarnya,
baik dengan pengawetan kering maupun pengawetan basah dengan tujuan untuk
memastikan atau mengidentifiaksi suatu jenis tumbuhan
Fungsi : sebagai bahan untuk identifikasi atau
determinasi suatu jenis tumbuhan.
Berdasar
keperluannya:
1). Menentukan
suatu jenis tumbuhan di hutan pada saat dilakukannya survey analisis vegetasi.
Dalam hal ini keperluan herbarium adalah untuk memastikan suatu jenis
berdasarkan sampel atau spesimen yang diambil. Data di lapang yang perlu
dicatat adalah nama daerah atau nama lokal, nama lokasi dan kawasan hutan.
Pengambilan dan penanganan spesimen di lapang harus cepat karena dalam
melakukan analisis vegetasi diperlukan keterampilan dan kecekatan agar sampling
yang diambil memenuhi minimal quota yang ditargetkan biasanya dalam satu hari
bisa sampai 10 jalur, sedang dalam satu jalur bisa berisi 10 – 12 petak jadi
pekerjaan yang harus dilakukan sangat banyak tidak hanya sekedar mengambil spesimen
herbarium. Jadi penanganan herbarium saat survey analisis vegetasi di hutan
bersifat penanganan pokok utama, yang penting spesimen bisa di dapat dan
memenuhi kriteria untuk pengenalan jenis. Spesimen herbarium di beri label dari
kertas karton dan di catat dengan menggunakan pensil 2B, agar pada saat di lapang
terjadi hujan maka tulisan tetap dapat terbaca walaupun basah karena tidak
sengaja, demikian pula pemasangan label yang efisien efektif sehingga tidak
memakan waktu atau tidak terlalu rumit sehingga menghambat kinerja analisis
vegetasi yang sedang dilakukan.
Oleh sebab itulah bisa di lihat bahwa penanganan
herbarium bagi para praktisi yang bukan untuk keperluan ini berbeda biasanya,
lebih detail dan lebih teliti, sedang dalam penanganan herbarium untuk
keperluan survey analisis vegetasi ke hutan yang sesungguhnya diperlukan
efisiensi dan efektifitas kerja penaganan herbarium, yang penting herbarium
masih dapat digunakan untuk determinasi dan identifikasi.
2). Herbarium
di buat dengan baik, detail dan hati-hati sehingga di dapat portofolio
herbarium yang terbaik, mudah dipelajari karena setiap bagian spesimen
dapat dilihat dengan baik dan kondisinya baik. Dalam hal ini herbarium sudah
diketahui dengan pasti jenis, nama latin dan uraian taksonominya, dan memang
sengaja untuk digunakan sebagai pendidikan, pembelajaran, pengenalan jenis atau
untuk memastikan bahwa tanaman yang
sedang dipraktekkan sama dengan herbarium yang ada.
3).
Herbarium di buat sedemikian rupa dengan menambahkan kemasan yang artistik,
dengan bahan dasar yang baik dan berkualitas serta bingkai yang cantik,
sehingga produk herbarium dengan nama lokal dan nama latinnya bisa di jadikan
pajangan dan dinikmati oleh setiap pengunjung bahwa tanaman yang dimaksud
adalah seperti ini. Hal ini bisa di lakukan terutama untuk tanaman pokok dari suatu
produk. Herbarium untuk memperlihatkan kecantikan, keunikan morfologi suatu
jenis tumbuhan, seperti beberapa jenis paku-pakuan sangat cantik bila di buat
herbariumnya, atau bisa juga herbarium yang dibuat untuk memperlihakan
perbedaan tanaman yang dimiliki memiliki keunggulan dan perbedaan dari yang
biasanya, ini merupakan cara untuk bisa membuktikan kualitas dan perbedaan
tanaman yang dimiliki.
Manfaat : memastikan, membandingkan dan membuktikan
suatu deskripsi taksonomi, dan sediaan nyata dari tumbuhannya.
Beberapa
manfaat yang bisa di dapat dengan adanya Herbarium:
1. Survei
analisis vegetasi bisa mengetahui dengan pasti jenis tumbuhan yang di maksud
dalam analisis vegetasi, dengan membawa herbarium tersebut ke Herbarium
Bogoriensis, Dan oleh ahli taksonomi di situ akan di pastikan bahwa jenis yang
dimaksud adalah jenis tertentu dengan anma latin tertentu.
2.
Seorang ahli tumbuhan
obat menemukan tumbuhan obat langka di hutan dan ingin memastikan bahwa itu
adalah jenis tertentu, tapi masih kurang pasti karena sepertinya ada perbedaan
morfologi dari tumbuhan yang di dapat. Jadi kemungkinan dalam hal ini
dimungkinkan menemukan jenis tumbuhan baru. Kembali dalam hal ini, spesimen
dapat di serahkan ke lembaga yang memang kompeten yaitu Herbarium bogoriensis.
3.
Di Perguruan tinggi
juga ada divisi atau Departemen yang juga membuat dan mengelola Herbarium dan
memang mampu untuk mengidentifikasi suatu jenis berdasarkan beragam informasi
yang di dapat:
1).
Cek dan recek dengan nama lokal yang di dapat. Dalam hal ini bisa di cek cross
melalui google (Wikipedia), atau aplikasi atau literature ilmiah.
2).
Dugaan jenis tersebut bisa di cek cross lagi dengan literature mengenai
jenis-jenis tumbuhan yang hidup di lokasi tersebut atau minimal di kawasan
tertentu, dan deskripsinya relative sama.
3).
Terakhir dari semua data di atas tersebut kemudian di duga suatu nama latin
maka di cek cross di koleksi herbarium mengenai jenis tersebut. Koleksi
Herbarium Lembaga Herbarium Bogoriensis adalah sangat lengkap, semua spesimen
tumbuhan yang sudah teridentifikasi ada di sana, sehingga jumlahnya adalah
puluhan ribu jenis. Sedangkan koleksi herbarium suatu institusi biasanya
terbatas dengan bidang yang ditekuninya. Fakultas Kehutanan IPB University
mempunyai dua divisi yang membuat Herbarium yaitu Divisi Ekologi Hutan Dan
Divisi Bioprospeksi dan Konservasi Keanekargaman Tumbuhan. Divisi Ekologi hutan
koleksi Herbarium lebi dominan kea rah pohon dan kayu, Divisi Bioprospeksi dan
Konservasi Keanekaragaman Tumbuhan k earah jenis liar, langka, tumbuhan obat
dan tumbuhan bermanfaat.
4). Suatu perusahaan
ingin mengembangkan tumbuhan obat baru, dan ingin memastikan bahwa tumbuhan
obat yang dimaksud adalah benar tumbuhan obat dengan nama latin yang benar.
Nama daerah atau nama lokal bisa sama tapi nama latin adala hanya satu di dunia
ini, sehingga untuk memastikan suatu jenis kita wajib menyebutkan nama
latinnya. Dan para ahli taksonomi secara berkala melakukan pertemuan internasional
untuk memperbaharui perkembanagan klasifikasi tumbuhan ini berdasarkan
hasil-hasil penelitian ilmia yang terbaru (Journal ilmiah)
3.
Herbarium & (Simplisiarium vs Simplisia)
Bedakan: Herba, Herbal. Herbalis, Herbarium, Simplisia,
simplisiarium, jamu, obat radisional. Herba adalah abitus tumbuhan dengan
ukuran yang relative kecil tidak lebih tinggi dari 1 m, tidak berkayu, dan
banyak mengandung air. Herbal adalah tumbuhan yang berkhasiat obat. Herbalis
adalah orang yang memahami dan menguasai ilmu tentang herbal dan mampu
melakuakan analisa kondisi kesehatan pasien dan dengan pengetahuannya mampu
membuat ramuan herbal yang mampu menyebuhkan penyakit dan keluhan dari
pasien. Herbarium adalah spesimen
tumbuhan yang dikeringkan dan diawetkan untuk keperluan determinasi dan
identifikasi suatu jenis tumbuhan. Simplisia adalah tumbuhan yang di keringkan
dan awetkan dan untuk kepentingan bahan baku herbal, sehingga dalam hal ini
pengelolaannya harus aman untuk dikonsumsi. Simplisiarium adalah simplisia yang
dipergunaan untuk pendidikan, pembelajaran dan pengenalan jenis simplisia, jadi
bukan untuk baan baku herbal, jamu adalah simplisia atau bahan baku herbal yang
suda diolah dan diramua atau dipakai tunggal dan untuk keperluan penyembuan
penyakit tertentu atau untuk menjaga kesehatan. Obat tradisional adalah suatu
produk jamu yang sudah dip roses dan dikemas. Sebagian besar produk obat
tradisional masih berdasarkan khasiat empiris dan belum dibuktikan secara
klinis atau ilmiah. Obat tradisional yang suda diuji klinis disebut dengan
fitofarmaka.
4.Persyaratan
Herbarium
Persyaratan Yang perlu diperatikan untuk membuat Herbarium
yang baik:
1. Terawetkan dengan baik (kekeringan di bawah 5%,
ruang penyimpanan kering, suhu dingin, spesimen terlindung dari udara sekitar
/kedap aman dari mikroba (udara kering,
+ pengawet, udara kering, suhu dingin, kedap), aman dari degradasi bahan
organik (kering, suhu dingin, kelembaban kering, kedap)
2. Lengkap dengan komponen yang diperlukan untuk
identifikasi: ketersediaan daun yang sehat dan tidak rusak, tipe percabangan
(philotaksis daun), (bunga dan buah : bila ada lebih baik)
3. Memiliki data-data pengambilan spesimen : lokasi:
nama lokasi, kordinat GPS, ketinggian dpl; Hari, tanggal; Pengambil spesimen; Pembuatan
portofolio, pembuat determinasi; nama daerah/ nama lokal
4. Herbarium dapat disimpan dalam waktu yang lama.
Berarti setelah diproses yang baik, maka perlakuan, pengemasan dan penyimpanan
pun perlu diperhatikan dengan baik agar herbarium dapat berumur panjang
5.Prinsip
Pembuatan Herbarium
Dalam hal ini yang dimaksud adalah boleh terjadi
perbedaan detail perlakuan, atau perbedaan penanganan teknis tapi secara
prinsip adalah seperti berikut: 1). Bagian tumbuhan tidak rusak dan hilang,
morfologi masih dapat terlihat dengan jelas. 2). Komponen spesimen lengkap,
sehingga mudah diidentifikasi. 3). Selama proses pengambilan, transportasi,
pengolahan, dan pembuatan portofolia, penyimpanan tidak merubah keaslian dari spesimen.
6.
Penyebab Rusaknya Herbarium
Rusaknya herbarium dapat disebabkan oleh dua hal
yaitu : 1). Rusak karena hama dan penyakit . 2). Rusak karena degradasi bahan
organik
7.
Kelemahan dan Kelebihan Herbarium
Kelemahan Herbarium: 1). Tidak mampu menghadirkan
morfologi 3dimensi yang sesungguhnya, 2) tidak mampu menampilkan warna tanaman
yang sesungguhnya seperti saat masih hidup.
Kelebihan Herbarium : 1). Masih mampu menghadirkan
sosok yang sesungguhnya dari spesimen tersebut, 2), Menjadi pembanding dan membuktikan suatu
deskripsi taksonomi dan identifikasi
atau determinasi jenis.
8.
Tahapan, Bahan dan Alat, Proses dalam Teknik Pembuatan Herbarium
8.1.
Pengambilan spesimen Herbarium di hutan (saat survey di kawasan hutan)
Alat dan bahan : gunting stek, karung plastik besar,
label terbuat dari tali rami, kertas karton, pensil 2 B
Proses: spesimen diambil, dipotong dari pohonnya
atau tanamannya, sesuai dengan kelengkapan spesimen herbarium, diberi label dan
masukkan dalam kantong plastik besar, bunga dan buah dimasukkan dalam kantong
plastik kecil dan masukkan label dan ikat. Spesimen sebaiknya lebi dari satu,
untuk jaga-jaga bila spesimen rusak, terutama untuk spesimen daun muda, bunga
dan buah muda atau yang kandungan airnya tinggi.
8.2.
Pengelolaan sementara saat di tenda atau basecamp (saat istirahat malam hari)
Alat dan bahan : kertas Koran, sasak bambu, alkohol
70%, tali rafiah, kantong plastik besar, sprayer
Proses : 1). siapkan sasak bambu, siapkan kertas koran
untuk melapis atau meletakkan tanaman.
2) letakkan satu bagian sasak di bagian bawah, kemudian lapis dengan kertas
Koran, masukkan spesimen tanaman dengan label, dan tata posisi daun dan
percabangan jangan ada yang terlipat, semprot dengan alkohol 70% dan tutup
/lapis lagi dengan koran, lapisi lagi dengan koran, masukkan lagi spesimen yang
berikutnya, ditata agar tidak ada bagian yang terlipat, semprot dengan alkohol
hingga terbasahi semua spesimen lapis dengan koran demikian ditumpuk sampai spesimen
yang di dapat hari itu sudah semua di masukkan dalam Koran, kemudian lapis
dengan satu sasak pada bagian yang paling atas dan ikat dengan tali raffia
sehingga tanaman tertekan dengan kuat dan rata dengan adanya saak bambu
tersebut, bila bisa digantung, diangin-anginkan lebih baik, kalau ada matahari
di jemur. Agar air dari bagian tanaman sepsimen tersebut bisa menguap semua.
Jaga agar tidak kehujanan. 3). Bagian bunga dan buah dikering anginkan dengan
wadah terbuka, letakkan ditempat kering, tidak kehujanan dan aman dari hama dan
mikroba. 4). Setiap pengambilan spesimen di suatu lokasi dan tempat serta
harinya perlu dicatat untuk memudahkan saat pemprosesan saat membuat portofolio
nantinya.
Demikain pada saat survey dilakukan dua kegiatan di atas.
5). Setiap hari sasak di buka dan dilihat kondisi setiap spesimen, bila kondisi
koran terlalu basah ganti dengan yang baru yang kering dan semprotkan alkohol
kembali hingga basah, tutup lagi ikat sasak dan dijemur kembali
8.3.
Saat pulang survey dari Hutan
Biasanya waktu yang diperlukan dari hutan sampai
kembali ke rumah atau kampus, memerlukan waktu beberapa hari, oleh sebab itulah
maka penanganan spesimen herbarium harus baik agar tidak rusak
Alat dan bahan : alkohol, kantong plastik besar, spesimen
yang telah diikat sasak
Proses: 1) siapkan sasak, cek pelapis koran yang
basah diganti yang kering semprot dengan alkohol sampai terbasahi semua,
demikian untuk semua lapisan spesimen yang ada dalam satu sasak,setelah semua,
semprot lagi semua bagian dengans asak yang telah diikat dengan kuat, semprot
dengan lakohol, masukkan dalam kantong palstik besar, semprot lagi dengan alkohol
sehingga semua terbasahi dengan alkohol, demikian pula dengansasak yang
berikutnya, kemudian setelah kantong plastic sudah penu tutup yang rapih,
kantong plastik di tekan dan di tutup rapat, baik dengan hekter, kemudian
dilapis dengan isolasi sehingga kanting plastik besar dalam kondisi tertutup
rapat, kedap dan rapat mampat, beri label pada kantong plastik bagian luar herbarium
dari daerah mana dan sebagainya. Tapi yang perlu diingat bahwa bila membawa spesimen
herbarium, dengan menggunakan pesawat terbang diperlukan surat karantina,
8.4.
Pengelolaan saat sampai di Kampus atau Rumah
Alat dan bahan: alkohol, Koran, meja panjang untuk
menjemur, gunting, lembar portofolio, lem superglue, atau aica aibon atau
selotip, di jahit, dihekter
Proses: 1). Mengeringkan spesimen. Cek dan buka
sasak, amati spesimen bila ada yang
perlu penanganan akibat jamuran saat proses transportasi pulang, maka cepat di
atasi sebelum merusak spesimen , kemudian dijemur, dikeringkan sampai kondisi
kering benar atau kandungan air kurang dari 5%. 2). Menempelkan spesimen
herbarium pada portofolio, diberi pengawet agar herbarium tahan lama dan tidak
busuk. 3). Mengisi dan melengkapi data keterangan portofolio. 4). lapis
portofolio dengan plastik, atau di laminating. 5). Simpan portofolio di tempat
penyimpanan herbarium berdasarkan sistematika abjad dan pengelompokkan family. 6). Tempat penyimpanan herbarium
harus berkelembaban rendah kurang dari 10%, suhu dingin, dibawah 20 oC.
9.
Teknologi Pengeringan spesimen
Beberapa teknologi pengeringan spesimen herbarium
adalah : 1). Teknologi pengeringan dengan sinar matahari. 2). Teknologi penggunaan
dehumiditifier. 3). Teknologi penggunaan Ruang AC. 4). Teknologi penggunaan
Silika gel. 5). Teknologi penggunaan nitrogen cair
10.
Teknologi Pengawetan Spesimen
Pengertian awet dalam hal ini adalah mampu disimpan
dalam waktu yang lama tanpa merubah bentuk dan kondisi spesimen seperti awal,
bahkan seharusnya bila dimungkinkan seperti saat spesimen tersebut masih hidup.
Teknologi Pengawetan spesimen adalah : 1), Menggunakan zat pengawet. 2).
Ketiadaan udara (divacum)
3. Ruang Pengawetan yang baik: bersih (seharusnya
steril), kelembaban rendah kurang dari 10%, suhu dingin di bawah 10 oC,
dilengkapi dengan pensteril ruangan (UV, Ozoniser, AC plasma cluster)
11.
Perkembangan Teknologi terkait fungsi dan manfaat Herbarium
1.Buku-buku pengenalan jenis Tumbuhan: berisi
deskripsi taksonomi, sebaran tempat tumbuh, kondisi abitat (tempat tumbuhnya,
kandungan, manfaat), foto atau gambar.
2. Aplikasi data base berdasarkan karakter dan sifat
yang dimasukkan, contoh: data base tumbuhan obat, data base tentang bambu.
3. Penggunaan aplikasi berbasis IT, berupa aplikasi
pengenalan jenis tanaman berdasarkan foto yang diberikan, yaitu aplikasi Plantsnap
4. Penggunaan audio video untuk identifikasi dan
deskripsi
5. Spesimen hidup, yang di koleksi di dalam botol
kultur, Konservasi In vitro, di lengkapi dengan logbook tentang deskripsi, dan
protocol kuljar suatu jenis.
10.
Pengembangan Pemanfaatan Herbarium
Pengembangan pemanfaatan herbarium diantaranya
adalah :1). Tujuan seni artistik. 2). Dekorasi interior. 3). Lukisan timbul. 4).
Bunga kering untuk aroma terapi. 5). Lukisan dan motif batik, baju, keramik, kain, tembikar
11.
Etika Dan Moral
Terkait dalam pembuatan awetan herbarium,
simpilsiarium, offset satwa, bukan dalam kapasitas merusak, semena-mena, tapi
dalam rangka untuk kepentingan pendidikan, kemajuan ilmu pengetahuan dan
pemanfaatan secara real dalam kehidupan untuk identifikasi jenis dengan baik
dan benar. Semua hal ini dituangkan dan diaplikasikan dalam bentuk SOP
pengambilan secukupnya, tidak berlebihan, sehingga terbuang-buang tidak
termanfaatkan,, pemotongan dengan pisau dan gunting yang tajam, pengelolaan dan
pembuatan dengan suatu cara yang tidak merusak, memberantas, “menyakitkan”,
dengan cara yang tercepat dan terbaik. Untuk umat muslim dengan mengucapkan
: Auzubillahi minas syaitoni rojim.
Bismillahi rohmani rohim. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Laa haula wala kuata
illa billah.