Perlu Ikut Pelatihan?
“Ikut Pelatihan? Ngga lah yao..…buat apa ikut pelatihan….sudah menghabiskan waktu….biaya…dan tenaga. Kita bisa hemat dan saving itu semua dengan hanya melihat pelatihan yang banyak di online saat ini. Jaman sekarang ini semua informasi yang kita butuhkan bisa dicari di online, jadi buat apa kita ikut pelatihan, mahal lagi.”….Dengan mempelajari semua informasi terkait kultur jaringan maka kita akan mendapatkan semua yang kita butuhkan……”
Itulah komentar yang sering kita dengar dari berbagai pihak yang bagi sebagian orang merasa”Mampu” secara autodidak untuk belajar sendiri via online…………
Hal tersebut memang benar…..Bahkan Esha Flora berusaha agar para pihak dapat belajar sendiri via online. Banyak artikel yang dibuat dan di share via media online. Mudah-mudahan dapat membantu menambah wawasan dan pengetahuan para pihak.
Di sisi lain, maka ada kondisi yang memerlukan perhatian dan analisa yang kritis agar apa yang kita rencanakan dapat terwujud dengan baik, dan terhindar dari kegagalan maupun macet di jalan.
Komentar di atas, akan cocok dan tidak masalah bila kita hanya sekedar menambah wawasan saja, balajar menambah ilmu, itupun kalau kita mampu memahami materi yang ada di media online terkait pengetahuan yang diinginkan.
Masalah mulai akan timbul bila kita mempunyai rencana yang besar, rencana yang tidak main-main. Rencana yang akan menyerap modal dan investasi yang tidak sedikit. Rencana yang akan memakan waktu, tenga dan biaya yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Rencana ini terkait dengan suatu rencana pengembangan baru, atau diversifikasi, atau alternative usaha baru, atau penguatan usaha yang sudah ada yang semuanya terkait dengan pengembangan Kultur jaringan Tumbuhan.
Bila halnya seperti tersebut di atas, maka kita tidak bisa seenaknya tanpa ada target, bahkan seringkali deadline sangat mepet, sangat sempit sehingga dibutuhkan kemampuan untuk menguasai masalah dalam waktu cepat, benar, sistematis dan menyeluruh.
Dibutuhkan suatu perencanaan yang tidak boleh salah, tidak boleh meleset perencanaannya, tidak boleh ada masalah selama perjalanan dan tidak boleh gagal, karena hal ini melibatkan konsekuensi effort yang tidak sedikit. Bila sudah demikian maka kita bisa main-main, semua harus terencana dengan baik, semua harus benar dan fix, semua harus dapat diantisipasi bila ada masalah.
Sanggupkah kita melakukan itu semua tanpa adanya pengetahuan dan wawasan yang benar serta pengalaman yang handal ? Mungkinkah itu semua kita dapatkan di online? Apakah kita yakin bawa yang di online itu benar dan tidak salah? Apakah tidak ada yang dirahasikan informasi yang ada di online tersebut? Bagaimana kita bisa memastikan bahwa hal tersebut adalah benar? Dan tidak akan salah yang berdampak pada gagalnya semua rencana yang disusun?
Lalu pertanyaan berikutnya, dari mana kita mendapatkan semua informasi yang sangat banyak dan berderet tersebut yang harus dikuasai dengan cepat dan tidak “bertele-tele” (berlarut-larut) agar dapat membangun suatu rencana pengembangan laboratorium kutlur jaringan yang baik yang mampu mendukung program yang kita inginkan?
Maka kembali anda harus meneliti pihak-pihak yang memang dengan sebenarnya bermaksud membantu para pihak untuk dapat mengembangkan laboratorium kulturjaringan dengan baik. Pihak yang memang memberikan Pelatihan kultur jaringan tumbuhan dengan tulus untuk berbagi pengalaman agar para pihak dapat mengembangkan laboratorium kultur jaringan dengan baik. Anda harus mencari, meneliti dan mencari informasi, apakah pihak yang memberikan pelatihan benar-benar berkompeten dalam pengembangan kultur jaringan atau hanya sekedar “Makelar Pelatihan” yang hanya ingin cari keuntungan sesaat
Mari saya bantu Anda untuk megevaluasi hal tersebut di atas. Salah satu pihak yang memberikan Pelatihan Kultur Jaringan yang banyak tersebar di Indonesia ini adalah Esha Flora, Plant And Tissue Culture. Silahkan Anda cek informasi yang saya sampaikan yaitu:
1. Esha Flora sudah berdiri sejak tahun 2000 dan telah melatih ribuan peserta pelatihan di seluruh Indonesia.
2. Esha Flora berdomisili dan menetap dengan alamat dan kontak person yang jelas dan tidak fiktif, sehingga bila ada hal yang tidak diinginkan maka kita bisa langsung datang ke lokasi.
3. Bahkan Esha Flora mengundang Anda untuk melihat secara langsung pengelolaan Kultur Jaringan skala rumah tangga secara mandiri dan profesional serta kompeten.
4. Esha Flora dimiliki oleh sepasang alumni Biologi IPB 22 lulus tahun 1990 yang tidak diragukan kompetensinya karena pengalamannya yang telah sangat mapan. Bahkan pak Edhi Sandra adalah dosen Konservasi Tumbuhan DKSHE Fahutan IPB University, dan sampai saat ini masih aktif dan ,memang spesialisasinya adalah Kultur Jaringan Tumbuhan. Dan istrinya adalah seorang wanita perintis lingkungan, penggerak kelompok masyarakat dengan membina Kelompok Tani Dewasa Macodes.
5. Para pemilik Esha Flora dari kedua keluarga besar adalah keluarga besar IPB University, karena total terdapat 9 orang alumni IPB University dari kedua keluarga besar pemilik Esha Flora.
6. Esha Flora dengan tulus berusaha untuk dapat mengembangkan Kultur Jaringan di Indonesia. Hal ini merupakan beban moral dari Bapak Edhi Sandra sebagai seorang Dosen yang mempunyai kewajiban Tri Darma Perguruan Tinggi. Dan beliau berusaha untuk dapat mensosialisasikan dan mengaplikasikan kultur jaringan ke kalangan masyarakat bawah.
7. Banyak jejak dan bukti bahwa Esha Flora berusaha membantu masyarakat luas dalam pengembangan kultur jaringan terlihat dari berbagai media online yang ada seperti Website, blog, facebook, IG, dll.banyak artikel yang telah di buat oleh Esha Flora terkait kultur jaringan.
8. Alumni Peserta Kultur Jaringan yang sudah membangun laboratorium dan running dengan usaha kultur jaringan yang berbeda beda setiap peserta pelatihannya, di berbagai daerah di Indonesia
Kompetensi Esha Flora
Terkait Kompetensi Pemiliki dan Pelaku Esha Flora serta program yang dibuat oleh Esha Flora dalam membantu masyarakat luas dalam pengembangan Lab kuljar adalah:
1. Paket Pelatihan yang dibuat adalah paket pelatihan yang sangat padat dan sangat intensif. Paket pelatihan yang memasukkan semua tahapan teknis kultur jaringan sehingga para peserta dapat melihat dan mencobakan setiap pesertanya. Jadi peserta merasakan bagaimana rasanya melakukan setiap tahapan teknis kultur jaringan
2. Paket Pelatihan Esha Flora di setting untuk orang awam, siapapun dapat mengikuti Pelatihan Esha Flora walaupun latar belakang bukan pertanian. Bahkan pegawai Esha Flora adalah sebagian besar bukanlah sarjana, tapi keahlian dan keterampilannya sudah jauh lebih kompeten dibanding sarjana kultur jaringan.
3. Untuk itulah maka durasi pelatihan menjadi 4 hari mulai jam 09.00 sampai jam16.00. Wah lama sekali ? itu adalah komentar orang awam yang sepintas melihat Pelatihan Kultur Jaringan Esha Terlalu lama, dan sangat mahal biayanya. Apakah benar demikian? Coba kita evaluasi. 4 hari biaya 5 juta, berarti satu hari Rp. 1.250.000. Dan sekitar Rp. 3.000.000 dikembalikan atau dialokasikan untuk membiayai biaya operasional pelatihan Anda selama 4 hari tersebut. Sisanya untuk operasional laboratorium kultur jaringan, membayar tenaga kerja pelatihan sehingga boleh dibilang kami hanya mendapat sedikit kelebihan, itupun untuk biaya operasional lab. kuljar per bulan sudah sangat minim. Anda akan bisa merasakan kalau sudah mengelola suatu lab kultur jaringan nantinya.
4. Ir Edhi Sandra MSi adalah memang Dosen Kultur Jaringan Tumbuhan, beliau dipercaya untuk memberikan Pelatihan Vokasi Sertifikasi Kultur Jaringan Tanaman di BBPP Lembang dan sebaliknya Ibu Ir. Hapsiati adalah Asesor Kultur jaringan Tanaman.
5. Disisi lain, sebagai hasil Pelatihan Anda akan mendapatkan banyak hal terkait pengembangan kultur jaringan. Coba kita inventarisir materi apa saja yang Anda dapatkan selama pelatihan di Esha Flora yang tidak akan anda dapatkan di tempat lain
Hasil Pelatihan Kultur Jaringan Yang didapat Peserta.
I.Keterampilan Teknis Dasar
1. Teknis dasar persiapan lab, alat bahan habis pakai dan persiapan laminar Air Flow, Enkas dan Auotoclave yang benar.
2. Teknis dasar persiapan bahan eksplan
3. Teknis dasar dalam sterilisasi eksplan
4. Teknis dasar dalam inisiasi eksplan
5. Teknis dasar pembuatan media
6. Teknis dasar sterilisasi bahan dan alat tanam
7. Teknis dasar membuat ramuan stok media dan formula hormone
8. Teknis dasar membuat media alternatyif dan organic
9. Teknis dasar meracik media kultur dan media praktis
10. Teknis dasar dalam mengukur pH media dan mengaturnya agar sesuai dengan yang ditetapkan
11. Teknis dasar dalam pengoperasional Laminar Air Flow Cabinet
12. Teknis dasar pengoperasionalan Enkas
13. Teknis dasar dalam pengeporasionalan Autocalve
14. Teknis dasar subkultur
15. Teknis dasar penyelamatan eskplan
16. Teknis dasar aklimatisasi
17. Teknis dasar penyerbukan bunga anggrek
18. Teknis dasar Kultur anther
19. Teknis dasar menyebar biji anggrek
20. Teknis dasar Kultur meristem
II.Bekal Keilmuan dan Wawasan Penunjang
1. Persepsi dan Permasalahan kultur jaringan
2. Eksplan dan persiapannya
3. Karakteristik hormone dan fungsionalnya
4. Faktyor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan
5. Permasalahan Teknis dan non teknis yang akan diadapi dalam pengembangan kultur jaringan
6. Istilah dan Metode dalam kultur jaringan: Totipontensi, Kalus, Variasi Somaklonal, Embrio somatic, poliploid, metabolit sekunder, mutasi dan variegate, mutasi sinar gamma, kultur anther, kultur meristem, pertumbuhan minimal, konservasi invitro
7. Strategi dan tahapan pengembangan lab kuljar
8. Pemilihan jenis tanaman kultur yang akan dikembangkan
9. Perencanaan target dan produksi
10. Manajemen, quality qontrol dan quality insurance
11. SOP dalam kultur jaringan, tatatertib dan aturan
III. Dukungan Dan Fasilitas Pasca Pelatihan
1. Sebagai Alumni Esha Flora dan civitas Esha Flora, maka alumni peserta pelatihan diberi akses untuk bertanya tentang pengembangan kultur jaringan
2. Esha Flora memiliki Paket Alat bahan kultur jaringan 1.000 kultur dan 10.000 kultur bahkan sampai 1juta kultur. Hal ini membantu alumni untuk menyediakan seluruh pernik-pernik alat dan bahan yang sangat banyak tersebut, sehingga anda tinggal mengoperasionalkan laboratorium anda.
3. Esha Flora banyak memiliki artikel terkait kultur jaringan yang dapat diakses via online
4. Alumni peserta pelatihan akan di masukkan dalam grup WA Esha Flora yang di dalamnya berkumpul para ahli kultur jaringan, para pengusaha kultur jaringan, para dosen, peneliti, guru, laboran dan praktisi kultur jaringan, para pejabat terkait dengan kulturjaringan, bioteknologi dan pelatihan secara umum. Stakeholder terkait bioteknologi dan pertanian secara umum
5. Esha Flora secara berkala melakukan copy darat untuk mempererat silaturahmi dan meningkatkan sinergi dan kerjsama antar anggota grup.
Jadi dengan membayar Rp. 5.000.000 anda mendapatkan semua hal tersebut di atas.
Demikian uraian dari saya. Semoga dapat membantu Anda dalam memberikan keputusan.
Terima kasih
Bogor, Selasa, 3 Desember 2019. Esha Flora, Pland And Tissue Culture. Jam 20.32