MEREBUT
PELUANG TREND TANAMAN HIAS DAUN VARIEGATA DENGAN TEKNOLOGI KULTUR JARINGAN
Ir. Edhi Sandra
MSi. 1)
Ir Hapsiati 2)
Azizah Zahra S Hut 3)
1). Dosen
Konservasi Keanekaragaman Tumbuhan DKSHEFahutan IPBUniversity Kepala unit
Kultur Jraingan Divisi DKKKSHEFahutan IPBUniversity
Kepala
BioteknologiLingkungan PPLHLPPMIPB University Kepala SUA Konervasi IPB
University
Pendiri Esha
Flora, Plant And Tissue Culture
2). Pemilik dan
Pendiri Esha Flora, Plant And Tissue Culture
3) Pemilik dan Manajer Humas dan Promosi
PENDAHULUAN
Saat
ini sedang trend tanaman hias daun, tidak hanya di Indonesia tapi juga sampai
pada level internasional. Dan harga tanaman hias langka harganya sangat
fantastik. Ragam tanaman hias daun yang sangat beragam dan cantik, ditambah
dengan fenomena langka yaitu mutasi dan variegata maka nilai tanaman hias
tersebut akan melejit harganya menjadi sangat mahal dan menjadi kebanggaan
tersendiri bagi pemiliknya.
Indonesia
memiliki keanekaragaman tanaman hias yang sangat besar, oleh sebab itulah maka
Indonesia menjadi sumber plasma nutfah tanaman hias yang sangat potensial.
Banyak para pedagang tanaman hias daun tingkat dunia, khusus datang ke
Indonesia untuk berburu langsung ke alam. Dengan situasi dan kondisi di
Indonesia seperti sekarang ini, para pedagang dari luar negeri dapat bermain
”petak umpet” untuk dapat membawa tanaman hias liar Indonesia ke luar negeri.
Berbagai
cara dapat dilakukan oleh mereka untuk dapat membawa tanaman hias daun
variegata tersebut, tapi juga mereka mulai lelah untuk dapat mengumpulkan
berbagai ragam tanaman hias di pelosok daerah karena, warga Indonesia sudah
mengetahui nilai komersial tanaman hias tersebut sehingga mereka bermain harga.
Dan warga negara Indonesia ada juga yang berkepribadian kurang baik sehingga
para pedagang tersebut jera untuk berhubungan langsung dengan beragam pedagang
lokal. Mereka akan mencari semacam partner untuk dapat membantu mereka dalam
memenuhi kebutuhannnya.
Permintaan
tanaman hias daun menunjukkan permintaan yang sangat baik dan meningkat terus.
Dalam hitungan bulan peningkatan harga tanaman hias daun, khususnya “Monstera
Variegata” mengalami peningkatan harga yang sangat spektakuler, misal minggu
lalu harga masih dikisaran Rp. 300.000 untuk bibit monstera variegata 2- 3 daun
, maka minggu berikutnya sudah mencapai Rp. 700.000 sampai 1 jutaan. Bahkan
saat ini sudah mencapai 2-3 jutaan untuk monstera variegata ukuran kecil.
Pada
perdagangan tingkat dunia kita akan bersaing dengan seluruh pedagang di tingkat
internasional. Pedagang internasional yang terkenal handal adalah Thailand.
Mereka selalu lebih dulu dan lebih cepat di dalam mengantisipasi peluang pasar,
sementara Indonesia yang seharusnya berperan sebagai sumber atau pusatnya
tanaman hias daun, bolak-balik ketinggalan. Pada saat kita sadar harga bagus
dan prospek bagus, dan pada saat kita baru mulai akan memperbanyak tanaman hias
tersebut, maka dari Thailand sudah banjir dengan produk tanaman hias daun
kultur jaringan dan harganya sangat menggiurkan dalam hal margin keuntungan
yang bisa diambil oleh para reseller sehingga, semua pelaku akhirnya berlomba
untuk memasarkan produk Thailand tersebut.
Untuk
itulah maka saya menulis artikel ini dengan harapan dapat menggugah kita semua
untuk dapat bangkit dan melawan strategi dagang para pengusaha dari negara
maju. Pertanyaannya adalah apakah kita mampu? Maka jawabannya adalah sangat
mampu. Kita hanya perlu memperkuat tekad, memperrapat barisan, mengumpulkan
semua potensi yang ada, dan berstrategi dengan sinergi dari semua potensi yang ada.
Indonesia
Adalah Pasar Tanaman Hias Yang Sangat Besar
Bila kita coba
inventarisir para pelaku tanaman hias di Indonesia maka, di sekitar jabodetabek
saja sudah ribuan para pelaku tanaman hias. Di sekitar bogor dan Jakarta,
Pusat-pusat para petani tanaman hias adalah Ciapus taman sari, Pondok Bitung,
Ciampea, Cimande, Sukahati cibinong, Gunung bunder, tangerang selatan, komplek
DKI, sawangan, depok tersebar ribuan para petani tanaman hias. Mereka
sebenarnya sangat responsif terhadap ilmu-ilmu pengetahuan praktis yang
bermanfaat tapi, tidak banyak informasi positif yang dapat meningkatkan secara
signifikan hasil budidaya tanaman hiasnya. Belum lagi bila kita lihat
group-group komunitas tanaman hias daun baik di facebook, instragram, washapp
Para pelaku tanaman hias secara
garis besar dibagi menjadi beberapa kelompok
1. Petani tanaman
hias yang mereka berusaha memperbanyak tanaman hais yang dimilikinya dengan
situasi dan kondisi seadanya, biasanya yang diperbanyak adalah-tanaman tanaman
yang cepat perputarannya karena mereka perlu untuk makan hari ini. Dan mereka berusaha
untuk ikut bermain ombak pasar dengan ikut memperbanyak tanaman hias eksklusif.
2. Petani tanaman
hias koleksi, yaitu petani tanaman hias yang mulai memprioritaskan jenis-jenis
tanaman hiasnya pada jenis-jenis eksklusif langka dan komersial, biasanya mereka
inilah yang akan memperbanyak tanaman hias yang mereka dapat dari importir atau
sebaliknya yang mensuplai tanaman hias lokal langka yang mereka dapat dengan
cara berburu ke berbagai daerah dan pedagang dan mensuplainya ke para pengusaha
dan perusahaan eksportir.
3.
Pedagang tanaman hias berdasi, adalah pemain single person atau perorangan yang
dengan pendidikannya yang sudah memadai untuk dapat mengekspor tanaman hias
yang dimilikinya mulai dengan jumlah yang kecil mengekspor dan mengimpor
tanaman hias ke luar dan ke dalam negeri.
4.
Pengusaha dengan perusahaan legal formal yang memang sudah
professional dalam mengusahakan tanaman hias, sudah biasa untuk ekspor dan
impor.
Secara parsial,
secara terpisah, masing-masing pelaku tanaman hias sudah mendapatkan margin
keuntungan yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya trand tanaman hias.
Mereka sudah sibuk untuk melayani pesanan dan order yang ada. Tapi sebenarnya
secara nasional Indonesia menjadi konsumen dari Negara Thailand dengan produk
kultur jaringan tanaman hias hasil kultur jaringan yang diproduksi masal dengan
kontinuitas produk yang stabil, kualitas yang bagus. Indonesia hanya menjadi
pasar atau konsumen saja.
Seandainya para
pelaku tanaman hias Indonesia mau saja saling bersinergi, mau saling kompak dan
solit untuk membuat strategi agar kita tidak hanya sebagai target pasar, tidak
hanya sebagai konsumen, tapi kita sebagai produsen, Indonesia sebagai pusat trand
tanaman hias terbesar di dunia, dengan produk-produk berkualitas yang secara
kontinu dihasilkan dengan seri-seri yang terbarunya. Memang di awal kita harus
menahan diri dari kemauan untuk memperkaya diri, tapi dengan sabar menunggu
agar semua pelaku di Indonesia siap dan mampu mengekspor tanaman hias secara
bersama-sama ke seluruh dunia. Komunitas solit dan kuat untuk saling bersinergi
dan saling memperkuat perlawanan dalam berbisnis dengan negara luar. Insyaa
Allah kita sedang mengarah kearah tersebut.
Esha Flora Merintis Kerjasama
Merebut Peluang Trand Tanaman Hias Daun
Dalam rangka
merebut peluang trand tanaman hias daun variegate ini, Group WA Esha Flora
sudah merintis group kecil yang focus pada penelitian dan pengembangan tanaman
mutasi dan variegata. Dan ditahap awal yang sudah dan sedang berjalan adalah
program Esha Flora dengan seorang anggota mitra Esha Flora yang awalnya
kerjasama jasa inisiasi, kemudian ditingkatkan dalam rangka merebut peluang
trand pasar tersebut.
Mitra ini menyediakan
semua keperluan untuk mengoperasionalkan program pengembangan kultur jaringan
tanaman hias daun variegata, dan Esha Flora dengan semua kemampuan dan
pengalamannya berusaha untuk mengkulturkan dan menginduksi mutasi dan
variegata. Untuk dapat merebut peluang trand, maka tidak cukup hanya sekedar
program riset inisiasi tapi juga harus dibuat suatu program percepatan
multiplikasi hasil kultur jaringan dengan berbagai cara agar hasil kultur
variegata dapat diproduksi dalam waktu yang secepat-cepatnya.
Strategi Teknis Kultur Jaringan untuk Merebut Peluang
Trand Tanaman Hias Daun
1.
Memperbanyak jumlah bahan indukan monstera variegata
dan tanaman lainnya untuk diambil bahan eksplannya. Berarti bahwa jumlah
eksplan yang di inisiasi adalah jumlah besar agar di dapat eksplan steril dalam
jumlah besar dan pada akhirnya dapat dimultiplikadsi dalam jumlah besar.
2.
Meningkatkan peluang keberhasilan inisiasi dengan
meningkatkan dan mengintensifkan program karantina kultur jaringan, perendaman
antibiotik dengan air beroksigen tinggi dan meningkatkan peluang keberhasilan
inisiasi dengan penggunaan PPM atau antibiotik dalam setiap media yang
digunakan untuk inisiasi dan subkultur
3.
Melakukan penyelamatan yang intensif dan secepatnya
bila terjadi gejala kontaminasi
4.
Mengoptimalkan bahan indukan eksplan dengan
pemberian perlakuan hormon tunas agar tumbuhnya tunas setelah diambil eksplan
awal akan lebih cepat dan lebih banyak, sambil terus diberi perlakuan
karantina.
5.
Pengambilan eksplan dari bahan indukan eksplan
secara berkala disamping dilakukan terus subkultur dari eksplan yang sudah steril.
6.
Subkultur yang dilakukan secepatnya bila eksplan
sudah menunjukkan pertumbuhannya, baik berupa kalus, embrio somatik, atau mata
tunas atau bahkan organ tanaman yang kemudian akan dirajang dan diberi
perlakuan media embrio somatik.
7.
Komposisi hormon yang kuat dengan dukungan
komponen-komponen pertumbuhan yang lengkap dan memadai.
8.
Evaluasi dan kontrol program yang intensif agar hal-hal
yang kurang efisien dan kurang efektif dapat ditingkatkan lagi sehingga akan
terus meningkat.
9.
Mengkulturkan berbagai jenis tanaman hias daun yang
sedang ngetrend dan diminta pasar.
10.
Menginduksi mutasi dan variegata dengan perlakuan
bahan kimia dan perlakuan sinar gamma untuk memunculkan ragam variasi mutasi
dan variegata. Hal ini penting untuk memunculkan varietas- varietas mutasi atau
variegata baru yang peluncurannya diatur sedemikian rupa sehingga , misalnya
setiap tahun akan di rilis satu varietas variegata baru.
11.
Formula media yang subur, lengkap dan kuat formula
hormon multiplikasinya. Bisa juga dijajaqi peluang penggunaan shaker untuk
mempercepat perbanyakan kloning jumlah besar.
12.
Melakukan teknologi percepatan perbanyakan bibit
hasil kultur jaringan dengan teknologi stek mikro saat proses aklimatisasi.
13.
Menentukan ragam produk yang akan diproduksi, yang
masing-masing produk dengan karakter yang berbeda dan ada peluang pasarnya
14.
Menentukan strategi pemasaran yang sedemikian rupa
sehingga dapat membantu para pelaku di tanah air untuk dapat menerima margin
keuntungan dari produk yang dibuat. Jangan mengutamakan ekspor tapi tidak
membantu para pelaku di tanah air.
15. Perlu
mengumpulkan informasi mengenai program pengembangan kultur jaringan yang
dilakukan oleh negara lain dan harus kita antisipasi dengan membuat produk
saingan yang lebih baik dari produk mereka sehingga pasar bisa beralih pada
produk yang kita buat, hal ini betul-betul membutuhkan keterampilan, modal
besar dan kekompakan yang tinggi.
Situasi dan Kondisi Saat Ini
1. Tanaman hias daun
variegata sedang naik daun, harga melambung tinggi permintaan luar negeri
sangat banyak. 2. Banyak pengusaha luar negeri yang minta tanaman hias daun
variegata ke para pelaku tanaman hias dalam negeri. Hal ini membuat pasar dalam
negeri juga tergugah dan harga naik terus.3. Menurut Informasi dalam waktu dekat ini Thailand sudah akan siap akan mensuplai
pasar dengan produk tanaman hias daun kultur
jaringannya. 4.
Saat ini Esha Flora kerjasama dengan mitra sudah berhasil mengkulturkan
beberapa jenis tanaman hias daun, tapi sayang jumlah kultur masih sedikit. Oleh
sebab itulah dilakukan percepatan perbanyakan jumlah eksplan dengan menambah
jumlah indukan bahan eksplan.
Strategi Perang Pasar Tanaman Hias Variegata
1.
Secepat mungkin kulturkan semua jenis tanaman hias
daun yang mempunyai nilai komersial saat ini.
2.
Jumlah bahan indukan eksplan minimal 100 bibit
tanaman agar dapat dihasilkan eksplan steril yang cukup banyak, dan secepat
mungkin multiplikasi untuk mencapai jumlah target. Pengambilan bahan eksplan
terus secara berkala dan intensif
3.
Fokus dan prioritaskan pada satu jenis yang terbaik
dengan harga terbaik dan komersial tinggi, tambah bahan indukan eksplan,
intensif pengambilan bahan eksplan, percepat hasil multiplikasi percepatan
perbanyakan dengan stek mikro di tahapan aklimatisasi.
4.
Pengembangan varietas unggul variegata baru, dengan
memberikan perlakuan mutasi dan variegata pada jenis tanaman komersial tinggi,
atau pada tanaman yang memang sudah variegata untuk meningkatkan kualitas variegatanya.
5.
Begitu masuk varietas unggul baru dari luar negeri
maka langsung beli borong minimal seratus pot tanaman kalau bisa sekitar 300 –
500 pot dan langsung dikulturkan, tujuan adalah untuk membuat produk varietas
unggul tersebut bertujuan untuk menstop arus produk tanaman hias dari luar.
Hasil kultur jaringan
6.
Produk tanaman hias yang diproduksi untuk menghambat
arus produk dari luar negeri harus lebih berkualitas, lebih baik, lebih unggul
dan lebih murah, mudah akses untuk mendapatkannya. Dan bila harga tetap tinggi dan permintaan tetap bagus maka layak
untuk dibuat perlakuan induksi mutasi dan variegata untuk menghasilkan varietas
unggul baru, sehingga dapat menyaingi produk dari luar negeri.
7.
Membuat trend baru yang disukai pasar yang diprogram
secara berkala sehingga kita akan menguasai pasar terus dan harus bersiap bahwa
lawan juga akan mengcopy produk kita sehingga kita harus selalu siap dengan
varietas-varietas unggul baru.