Oleh : Ir Edhi Sandra Msi
1. Kepala Unit Kultur Jaringan, Bagian Konservasi Tumbuhan, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
2. Kepala Laboratorium Bioteknologi Lingkungan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Institut Pertanian Bogor.
Banyak orang yang terkecoh dengan adanya perubahan bentuk atau warna pada tanaman hiasnya dan itu dianggap sebagai mutasi, tapi ternyata perubahan tersebut kembali normal. Apa bila hal ini terjadi pada tanaman yang diperjual belikan, maka tak jarang akan menimbulkan keributan. Lalu pertanyaannya adalah darimana sajakah variasi itu dapat muncul dan apa penyebabnya? Bersifat stabil atau permanen atau sementara? Banyak pihak yang mempertanyakan ini. Simpangsiurnya persepsi dan pengetahuan membuat banyak orang menjadi bingung. Oleh sebab itulah saya akan berusaha menjelaskan faktor yang dapat menyebabkan variasi tersebut dan menjelaskan penyebabnya.
Rumus Umum
Secara garis besar maka bentuk tumbuhan dipengaruhi oleh:
F = G + H + M
Keterangan:
- F = Fenotipe : Bentuk Tumbuhan (baik yang fisual, anatomi dan fisiologi.
- G = Genotipe : Rangkaian gen yang mengekspresikan bentuk dan sifat tertentu
- H = Lingkungan : Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
- M = Manajemen : Perlakuan manusia yang diterapkan terhadap tanaman (budiadaya).
Fenotipe
Ekspresi yang muncul karena rangkaian gen tertentu. Ekspresi tersebut bisa berupa bentuk penampakan dari luar (morfologi), bentuk bagian dalam (anatomi), fisiologi tumbuhan tersebut.
Genotipe
Pada Tumbuhan, setiap selnya mengandung rangkaian genetik yang lengkap, hal ini diperkuat dengan adanya teori ”Totipotensi” (yaitu total genetik potensi) yang ada dalam satu sel. Maksudnya setiap sel dari tumbuhan, mempunyai peluang untuk tumbuh menjadi tumbuhan seperti induknya. Rangkaian gen tersebut direplikasikan atau dicetak setiap kali sel akan membelah (replikasi DNA). Nah pada saat replikasi inilah ada peluang terjadinya salah cetak, yang berdampak pada berubahnya ekspresi yang muncul.
Replikasi DNA terjadi pada sel yang sedang membelah. Sel yang membelah dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:
1. sel meristem
2. sel organ
Bila yang membelah tersebut adalah sel meristem maka mutasi yang terjadi akan bersifat permanen, karena terbawa oleh sel meristem tersebut. Tapi bila mutasi yang terjadi pada sel organ yang sedang membelah, contoh: pucuk daun yang tumbuh membesar, pentil buah yang tumbuh membesar, batang yang sedang tumbuh. Dalam hal ini mutasinya hanya bersifat permanen di organ tersebut, tapi tidak diturunkan pada anaknya, karena hanya organ tersebut.
Dalam hal ini kita bisa mengkulturkan organ yang termutasi tersebut dan akan mendapatkan bibit yang mutasi.