Salah satu hal yang bikin puyeng dan keder. para pelaku kultur jaringan adalah “KONTAMINASI”. Jika mendengar kata ini disebut, - otomatis tingkat produksi menurun secara drastis.
Kontaminasi dapat berasal dari beberapa penyebab sebagai berikut: sterilisasi media yang kurang sempurna, lingkungan kerja dan pelaksanaan/cara kerja saat penanaman, eksplan, molekul-molekul atau benda-benda asing berukuran kecil yang jatuh atau masuk ke dalam botol kultur jaringan setelah penanaman dan ketika diletakkan di ruang kultur.
Sebelum sterilisasi media dilakukan, hal-hal yang harus diperhatikan adalah proses pembuatan media kultur jaringan. Biasakan membersihkan berbagai sarana dalam kegiatan kultur (pipet, botol-botol kultur, dll) dengan melakukan sterilisasi berulang atau dibersihkan dengan desinfektan. Saat sterilisasi media, penggunaan autoklaf (cuci autoklaf 1minggu sekali) sebaiknya tetap dijaga kestabilan jarum penunjuk suhu dan tekanan. Usahakan jarum tetap pada posisi 121-126oC dan 1,5 atm selama 25-30 menit dengan cara mengatur nyala api. Setelah media dikeluarkan dari autoklaf sebaiknya karet pada penutup ditambah lagi, kemudian masukkan botol media ke dalam kantong plastik bening yang sebelumnya di semprot alkohol 70%.
Jika sterilisasi media telah berhasil dilakukan, hal lain yang perlu diperhatikan agar kontaminasi jauh dari jangkauan adalah lingkungan kerja dan pelaksanaan/cara kerja saat penanaman. Sterilisasi ruangan dilakukan dengan menyemprotkan alkohol 90% dengan hand-sprayer. Sedangkan sterilisasi lantai dengan menggunakan kain pel yang dibasahi dengan alkohol 90%.
Pengangkutan alat-alat ke dalam ruang penabur sebaiknya menggunakan meja dorong, supaya semua peralatan dapat terbawa ke dalam ruangan sekaligus. Dengan cara demikian daun pintu ruangan tidak terlalu sering dibuka sehingga sterilisasi ruangan tetap terjamin.
Saat sebelum pelaksanaan penanaman dan saat pelaksanaan penanaman pun, sterilisasi harus dilakukan. Kotak tanam harus disterilisasikan terlebih dahulu dengan menyemprotkan alkohol 70% ke dalamnya. Semua peralatan yang akan dimasukkan ke dalam kotak tanam, terlebih dahulu disemprot alkohol 70%. Saat pelaksanaan, sterilisasi dilakukan dengan mengelap permukaan kotak tanam dengan alkohol 70%.
Dari sekian banyak penyebab kontaminasi, dari eksplanlah yang paling sulit diatasi karena dalam hal ini metode sterilisasi harus selektif. Walaupun sterilisasi telah dilakukan dengan berbagai cara, namun kadang-kadang kontaminasi tetap saja terjadi. Dalam hal ini dikarenakan pada eksplan telah terjadi kontaminasi internal. Cara penanggulangannya dilakukan treatment pada tanaman yang akan dijadikan sebagai sumber eksplan. Treatment-nya adalah dengan mengkarantina tanaman induk dengan disemprot bakterisida, fungisida selama 3 bulan setiap hari dengan konsentrasi 150-200 mg/l.
Sebelum dilakukan sterilisasi dalam laminar, eksplan dicuci dengan detergen dan eksplan dibilas dengan air hingga benar-benar bersih. ☺☺☺