INISIASI
TANAMAN
Karantina indukan, Sterilisasi tanaman, dan Penanaman eksplan
(ESHA FLORA X IAAS IPB)
Inisiasi merupakan teknik
mendapatkan kultur steril dengan mengambil kultur eksplan tanaman yang melewati
berbagai proses sterilisasi. Umumnya
tahap inisiasi mengambil dari mata tunas tanaman. Sterilisasi eksplan, yaitu
proses menghilangkan mikroba (bakteri, jamur) dari tanaman. Prinsip sterilisasi
harus mendapatkan tanaman yang steril, dosis yang tepat agar tanaman hidup dan
mikroba mati. Tahapan tersulit dari proses inisiasi ini adalah sterilisasi
eksplan karena setiap tanaman mengandung mikroba terutama tanaman yang akan
dikulturkan tumbuh di daerah tropis. Umumnya persentase keberhasilan dari
proses inisiasi berkisar 10%.
Adapun tahapan dari inisiasi ialah
sebagai berikut ;
1. Karantina indukan
2. Sterilisasi eksplan pra laminar
3. Sterilisasi di Laminar
4. Penanaman
1.
Karantina Indukan
Karantina indukan dilakukan untuk
mengeliminir adanya mikroba endofit, menyuburkan daya tahan tanaman indukan,
serta mempercepat pertumbuhan sel. Tindakan yang perlu dilakukan pada tahap ini
di antara lain :
- Pemberian ZPT atau hormon
seperti auksin, sitokinin, maupun giberelin.
- Pemberian fungisida dan
bakterisida, seperti benlox (fungisida) dan agrept (bakterisida).
- Pemberian pupuk anorganik
seperti gandasil, growmore, dan pupuk NPK lainnya. Jika tanaman diberikan
pupuk organik khawatir akan memperbanyak bakteri endofit sehingga
digunakan pupuk anorganik untuk memperkuat kondisi indukan.
2.
Sterilisasi pra laminar
-
Potong-potong
eksplan, bagian daun dibersihkan pakai alkohol 70%
-
Aliri
air mengalir selama 15–30 menit untuk mengeluarkan fenol dari tanaman dan juga
menghilangkan mikroba yang masih terdapat di eksplan tanaman.
-
Kocok
dengan larutan fungisida 0.2 gram dan bakterisida 0.2 gram dalam 100 ml selama
30–60 menit. Tanaman kehutanan membuttuhkan larutan fungisida dan bakterisida
yang lebih banyak, yakni umumnya 2 gram dalam 100 ml selama 1 jam.
-
Bilas
hingga bersih
-
Rendam
dengan larutan antibiotik (Streptomycin) 10 ml dalam 90 ml air steril, lalu di
aerator selama 1 jam hingga 16 jam. Aerator yang digunakan di Esha Flora
dimodifikasi, aerator dimasukkan ke dalam wadah yang ditutup dengan Hepa filter
. Hepa merupakan filter dari laminar yang fungsinya untuk menyaring mikroba
sehingga angin atau udara yang masuk bersifat steril.
3.
Sterilisasi di Laminar
-
Tanaman
dibilas air steril
-
Eksplan
direndam, kemudian dikocok dalam larutan clorox atau bayclin 15% (7 menit)
-
Perendaman
kembali dengan konsentrasi 5% selama 7 menit, dilakukan bertahap agar
mengurangi terjadinya kontaminasi dan menghindari terjadi kerusakan jaringan
tanaman yang penting.
-
Bilas
dengan air steril selama 5 menit
-
Jika
tingkat kontaminasi tinggi bisa menggunakan HgCl 10mg/100ml (3-10 meneit).
Eksplan yang digunakan pada bagian pucuk muda direndam selama 3 menit sedangkan
eksplan yang digunakan pada bagian pucuk tua perendaman bisa mencapai 7 menit .
-
Eksplan
dibilas 3 kali dengan air steril masing-masing 5 menit. Harapannya eksplan
tanaman benar-benar dalam kondisi steril.
-
Siap
ditanam
4.
Penanaman
Perbedaan penanaman di enkas dan di
laminar
-
Enkas
: Tidak perlu bunsen dan punya ruang gerak lebih terbatas dibanding laminar,
serta ruangan tertutup dan sudah disterilisasi menggunakan alkohol sehingga
kemungkinan eksplan terkontaminasi oleh mikroba lebih kecil. Sterilisasi
menggunakan alkohol dan air steril yang dicampur dengan betadine.
-
Laminar:
Lebih bebas bergerak, dapat menggunakan bunsen untuk pensterilan alat. Selain
untuk pensterilan alat bunsen juga digunakan untuk sterilisasi biji anggrek
karena inisiasi biji anggrek harus dibakar di dalam laminar. Selain itu,
di laminar juga mempunyai lampu UV yang
berguna untuk sterilisasi (membunuh mikroba).
Proses
pengambilan eksplan tanaman
Janda
Bolong (Monstera adansonii) dan
Puring (Codiaeum variegatum)
A.
Sterilisasi luar (sebelum
sterilisasi di dalam laminar)
Alat :
- Gelas ukur
- Saringan
- Talenan,
- Scalpel untuk memotong tanaman.
- Tisu
Bahan :
- Air pureit
- Spray isi alkohol,
- Fungisida dan bakterisida
(masing-masing 0,1 gr + 100 ml air)
- Deterjen (1 gr larut 100 ml
air)
- Antibiotik yaitu streptomycin
(10 ml)
Langkah Kerja:
- Sayat dan ambil batang bertunas
Janda bolong, pangkal batang
yang berwarna cokelat dan hitam dibersihkan.
- Untuk tanaman Puring yang diambil ialah daunnya.
daun dipotong menjadi bagian-bagian kecil.
- Kedua eksplan disemprot
terlebih dahulu dengan alkohol 70% untuk dibersihkan, kemudian usap
menggunakan tisu.
- Dibersihkan kembali menggunakan
air mengalir selama 30 menit
- Dengan menggunakan pinset,
eksplan dimasukkan ke dalam botol berisi deterjen, kemudian botol
digoyangkan selama 10 menit.
- Buang air deterjen, lalu bilas
eksplan menggunakan air pureit hingga benar-benar bersih
- Masukkan eksplan ke dalam botol
bakterisida, dan goyangkan botol selama 30 menit
- Bilas dengan air pureit hingga
bersih
- Kemudian masukkan kembali
eksplan ke dalam botol fungisida, dan goyangkan botol selama 30 menit
- Bilas dengan air pureit hingga
bersih
- Eksplan diberi antibiotik
(streptomycin) 10 ml
- Terakhir dalam proses
sterilisiasi luar yakni proses aerator selama 1 jam, proses aerator adalah
proses pemberian oksigen kepada tanaman, jika eksplan kurang bersih maka
akan muncul busa disekitar eksplan.
B.
Sterilisasi dalam laminar
Alat :
- Tiga botol selai (alkohol +
betadine, air steril, dan wadah sampah)
- Bunsen
- Cawan petri
- Pinset
- Scalpel
- Tisu steril
Bahan :
- Eksplan tanaman
- Alkohol
- Betadine
- Media tanam
- Air steril
Langkah Kerja :
- Menyemprot tangan menggunakan
alkohol 70% agar tetap steril.
- Menyiapkan 2 botol selai yang
berisi air steril, kemudian memasukkan eksplan ke dalam botol 1 berisi air
steril dan dikocok sebanyak 2 kali pengulangan pada botol yang berbeda
selama 3 menit. Pengambilan eksplan menggunakan pinset.
- Menyiapkan larutan HgCl2 10%
(10 ml HgCl dicampur dengan 90 ml air steril) yang juga diteteskan tween
sebanyak 3 tetes, kemudian eksplan yang sudah disterilkan direndam dan
dikocok pada larutan HgCl2 selama 7 menit.
- Memasukkan eksplan ke dalam air
steril, kemudian dikocok selama 5 menit. Proses ini dilakukan sebanyak 2
kali pengulangan pada botol yang berbeda.
- Memasukkan eksplan ke larutan
Clorox 15% atau Bayclin (15 ml Clorox + 85 ml air) kemudian digoyangkan
selama 7 menit. Perhatikan kondisi tanamannya apabila sudah memutih
kurangi lagi SOP waktunya.
- Memasukkan eksplan ke dalam air
steril, kemudian dikocok selama 5 menit. Proses ini dilakukan sebanyak 3
kali pengulangan pada botol yang berbeda.
Langkah Kerja Penanaman :
- Menyiapkan cawan petri dan
menyalakan bunsen menggunakan korek.
- Memasukkan eksplan ke dalam air
steril, kemudian dikocok selama 5 menit. Proses ini dilakukan sebanyak 2
kali pengulangan pada botol yang berbeda.
- Cawan petri diberikan betadine
dan alkohol 70% kemudian digoyang-goyangkan sampai betadinenya merata
(bisa digoyangkan dalam posisi terbalik).
- Cawan petri dibersihkan
menggunakan tisu steril, kemudian cawan petri dibakar menggunakan bunsen.
- Memasukkan tisu steril ke dalam
cawan petri, tisu ini akan digunakan sebagai tempat atau wadah eksplan.
Kondisi cawan petri diusahakan harus selalu dalam kondisi tertutup.
- Membakar ujung pinset
menggunakan bunsen setiap akan digunakan, kemudian pinset tersebut
dimasukkan ke larutan betadine. Apabila terdapat bagian ujung eksplan
tanaman berwarna putih, maka harus dilakukan pemotongan.
- Menyiapkan media tanam, air
yang ada di media dibuang, kemudian mulut botol dibakar dengan bunsen dan bagian ujung
pinset jangan menyentuh mulut botol atau media tanamnya.
- Memasukkan eksplan ke dalam
media menggunakan pinset, posisi pinset miring, dan posisi tunas Janda bolong menghadap ke atas
(tunas di atas) sedangkan eksplan Puring
ditanam dengan posisi daunnya langsung ditancapkan atau tulang daunnya
yang ditancapkan ke media tanam.
+ Proses Wrapping eksplan yang sudah ditanam pada media
Sebelum eksplan dimasukkan pada
ruang inkubasi, botol eksplan dibungkus terlebih dahulu dengan plastik wrapping ;
-
Botol
selai : hanya dengan membungkus pinggiran tutup botol dengan plastik wrap
-
Botol
asi : setelah dikencangkan dengan karet, tutup botol harus menggunakan
aluminium foil baru kemudian dibungkus dengan plastik wrap
+ Proses pelabelan botol eksplan
Botol eksplan yang siap dimasukkan
ke dalam ruangan inkubasi terlebih dahulu diberi label. Adapun ketentuan
pelabelan ialah dengan mencantumkan nama tanaman, tanggal inisiasi, media serta
eksplan yang digunakan.