Efek lain dari cahaya diluar fotosintetis adalah mengendalikan wujud tanaman, yaitu perkembangan struktur atau morfogenesisnya. Pengendalian morfogeneis oleh cahaya disebut fotomorfogenesis.
Agar cahaya mampu mengendalikan perkembangan pertumbuhan maka tumbuhan harus menyerap cahaya.
Empat penerima cahaya dalam tumbuhan :
1. Produksi klorofil terpacu oleh cahaya
2. Pembukaan daun terpacu oleh cahaya
3. Pemanjangan batang terhambat oleh cahaya
4. Perkembangan akar terpacu oleh cahaya.
FITOKROM
Penemuan sitokrom dari hasil pengamatan 1920, bahwa perbandingan lamanya masa penyinaran dan masa gelap mengendalikan pembungaan pada tumbuhan tertentu.
C tk tumbuhan hari pendek (membutuhkan waktu malam yang lebih panjang untuk berbunga), akan terhambat bila dalam waktu malammnya diseling ada cahaya dalam waktu singkat. Yang paling efektf adalah cahaya merah jauh yang menghambat pembungaan tumbuhan hari pendek.
Cahaya merah memacu perkecambahan biji-bijian, tetapi cahaya merah jauh dan biru menghambat. Cahaya merah jauh panjang gelombangnya lebih panjang dr cahaya merah 700-800nm (diatas 760 tdk terlihat oleh mataatau infra merah dekat).
Pigmen cahaya merah disebut Pr (666nm) , pigmen cahaya biru dapat diubah oleh cahaya merah menjadi Pfr (730 nm)yang dapat menyerap cahaya merah jauh (warna hijau zaitun). Dan pigmen biru bias dihasilkan oleh Pfr.
Fitokrom merupakan homodiner dr dua polipeptid identik, dgn Bm 120 kDa Polipeptid tadi masin2 mempunyai gugus prostetik disebut kromofor yang menempel pada atom belerang pada residu sisteinnya. Kromofor ad tetrapirol rantai terbuka,tersebut serupa dgn [pigmen pikobulin utk fotosintesis ganging merah dan sianobakteri Perubahan cis-trans g mengubah Pr menjadi Pfr
KRIPTOKROM penerima cahay biru/UVA
UV A panjang gel antara 320-400 nm. Kriptokrom antara 320-500 nm, diduga berupa flavoprotein (melekat antara protein dan riboflavin), diduga bersatu dgn prot sitokrom pada membram plsma. Puncak kerjanya di daerah biru-ungu 450 nm
Peranan cahaya pada perkecambahan biji
Biji yg membutuhkan cahaya untuk perkecambahan disebut fotodorman, Dormansi adalah kegagalan berkecambah walaupun kelembaban dan suhu cocok. Suhu tinggi menurunkan tingkat Pfr dalam biji. Dormansi biji fotodorman akan berakhir oleh cahaya bila biji terimbibisi sebagian atau sepenuhnya. Dengan wakyu imbibisi beragam.
Jumlah klorofil yg terdapat pada embrio penting apakah biji akan fotodorman atau tdk. Sebabnya klorofil akan menyerap panjang gel erah jauh dan akan menghalangi pembentukkan Pfr dalam embrio yg masak, biji matang (tdk ada klorofil), akan membutuhkan pg merah hari panjang lebih banyak hasilkan biji fotodorman. (kuljar)
Agar cahaya mampu mengendalikan perkembangan pertumbuhan maka tumbuhan harus menyerap cahaya.
Empat penerima cahaya dalam tumbuhan :
- fitokrom, paling kuat menyerap cahaya merah dan merah jauh. Ada juga fitokrom penyerap cahaya biru.
- kriptokrom, sekelompok pigmen yang serupa mampu menyerap cahaya biru dan panjang gelombang ultraviolet 320-400 nm, karena peran pentingnya pada kriptogram (tumbuhan tak berbunga).
- Penerima cahaya UV-B, senyawa tak dikenal/bukan pigmen yg menyerap radiasi UV 280-320 nm
- Protoklorofilida a, pigmen cahaya yang menyerap cahaya merah dan biru , bias tereduksi menjadi klorofil Aa.
1. Produksi klorofil terpacu oleh cahaya
2. Pembukaan daun terpacu oleh cahaya
3. Pemanjangan batang terhambat oleh cahaya
4. Perkembangan akar terpacu oleh cahaya.
FITOKROM
Penemuan sitokrom dari hasil pengamatan 1920, bahwa perbandingan lamanya masa penyinaran dan masa gelap mengendalikan pembungaan pada tumbuhan tertentu.
C tk tumbuhan hari pendek (membutuhkan waktu malam yang lebih panjang untuk berbunga), akan terhambat bila dalam waktu malammnya diseling ada cahaya dalam waktu singkat. Yang paling efektf adalah cahaya merah jauh yang menghambat pembungaan tumbuhan hari pendek.
Cahaya merah memacu perkecambahan biji-bijian, tetapi cahaya merah jauh dan biru menghambat. Cahaya merah jauh panjang gelombangnya lebih panjang dr cahaya merah 700-800nm (diatas 760 tdk terlihat oleh mataatau infra merah dekat).
Pigmen cahaya merah disebut Pr (666nm) , pigmen cahaya biru dapat diubah oleh cahaya merah menjadi Pfr (730 nm)yang dapat menyerap cahaya merah jauh (warna hijau zaitun). Dan pigmen biru bias dihasilkan oleh Pfr.
Fitokrom merupakan homodiner dr dua polipeptid identik, dgn Bm 120 kDa Polipeptid tadi masin2 mempunyai gugus prostetik disebut kromofor yang menempel pada atom belerang pada residu sisteinnya. Kromofor ad tetrapirol rantai terbuka,tersebut serupa dgn [pigmen pikobulin utk fotosintesis ganging merah dan sianobakteri Perubahan cis-trans g mengubah Pr menjadi Pfr
KRIPTOKROM penerima cahay biru/UVA
UV A panjang gel antara 320-400 nm. Kriptokrom antara 320-500 nm, diduga berupa flavoprotein (melekat antara protein dan riboflavin), diduga bersatu dgn prot sitokrom pada membram plsma. Puncak kerjanya di daerah biru-ungu 450 nm
Peranan cahaya pada perkecambahan biji
Biji yg membutuhkan cahaya untuk perkecambahan disebut fotodorman, Dormansi adalah kegagalan berkecambah walaupun kelembaban dan suhu cocok. Suhu tinggi menurunkan tingkat Pfr dalam biji. Dormansi biji fotodorman akan berakhir oleh cahaya bila biji terimbibisi sebagian atau sepenuhnya. Dengan wakyu imbibisi beragam.
Jumlah klorofil yg terdapat pada embrio penting apakah biji akan fotodorman atau tdk. Sebabnya klorofil akan menyerap panjang gel erah jauh dan akan menghalangi pembentukkan Pfr dalam embrio yg masak, biji matang (tdk ada klorofil), akan membutuhkan pg merah hari panjang lebih banyak hasilkan biji fotodorman. (kuljar)
0 comments:
Post a Comment